GAMPINGROWO
ALAS TRIK BUAH MAJA YANG PAHIT
Dongeng Arkeologi &
Antropologi Surya Majapahit
Dongeng adalah cerita prosa rakyat yang
dianggap tidak benar-benar terjadi atau fiktif. Fungsi dongeng adalah sebagai
hiburan, dan sarana untuk menyampaikan pesan-pesan moral. Hal itu disebabkan
karena cerita dalam dongeng banyak yang melukiskan sebuah sindiran, dan
kebenaran berisikan pelajaran moral.
Dongeng adalah salah satu cerita rakyat
(folktale) yang cukup beragam cakupannya serta berasal dari berbagai kelompok
etnis, masyarakat, atau daerah tertentu di berbagai belahan dunia Pada mulanya
dongeng berkaitan dengan kepercayaan masyarakat primitif terhadap sesuatu yang
bersifat supranatural dan mengimplementasikannya dalam kehidupan manusia,
seperti animisme, dinamisme dan lain-lain. Istilah dongeng dapat dipahami
sebagai cerita yang tidak benar-benar terjadi dan dalam banyak hal sering tidak
masuk akal atau fantasi.
Dongeng adalah hiburan yang menyenangkan
untuk anak dan memberikan manfaat positif bagi anak. Dongeng adalah sebuah
sarana pendidikan karakter yang dampaknya sudah dirasakan sejak zaman dahulu
kala. Nenek moyang dan orangtua terdahulu membuat dongeng untuk anak-anak
dengan tujuan menyisipkan unsur pendidikan moral didaktis dan sebagai sarana
hiburan. Oleh karena itu, dongeng bisa menjadi wahana untuk mengasah imajinasi,
alat pembuka cakrawala anak, mencerdaskan anak dari aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik. Dongeng juga menjadi salah satu media komunikasi untuk
menyampaikan beberapa pelajaran dari pesan moral yang didapatkan sehingga
diharapkan anak dapat menerapkan apa yang sudah didengarkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Ciri :
· Dongeng merupakan salah satu prosa
yang tidak benar-benar terjadi dan disesuaikan dengan kenyataan.
·
Ukuran teks dongeng relatif pendek.
·
Bersifat anonim (tidak diketahui
siapa pengarangnya) sehingga sering terjadi perubahan-perubahan dalam alur
cerita disesuaikan dengan penalaran pendongengnya. Maka dari itu, dongeng
banyak versi dan bisa diklaim oleh beberapa daerah tertentu.
·
Diwariskan secara turun temurun dari
generasi ke generasi selanjutnya.
·
Tidak terikat waktu dan tempat. Bisa
terjadi di mana saja tanpa aya kewajiban pelataran tertentu.
·
Selalu menampilkan tokoh antagonis
dan protagonis.
·
Dituturkan secara lisan (orality).
·
Bersifat imajinatif sehingga bisa
menyajikan cerita yang aneh, ajaib dan tidak masuk akal.
·
Mengandung pesan moral yang
bermanfaat bagi kehidupan.
Jenis :
·
Legenda adalah dongeng yang
menceritakan asal mula suatu tempat. Contohnya adalah Sasakala Tangkuban
Perahu, Asal Mula Rawa Pening dan Legenda Danau Toba.
·
Mite adalah dongeng yang bercerita
tentang para dewa dan mitos yang berkembang di masyarakat. Contohnya dongeng
Dewi Sri dan Nyi Roro Kidul.
·
Cerita Rakyat adalah dongeng yang
berasal dari suatu daerah tertentu, misalnya Malin Kundang dari Sumatera Barat.
·
Cerita binatang contohnya adalah Si
Kancil dan Buaya, Serigala dan Tiga Babi Kecil, dan Sang Kodok. Cerita binatang
bisa dibedakan dalam tiga tipe, yaitu etiological tale, fable, dan beast epic.
Etiological tale ialah cerita tentang asal-usul terjadinya suatu binatang
berdasarkan bentuk atau rupa binatang itu sekarang ini. Fable ialah cerita
binatang yang mengandung pendidikan moral. Binatang diceritakan mempunyai akal,
tingkah laku, dan juga bicara seperti manusia, sedangkan beast epic adalah
siklus cerita binatang dengan seekor binatang sebagai pelaku utamanya.
Manfaat :
·
Bisa mendukung perkembangan daya
imajinasi anak
·
Meningkatkan kemampuan berbahasa
untuk anak usia dini.
·
Untuk mendukung perkembangan
tumbuhnya nilai-nilai moral anak.
·
Membentuk karakter positif anak.
·
Sebagai sarana hiburan dan penyembuh
trauma psikologis bagi anak.
·
Meningkatkan tingkat konsentrasi
anak.
·
Merangsang pengetahuan dan rasa ingin
tahu pada anak.
·
Menumbuhkan dan mengembangkan minat
baca pada anak.
·
Merekatkan hubungan intuisi antara
orang tua dan anak dalam kegiatan mendongeng.
Cerita rakyat adalah cerita yang berasal
dari masyarakat pada masa lalu dan diwariskan secara turun-temurun, baik secara
lisan maupun tertulis. Cerita rakyat merupakan bagian dari warisan budaya yang
perlu dilestarikan.
Berikut ini adalah beberapa
ciri-ciri cerita rakyat :
·
Bersifat tradisional
·
Disebarkan secara lisan, yakni dari
mulut ke mulut
·
Memiliki banyak versi karena menyebar
secara lisan
·
Menceritakan asal-usul sesuatu, suatu
tempat, seorang tokoh atau manusia, hewan-hewan, benda, bahkan hal-hal gaib
·
Mengajarkan tentang nilai-nilai dan
kebijaksanaan yang diperoleh oleh leluhur
·
Mencerminkan akar budaya dan
identitas suatu masyarakat
Sekilas sambutan dari
penulis Ki Bayuaji :
Namanya saja “Dongeng”, bisa dipercaya, silahkan juga jika tidak
percaya. Tetapi, jika yang mendongengnya seseorang yang pakar dalam bidangnya,
saya kira bisa dipakai sebagai bahan kajian atau pembanding. Meskipun mungkin
belum bisa dipakai sebagai sebagai pustaka dalam artikel ilmiah.
Blog ini dituliskan mengingat banyaknya
tulisan Ki Bayuaji (nama di dunia maya) yang kami sendiri belum tahu seperti
apa Ki Bayuaji ini. Tetapi, melihat perbendahaan naskah dan analisisnya yang
tajam, saya kira beliau adalah salah satu pakar sejarah yang dimiliki tanah air
kita.
Tulisan-tulisan Ki Bayuaji ini disunting
dari tulisan yang sudah diunggah di
http://pelangisingosari.wordpress.com/dongeng-arkeologi-antropologi/. Pada blog
tersebut, tulisan Ki Bayuaji hanya menempati “gandok” (istilah yang biasa
digunakan di blog tersebut) di pojok yang jika tidak jeli tidak bisa melihat
bahwa ada “gandok” tersebut diantara “gandok-gandok” yang lain.
Tulisan beliau cukup menarik, karena ada
beberapa sisi yang belum pernah diungkap pada naskah yang lain, termasuk pada
buku-buku sejarah yang digunakan dalam peljaran sejarah. Sebagian berupa
analisis kritis, sebagian mungkin karena temuan-temuan baru baik dari hasil
kajian orang lain yang terbaru maupun kajian beliau sendiri.
Mudah-mudahan, informasi ini dapat dipakai sebagai bahan renungan sejarah di masa yang lalu.
Lereng Gunung Kawi, Agustus 2011.
Tulisan Artikel : Ki Bayuaji
Ditulis ulang Oleh : Imajiner Nuswantoro
Berikut penulis artikel sajikan DONGENG ARKEOLOGI &
ANTROPOLOGI SURYA MAJAPAHIT, GAMPINGROWO ALAS TRIK BUAH MAJA YANG PAHIT, Tulisan
Artikel : Ki Bayuaji, Ditulis ulang Oleh : Imajiner Nuswantoro dalam bentuk pdf
(Free download) :