RAHASIA & HUBUNGAN KALIMAT SYAHADAT DAN AKSARA HANACARAKA
MAKNA HANACARAKA
Ha-Na-Ca-Ra-Ka
berarti ada ” utusan ” yakni utusan hidup, berupa nafas yang berkewajiban
menyatukan jiwa dengan jasat manusia. Maksudnya ada yang mempercayakan, ada
yang dipercaya dan ada yang dipercaya untuk bekerja. Ketiga unsur itu adalah
Tuhan, manusia dan kewajiban manusia ( sebagai ciptaan).
Da-Ta-Sa-Wa-La
berarti manusia setelah diciptakan sampai dengan data ” saatnya ( dipanggil ) ”
tidak boleh sawala ” mengelak ” manusia ( dengan segala atributnya ) harus
bersedia melaksanakan, menerima dan menjalankan kehendak Tuhan.
Pa-Dha-Ja-Ya-Nya
berarti menyatunya zat pemberi hidup (Ilahi) dengan yang diberi hidup (makhluk).
Maksdunya
padha ”sama” atau sesuai, jumbuh, cocok” tunggal batin yang tercermin dalam
perbuatan berdasarkan keluhuran dan keutamaan.
Jaya
itu” menang, unggul ” sungguh-sungguh dan bukan menang-menangan ” sekedar
menang ” atau menang tidak sportif.
Ma-Ga-Ba-Tha-Nga
berarti menerima segala yang diperintahkan dan yang dilarang oleh Tuhan Yang
Maha Kuasa. Maksudnya manusia harus pasrah, sumarah pada garis kodrat, meskipun
manusia diberi hak untuk mewiradat, berusaha untuk menanggulanginya.
Makna
Huruf HANACARAKA
Ha
Hana hurip wening suci – adanya hidup adalah kehendak dari yang Maha Suci
Na
Nur candra, gaib candra, warsitaning candara – pengharapan manusia hanya selalu
ke sinar Illahi
Ca
Cipta wening, cipta mandulu, cipta dadi – arah dan tujuan pada Yang Maha
Tunggal
Ra
Rasaingsun handulusih – rasa cinta sejati muncul dari cinta kasih nurani
Ka
Karsaningsun memayuhayuning bawana – hasrat diarahkan untuk kesajeteraan alam
Da
Dumadining dzat kang tanpa winangenan – menerima hidup apa adanya
Ta
Tatas, tutus, titis, titi lan wibawa – mendasar, totalitas, satu visi,
ketelitian dalam memandang hidup
Sa
Sifat ingsun handulu sifatullah – membentuk kasih sayang seperti kasih Tuhan
Wa
Wujud hana tan kena kinira – ilmu manusia hanya terbatas namun implikasinya
bisa tanpa batas
La
Lir handaya paseban jati – mengalirkan hidup semata pada tuntunan Illahi
Pa
Papan kang tanpa kiblat – Hakekat Allah yang ada disegala arah
Dha
Dhuwur wekasane endek wiwitane – Untuk bisa diatas tentu dimulai dari dasar
Ja
Jumbuhing kawula lan Gusti – Selalu berusaha menyatu memahami kehendak-Nya
Ya
Yakin marang samubarang tumindak kang dumadi – yakin atas titah/kodrat Illahi
Nya
Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diuruki – memahami kodrat kehidupan
Ma
Madep mantep manembah mring Ilahi – yakin/mantap dalam menyembah Ilahi
Ga
Guru sejati sing muruki – belajar pada guru nurani
Ba
Bayu sejati kang andalani – menyelaraskan diri pada gerak alam
Tha
Tukul saka niat – sesuatu harus dimulai dan tumbuh dari niatan
Nga
Ngracut busananing manungso – melepaskan egoisme pribadi manusia
Dalam kisah AJISAKA
ha
na ca ra ka Dikisahkanlah tentang dua orang abdi yang setia
da
ta sa wa la Keduanya terlibat perselisihan dan akhirnya berkelahi
pa
da ja ya nya Mereka sama-sama kuat dan tangguh
ma
ga ba tha nga Akhirnya kedua abdi itu pun tewas bersamaAksara Jawa ha-na-ca-ra-
ka mewakili spiritualitas orang Jawa yang terdalam: yaitu kerinduannya akan
harmoni dan ketakutannya akan segala sesuatu yang dapat memecah-belah harmoni.
Konon aksara Jawa ini diciptakan oleh Ajisaka untuk mengenang kedua abdinya
yang setia.Dikisahkan Ajisaka hendak pergi mengembara, dan ia berpesan pada
seorang abdinya yang setia agar menjaga keris pusakanya dan mewanti-wanti:
janganlah memberikan keris itu pada orang lain, kecuali dirinya sendiri:
Ajisaka. Setelah sekian lama mengembara, di negeri perantauan, Ajisaka teringat
akan pusaka yang ia tinggalkan di tanah kelahirannya. Maka ia pun mengutus
seorang abdinya yang lain, yang juga setia, agar dia pulang dan mengambil keris
pusaka itu di tanah leluhur. Kepada abdi yang setia ini dia mewanti-wanti:
jangan sekali-kali kembali ke hadapannya kecuali membawa keris pusakanya.
Ironisnya, kedua abdi yang sama-sama setia dan militan itu, akhirnya harus
berkelahi dan tewas bersama: hanya karena tidak ada dialog di antara mereka.
Bukankah sebenarnya keduanya mengemban misi yang sama: yaitu memegang teguh
amanat junjungannya? Dan lebih ironis lagi, kisah tragis tentang dua abdi yang
setia ini selalu berulang dari jaman ke jaman, bahkan dari generasi ke
generasi.
UNEN UNEN JAWA
Pamulange
sangsarane sesami = pelajarannya sengsaranya sesama
Sakti
tanpa aji = berhasil tanpa sarana
Sugih
tanpa banda = bisa menginginkan apa saja tanpa persiapan
Ngluruk
tanpa bala = menyusup tanpa teman, tetapi selalu mendapatkan hasil
Ngasorake
tanpa peperangan = menang tanpa menggunakan kekerasan/perang (objek)apa kang
sinedya teka,apa kang kacipta dadi = apa yang diinginkan/diamaui akan terjadi/
tercipta.
Digdaya
tanpa aji = sakti tanpa ajian
Trimah
mawi pasrah = menerima dengan menyerah
Suwung
pamrih tebih adjrih = sepi hasrat jauh dari takut
Langgeng
tan ana susah tana ana bungah= tenang tetap hidup nama
Murid
gurune pribadi = murid gurunya pribadi
KAJIAN SYAHADAT TAUHID/KEESAAN
1.
NIAT SYAHADAT
2.
RUKUN SYAHADAT
3.
BINASANYA SYAHADAT/ BATHAL
4.
PENYAKSIAN SYAHADAT.
1.
NIAT
SYAHADAT.
FA’LAM ANNAHU LAAILAHA ILLALLAHWAL
AWALU WAL AKHIRU WAL ZAHIRO WAL BATHINOASHADUALLAILAHAILLAHU WA ASYHAHADU
ANNAMUHAMMADARRASULLAH.
MULAI AWALKEHIDUPAN DANAKHIR
KEMATIANDARI ZAHIR MAUPUN BATHIN TETAP TIDAK BERUBAHIKTIKAT HAQQUL YAAKIN
AINULYAKIN KAMALULYAKIN.
TETAP DUAKALIMAH SYAHADAD.
AGAR ALLAH SENANTIASA MEMELIHARA
KEYAKINAN KITA TIDAK BATHAL ATAU BINASA.SYAHADAT KITA
DOA; RABBANA MAAKHALAQ TAHAZA
BATHILA PA SUBHAKAPA KINAA AZBANNAR.PAHALNYA SETUNG HITUNG BINTANG DILANGIT
DENGANNIAT MEMELIHARA HAQ MEMELIHARA SYAHADAT.
2.
R U K U N SYAHADAT TAUHID
MENG ESAKAN AKAN ZAT ALLAH
KAJIAN=TAUHIDUS ZAT . Ilmunya=,MA’ RIFATULLAH.
DALIL= LA ZATUN BI HQQI ILALLAH=
tiada ada yang punya zat yang haq selain Allah . KESIMPULAN =Kenal ALLAH.Juga
HAMBA Zikirnya Zikir =syir rahasianya= ismu ZAT Nama aslinya: zat Allah.
Tersembunyi.Pujinya: mutlak:puji qadim Bagi qadim, Atau. puji Allah bagi Allah
Namanya: Kalam qadim. Kajiannya -Ma’rifat,Mengenal Allah :pengenalan Akan Lenyap
Dalam Takbiratul Ihram.Takbir, Akan lenyap di dalam husu ses at, husu Akan
lenyap Kepada Mabrur, Mabrur, Akan Lenyap Kepada Zat Wajibal wujud Laisa
Kamislihi Syai un.
MENG ESAKAN AKAN SIFAT-SIFAT ALLAH KAJIAN
= TAUHIDU SIFAT.
Ilmunya = HAQIKAT = DALIL= LA
SIFATUN BI HAQQI ILALLAH = tiada ada yang punya sipat haq kecuali Allah amalan.
Sipat 20. wujud s/d Mutaqallimun hanya milik Allah. Zikirnya;zikir; nyawa
rahasianya : ismul azam = Nama perhimpunan: Zahr. Pujinya .Puji Allah Bagi
Qadim.Kajianya Mennyempurakan rukun 13 rukun shalat. Rukun 13 Akan Lenyap
kepada Syahadat Syahadat Akan Lenyap kepada sifat 20 sifat 20 akan lenyap
kepada .Ma'ripat.
MENG ESAKAN AKAN ASMA ALLAH.
KAJIAN=TAUHIDUL ASMA = Ilmunya= TARIQATLA ASMAUN BIHAQQI ILLALLAH= Tiada yang
Bernama Hanya allah Amaliahnyasma allah 99 contoh, sabur, sakur . rajak dll
haya milik allah. Zikirnya:zikir= hati. Pujinya: puji Muhaddas Bagi Qadim Atau
Puji Muhaddas Kepada Qadim. Setelah sempurna Menjaga Kesucian. Wudhu. Wudhu
akan lenyap Kepada. Shalat . Shalat Akan Lenyap Kepada Syahadad.
MENG ESAKAN AP’ALNYA = Ilmunya =
Syariat DALIL = LA AF’ ALUN BI HQQI ILLALLAH = tiada yang punya ap‘al /
Melainkan Allah.
Ket. Wala tataharraka illa bi
iznillah, zikirnya : zikir = lisan Pujinya :puji Muhaddas Bagi muhaddas Atau
puji hamba.
Allah. Kesuciannya.
Mandi junub.akan lenyap Kepada istinja.
istinja akan lenyap kepada Wudhu Jai Saling keterkaitan sama Saling
menyempurnaakan = yang ber nama allah itu; Ada zat, ada sipat, ada Asma, Ada
Ap’al ada Rahasia dan Ada Rasa.
Itulah yang bernama allah I
sedangkan Allah Itu Hnya Nama Pangkat PujipujianYang bisa di seru Orang di
seluruh AlamDenganPengelan Mahluk allah dahulu, akan utomatis bisa Mengenal
Allah. Namanya : Jalan Pemulangan asal Usul. Tapakkaru pi Halki llah: tapakurlah
tentang Maluk allah.
Wala Tapakkaru pi Zati llah : dan
jangan kau pikirkan dulu Zat Allah.Karena nyatanya Kudrat Irad Allah Ta’ ala
itu Sabnyat nyata Pada Mahluk,/Hambanya.
Ini Didapatnya di Pengalaman
rohani.
5. Tauhidus zauk= Mengesakan akan
Rasa :
La zaukun illallah : tiada yang
Merasa hanya allah. Walam yazauk walam yardi walam yarpaillah. Barangsipa Siapa
mengenal pasti merasa.
6. Tauhidus syir =Meng esakan akan
Rahasia Allah, Rahasianya =Ismu ZAT.Ket.Hadirnya rasa.di dalam rasa,dan
Hadirnya suhud di dalam rasa.
Martabat iniBisa didapat, pada
Waktu slalat , Musahadah .
Murakabah, Tapakur,didalam halwat,
atau suluk, saat membaca alqur’an dan padawaktu membaca Shalawat Nabi Namanya :
zatbah Rasulullah.
Akan Naik ke zatbah
Ilahiyah/rububiyah.
Disebut makom pana naik,panapillah
naik kemakom baqa dan baqa billah..apabila sampaike Martabat ini. Dinamai makom
= Iza arada syaian ayyakulalahu kun payakun.atau Wama yasahum indarobbim.!!
Makom ini kecuali ada ijin Allah, illab iznillah.
Kalau masih ada saja beras.
Dan ada uaang dikantung.jangan
jangan coba2 Takut Akan istidrat lanjuran allah.jadi !!
Rabbakumul a’la .akan menyeruapi
Fir’aun. Tetaplah pada pondasi asal Walan a’ maluna Walakum a’ malum. Karena
kita semua, Lahaula walakuata illa billah hil alihil aziim.walalhua’lam.
3.
BINASANYA SYAHADAT / BATHALNYA SYAHADAD
1) Menyangkal di
ciptakan Allah/putus asa
2) menyekutukan Allah
3) Murtad /pindah
agama kemudian kembalilagi.
4) Mengulang ulangi
berbuat dosa besar besar/ durhaka kepada ibu bapak.
4.
PENYAKSIAN SYAHADAD
DALIL ALAS TUBI RABBIKUM QALU BALA
ANNAHU LA ILA HAILLALLAH MUHAMMADURRASULULLAH. KETERANG; ASYHADU ALLA ILAHA
ILALLAH = PENYARAHAN JASAT MUHDDAS ATAU ZAHIR HANYA MILIK ALLAH, SAKSINYA NYAWA
= WA ASYHADU ANNA MUHAMMADARRASULULLAH = Penyerahan Nyawa SYAKSINYA= TUBUH,
NYAWA, ALLAH TA ALA.
Sayhdan.
HU = PENGAKUAN ALLAH TAALA = BAHWA
TUBUH DAN NYAWA MU HAQ KU . QUL SUBHANA RABBY.
Untuk menyelusuri ke martabat yang
lebih baik Ihtisal ,ilmu wal amaliah itu ihtisal kepada Rasulullah. Murid sanat
dari gurunya Guru sanat dari gurunya sampai kepada sahabat sampai kepada
rasulullah sampai kepada Allah swt Tanyakanlah kpd guru yang murabbi
mursid.Wallahualam. Lahaulawalakuata illa billahil ali hil azim.
YANG HARUS RUTIN HARI HARI.KESUCIAN
KUNCI UTAMA
1.
MANDI JUBUB ZAHIR BATIN sesuai cara dan niat
2.
ISTNJAZAHIR BATHIN sesuai cara,dan niat
3.
WUDHU ZAHIR BAHTIN sesuai cara dan niat
4.
SYAHADAT ZAHIR BATHIN sesuai dengan 4 tauhid ke esaan
rasa & syir Yang bikin Gara-gara 4 kesempurnaan di atas lenyap di istinja
lenyap di,wudhu ,lenyap di rukun 13 lenyap di sifat 20 lenyap disyahadat lenyap
di Ma’rifat lenyap di tahbiratul ihram lenyap di Mabrur Lenyap di KET = Kalau 1
s/d 4 sempurna = Hilang lenyap di dlm kubur kembalikepada Allah
•
Mandi junub tdk sempuna putih kuning di dlm kubur
utuh.
•
Istinja tidak sempurna lamak mungkal di dalam kubur
Utuh
•
Wudhu tidak sempurna kurus kering di dalam kuburUtuh.
•
Syahadat tidak sempurna Hancur lebur bercerai berai di
dalam kubur.BUKAN Mayit TetapiBangkai.
•
INI Tadi cuma salah 1 Tdk sempurna.
Di
lanjutkanDengan pengenalan jalan pemulangan kaluberkenan
MENGENAL
DIRI SEKALIGUS MENGENAL ALLAH
Dalil.Awaluddin
Ma’rifatullah = awal ber Agama Mengenal akan Allah.
Berlakunya
sembah Kepada Allah Atas Kenal, kalau tidak kenal Cuma nyebut.
Man
Arafa Nafsahu fakat Arafa Rabbahu = Barang siapa Mengenaldiri Akan kenal pada
Tuhannya.
Dalil
: Innalillah = sesungguhnya kita berasal dari Allah Wa ilaihi rojiun = Akan
kembali kepada Allah Pembuktian Sesungguhnya kita Berasal Dari Allah.Kata Allah
Aku adalah Perbendaharan Yang Tersembunyi. Aku ingin Terkenal dan dikenal Maka
kuciptakan segala alam dan isinya.
Kata
Allah Aku ingin Melihat diri Di luar diri ku.Sebenarnya sebelun ada langit dan
bumi, sebelum ada surga dan Neraka
Dan
juga sebelum Ada Mahkluk.
Dan
Allah pun belum dikenal sudah adalah kita sekarang ?
Adanya
kita dimana ?
Adanya
kita semua Yaitu didalam Perbendaharan Allah didalam kunhi zat Allah.
Sedangkan
Allah Masih seorang diri.
Apakah
roh kita apakah Sama Usia Allah dengan Roh kita sama-sama tiada Awal tiada
akhir.
Kata
Allah Wahai segala Perbendaharaan roh Manusia aku ingin Mencipta Alam
perhatikan dan sebut KUN secara Bersama-sama.
KUN
= Bersama-sama jadi 7 lapis bumi dan isinya tumbuhan dan Binatang didarat dan
dilaut.
KUN
jadi 7 lapis langit Dan pelanet ,tatasurya.dan Gugusan bintang
1) KUN jadi Surga .
2) KUN jadi Neraka.
3) KUN jadi Malaikat,
4) KUN lagi Jadi Jin,
5) KUN lagi Jadi Iblis.
Sudah
7 x KUN.
Kesemuanya
ter sebut Kata Allah Adalah Berdiri Sendiri dengan Nyawa
Masing-masing
Kesumuanya aku yang mengendalikannya. Yang sudah diberi tugas sesuai Perjanjian
. Sekarang Kata Allah Akuingin Melihat Diriku diluar diriku aku Mau
mencitakanAdam.
Dalil:
Wahalaqta adama Kasuratihi = Kuciptakan Adam Seperti rupaku Kata Allah Atau
Seperti Bentukku atau Seperti aku kata Allah.
Allah
Taala Memerintah kan Jibril Untuk Mengambil. Tanah, angin, api, dan Air Di
Pertengahan dunia. Di negeri Mekkah.
Dimana
Nanti di bangun ka’ bah Baitullah Oleh Nabi Ibrahin.
Proses
Penciptaan Adam. Kata Allah Akan kuBuat Adam Seperti Ujud ku Kata Allah Baik
bilang Malaikat. Setelah Adam Di Bentuk Persis Allah Ta ala Maka Allah Ta ala
Meniupkan Roh Kepada Adam Lalu adam Bersin, apa gerangan Yang Terjadi.
Adam
Cuma bisa Bernapas saja.
Nama
Nafasnya idaf .
Wahai
jibril Aku Sudah Bisa Melihat diriku diluar diriku, Allah Taala sangat senang.
Walaupun
sudah hidup.
Namun
adam Masih Belum Bisa ber jalan dan Bergerak ,berkata, balum bisa Mendengar dan
Merasa.
Masih
kaku adam.Hai jibril Bagai mana ini ? adam tidak bias apa-apa.
Sekarang
Kata Allah KUN Sempurnalah adam.
Setelah
diKun adamTetap Saja Belum sempurna..Kata Allah Whai jibril = Kamu diam2 Saja AKU AKAN BER TAJALI di ujud
Adam Biar Adam Sempurna.Biar Aku Gaib diri Adam Dan Aku ingin Di kenal dan
Terkenal. Aku akan Menjadi Rahasia Diri Manusia . dan aku Akan
Meneteskan
Perbandaharan zatKU melewati Sulbi Adam.Setelah Adam Sudah sempurna Adam
Tinggaldi dalam surga. SeOrangdiri.Bagaimana Biar Adam Tidak Kesepian disurga
status Adam Belum Tau entah Laki Entah bini jadi adam yatim tidak punya bapa
tidak punya ibu jadi adam itu binnya siapa ?
Sulbi
Adam Belum Memanjang.
Adam
Maliku jasat : adam raja sekalian jasat Muhammad Malikul Arwah : Muhammad Raja
sekalian roh Allah Malikul zat : Allah raja sekalian zat.
Sekarang
adam ditidurkan Oleh Allah .
Adam
tidur pulas dengan, kuasa Allah di cabutlah Tulang rusuk Adam di sebelah kiri.
Dijadikanlah
SITI HAWA Nur sia permula asal.Sekarang adam tidak kesunyian lagi disurga , dan
Adam dimuliakan Para Malaikat dan kalangan jin Kenapa ? Sebab Hanya Bangsa
malaikat Yang Melihat allah Ta’ala ber tajali Penuh Kediri adam.
Karena
ADAM dimuliakan Betul oleh Malikat lalu iblis iri Dengki ,sama Adam Dan Hawa,
Lalu iblis menipu daya adam.
Apa
seba nya iblis Mau menipu daya adam Sebenarnya caranya Allah Taala Aja ingin
dikenal dan terkenal biar cepat turun kebumi adapun iblis diciptakan dari Api.
Dia disipati Allah Al Mutakabbirin takabur.
Sebenarnya
adam Mau dikirim Kebumi sebagai Halifah dimuka bumi.
Wakil
Allah dimuka Bumi.
Jadi
Alwakil dengan albathin : adalah satu.
Dalil
zahirro Rabbi fi Bathini Abdi = zahir Allah pada bathin hambanya. Lalu Adam di
beri : Nama-nama segala sesuatu
Dalil
wa adamul Asma Akullaha.
Wa
adamu sifat akullaha, adamu wujut akullaha.
Wadamu
syir akullaha. Adamu zauk akullaha.
Jadi
adam di beri segala nama segala sifat segala rahasia, segala rasa.Wal Hasil
Iblis Menggoda, Mau me makan akan buah huldi, lalu terbukalahNapsu birahi.
Sulbi
adam Memanjang sulbi Siti Hawa tabuka lalu tidak Pantas lagi tingggal disurga.
Lalu
dengan izin Allah, adam turun Kedunia bersama sama-sama ada tiga Unsur Didiri
Adam. TUBUH NYAWA ALLAH TA ALA.
YANG
TIDAK bisa dipisah kan adam dan hawa di bekali Rasa surga Jannatun Naim biar
dia Ingat pulang kesurga. Yaitu Rasanya Pada Waktu Adam Kumpul sama hawa di
dunia. Waktu kita kumbul isteri disini .Kalilam mayaskurun .atas nikmat surga
jannatun naim.Sekarang diri kita ada di perbendaharaan adam Yaitu gaib Di sulbi
adam sulbi nuh ,terus sulbi Ibrahim sampailah ke sulbi Abdullah.
Dikandung
rahim sitiAminah. Lahirlah Rasulullah SAW. Di kota mekah.Jadi kita gaib dari
sulbi kesulbi 25 nabi Menyebar SampaiKesulbi Orang tua kita. Lahirlah kita
.sama unsurnya ilal Asli .
3
Unsur jasat, roh, dan Allah ta’ala.
Satu
Batang Tubuh.
Ket.
Mencari Allah diluar diri Syirik Mencari Allah Didalam Diri Jindik.
Misal
Kapas Brlindung Di benang Benang Berlindung di kain. Seakan-akan Kapas dan
Benang tidah nampak.
Yang
Nampak Adalah Kain.Atau gaib Allah Yang nya ta Hamba.
Sebab
Terdinding kita Kepada Allah, Selain Ujud Allah. Masih ada Rasa ujud kita.
Selain
sipat Allah Masih ada Rasa sipat kita.
Misal
Ujud Artinya Ada Mustahil tiada Berarti nyata ADA.
Lawannya
Adam.Tiada.Berarti Adam Cuma Hanya Nama saja yang ada Allah Taala saja.
Sekarang
AllahTa ala tidak Bisa menyamar lagi. Sandiwara Allah taala sudah Ketahuan
Berani lah ngomong Begitu.
Allah
Taala Sangat senang sekali Kalau kita mengenali Dia.
Daripada
kita tdk Kenal terdinding Merupakan Najis Hidapan Allah.
Unsur
Manusia : ada tubuh. Ada roh/nyawa/ ada Allah Ta’ala
Rasulullah
Berkata : Tiada ada kulihat Pada Hamba itu : Melainkan Allah Taala Zahir dan
Bathinnya.
Abu
Bakar berkata : tidak kuliahat sesuatu Pada hamba: malainkan allah taala
dahulunya.
Umar
Berkata : tidak kulihat sesuatu Pada Hamba: Melainkan Allah Taala sertanya.
Usman
Berkata : Tadak kulihat sesuatu Pada Hamba : Melainkan allah Taala Dalamnya.
Syaidina
ali berkata :
tidak
kulihat sesuatu Pada hambanya Melain kan Allah Kemudiannya.
Sesungguh
nya kita berasal dari Allah.
Apa
bila Berasal dari allah Pasti adalah Allah.
Allah
Taala alzahir : yang disipatinya Lahaula walaku wata illa billah il ali
helazim.
Apabila
tidak bisa menyatakan yang zahir. apalagi menyatakan yang Batin.
Sebenar
nya Allah Taala Cuma pinjam Nama saja yaitu: nama = ahmad nama : Nor Muhammad, Nama Adam. Dan Nama = nama
kita semua.
Sebenarnya
Manusia itu tinggal cerita saja.
Sipat
Ujud Artinya Ada Mustahil tiada Berarti nyata ada.
Lawannya
mustahil Adam : artinya Tiada.
Jadi
siapa yang ada ?
Contoh
Laisa : rupa ,suara, kelakuan, dan sidik jari ada yang samada seluruh alam
dunia ataupun di akhirat.
Itulah
yang di sebut Mnusia.
Missal
: ada tubuh ada roh saja: coma bisa bernapas saja suara pendengaran, kata-kata
tidak bisa.
Kalau
ada tubuh ada roh ada allah. Maka sempurnalah semuanya sebagai manusia.
Pi
Ahsani Takwin.
Itulah
Yang di Namai Umat muhaammad Hammba AllahKebanyakan orang yang terdinding
dengan allah karena sangat dekatnya ahirnya tidak kenal.
Dikiranya
allah Ta’ala ada di atas langit Habarnya Waktu mi’rat Nabi bertemu dengan Allah
Di sidratul Muntaha. Dianggapnya Allah Taala batinggal di atas langit.
Sebenarnya
dimana hambanya berada disitulah allah.
Kebanyakan
orang Memaham Allah satu Bersama sama menyembahnya bukan begitu kalau begitu
missal ada seribu orang yang kenal : akan bias di perkenalkan.
Allah
itu sangat bisa dikeanal Tetapi tidak bisa di perkenalkan sepada siapa pun
Karena sipatnya Laisa tidak sama satu sama lainnya, Kepada ujud Hambanya. Tubuh
,jawa, allah Ta’ala satu batang tubuh. Masing di beri sesambahan.
Mulai
biajal kita. Jadi kita sembahyang itu allah Ta ala Memuji dirinya puji kadim
Bagi Kadim Atau puji allah bagi allah bagi Yang sudah kenal kalau belum kenal .
Puji
Muhadas Pada muhaddas.
RAHASIA KALIMAT SAHADAT DAN HANACARAKA (CARAKAN) BAB 6
Sebenarnya
Ma’rifat itu terdapat pada kata kehendak, itu kehendaknya Allah, gerak, sabda,
semua itu kemauan Allah (Makarti – Jawa), menurut kenyataan yang dikehendaki
sebelum dikerjakan sudah siap, sebelum ditunggu sudah datang; umpama orang akan
pergi ke Yogyakarta, baru berfikir mencari angkot, angkot datang mencari sewa
dan tanya dimana Yogyakarta ya mas?, lalu orang tadi naik angkot ke Yogya, perjalanan
itu berarti kehendak Allah, orang itu menyatu dengan Dat tadi (Allah), sehingga
satu sama lain tidak merasakan hanya menurut kehendaknya. Jadi Dat yang ada
pada orang tadi tidak susah-susah. Yang tadi sudah diterangkan bila Hakikatnya
Dat itu ya Afhngal dan Asmanya, artinya ya aku ya kamu adalah satu, maka tidak
mengherankan bila orang itu dikuasai oleh Dat Allah, kuasa mempercepat, kuasa
membelokan tujuan, maka dari orang sebenarnya utusan Dat (sifat Dat), maka dari
itu merasa menjadi utusan, lalu memiliki sifat kuasa-Nya, jadi harus menyembah
dan memuliakan terhadap Dat Allah.
Bisa
melaksanakan apa saja dasar kekuasaan, jika makhluk itu utusan Dat yang wajib
adanya. Dibawah ini adanya Wiridan itu artinya kalimat Sahadat yang sudah cocok
dengan kebudayaan Jawa akan diterangkan untuk rumah tangga (tingkatan).
Ucapan
Rasullullah terhadap Muaz : “Ma Min Ahadin Yashaduan la illaha illallahu
washadu anna muhammadan rasullullahi sidqan min qalbihi illa ahrramahu allahu
alla annari “, satu-satunya orang yang mengucapkan kalimat Sahadat samapai
kehati terhadap Allah pasti tidak akan tersiksa dineraka.
Wiridan
(ajaran) Sahadat begini : “Asyhadu alla illaha illallah wa asyhadu anna
muhammadan rasullullah”, yang artinya aku bersaksi sebenarnya tidak ada Tuhan
melainkan Allah dan aku bersaksi sebenarnya Muhammad itu utusan Allah.
Wiridan
(ajaran) rahasia Carakan HO-NO-CO-RO-KO; “Honocoroko Dotosowolo Podojoyonya
Mogobothongo”, artinya ada utusan dua, laki dan perempuan (wanita) berebut
kekuatan, sama saktinya (kuatnya) bergumul mati sama-sama menjadi bangkai
(terpuruk) lunglai.
Yang
akan diterangkan terlebih dahulu tentang dua kalimat Sahadat dulu, dan
selanjutnya disusul dengan Carakan;
I.
Kalimat Sahadat
Di
tanah Jawa jika ada temukan (mempertemukan) pengantin umumnya mengucapkan
Kalimat Sahadat, walaupun bukan bahsa Jawa tetapi sudah tradisi menjadi
kebudayaan dari masa terdahulu pada zaman para wali. Dan kalimat Sahadat itu
ucapan orang Islam yang belum mengetahui (pelajaran) rukun-rukun Islam. Jadi
mengakui menyembah kepada Allah itu harus mengetahui arti kalimat Sahadat, lalu
di zaman wali kalimat Sahadat itu dipakai pertamanya mendapat wejangan terhadap
siapapun orangnya yang mau berguru, walaupun bahasa Arab kalimat Sahadat itu
menjadi saksi Dat Maha Agung dan Muhammad itu utusan-Nya, arinya sudah meliputi
alam semesta. Di tanah Jawa bahasa Arab itu tinggal memakai (pinjam) dan bisa
dengan bahasa apa saja yang artinya sama. Dan bahasa-bahasa tadi hanya sebagai
tanda. Di kalimat tadi ada kata Muhammad yan mempunyai makna sendiri,
sebenarnya Nabi Muhammad namanya ada 4, dan kata syair kata Hamdun (memuji)
Hamida (di puji) lengkap nama-nama tadi seperti dibawah ini :
a.
Hamid, artimya yang di puji.
b.
Mahmud, artinya yang mendapat pujian.
c.
Ahmad, artinya yang lebih di puji.
d.
Muhammad, artinya yang memiliki pujian.
Di
dalam kalimat Sahadat tadi Muhammad tidak bisa di ganti dengan kata lain,
walaupun ada akan tetapi artinya yang dipakai ada 2 (dua) unsur :
1.
Mengartikan Umpama.
2.
Mengartikan Nama.
Diwirid
disebut kata-kata (nama-nama) tadi Nur Muhammad, artinya cahaya yang terpuji
atau cahaya yang sempurna. Kata Muhammad itu sifat yang mempunyai pujian.
Kalimat mengatakan Muhammad Rasullullas, siapa yang menjadi utusan Allah , apa
Muhammad putra Sayidina Abdullah di Mekah (Arab), apa Muhammad atau Nur
Muhammad?.
Keterangannya
: pada citra (Hakikat Allah) dan pecah-pecah hanya orang hidup. Sebenarnya yang
dipuji itu sifat orang hidup yang memiliki sifat 20. jadi yang begitu para
Nabi, Wali, Ulama yang mukmin, orang itu semua sifat Muhammad. Dan keterangan
tentang utusan (Rasul) seperti dibawah ini :
Muhammad
lalu menjadi utusan Allah , dan Allah itu bisa menjadi Allah-ku, Allah-mu,
Allah kita semua dan seluruh alam. Jadi yang disebut utusan itu ialah utusan
Allah-nya sendiri-sendiri, langsung mengakui mempunyai Allah. Utusan itu sifat
hidup, kalau sudah mati (meninggal) tidak bisa menjadi utusan karena orang mati
tidak mempunyai Allah. karena sifat-sifat Dat yang menghidupi sudah musnah
(lihat keterangan Bab Sifat 20).
Di
kitab Injil Mutheus 22 (31,52,33) disebut begini : belum pernah membaca
kata-kata Allah kepadamu, Allah ini Allah-nya Abraham, Ishak dan Yakub, Allah
itu bukan Allah-nya orang mati tetapi Allah-nya orang hidup.
Yang
menjadi pertanyaan, walaupun mempunyai sifat Muhammad atau Rasul, kenapa bisa
menjadi utusan Nafsu (Syetan) makhluk halus (perewangan-Jawa) atau utusan
angkara murka. Semua itu bagi orang yang belum dalam ilmunya hanya sok (merasa
sudah) tahu saja, hanya baru mencapai tingkat Tarikat, lalu umpama benar
mengerjakan membuktikan bahwa menjadi Utusan Allah, dan harus menjadi Ma’rifat
(Islam). Jadi orang itu sebetulnya sudah At-tauhid (menyatu dengan kehendak
Allah), kemudian disebut seorang Islam Sejati (sarino batoro – Jawa) dan juga
menjadi utusan, zaman dulu disebut Nabi, Wali dan cukup disebut Ma’rifatullah.
Pendapat
yang salah golongan Wirid mengatakan Muhammad diartikan sebenarnya Muhammad itu
sifatku, Rasul itu rasaku (Rahso-sangsekerta). Rasul itu utusan asal dari
bahasa Arab, Rahso (rasa) asal dari bahasa Sangsekerta (sang sekrit) jadi tidak
sesuai. Muhammad itu Rasul tetapi rasa (rahso) itu rasaku jadi tidak sama. Maka
dari itu sudah jelas kalau Muhammad itu sifat hidup yang lengkap dan menjadi
utusan.
Sifat
Muhammad sudah lengkap, memiliki sifat 20; Rasa, Perasaan, Pekerjaan, Pikiran
(akal yang sempurna) dan lain-lain. Kenapa bermacam-macam diartikan, Allah itu
tidak bisa disamakan dengan makhluk-makhluk/benda-benda lain, jadi
pendapat-pendapat yang salah harus dijauhi.
Kata-kata
tadi terdapat juga di Hidayat jati (buku hidayat jati). Jadi pengarang Hidayat
jati mengutip pendapat para Wali.
Kalau
begitu pendapat para Wali tadi yang sudah dianut pada zaman sekarang itu apakah
salah atau tidak? Tetapi semua itu harus bersandar kepada hukum Qiyas
(meneliti) pendapat itu begini :
Muhammad
= Rasul.
Rasul
= Sifatnya Muhammad.
Sifat
Muhammad = Sifatnya Dat.
Sifatnya
Dat = menyertai sifat seluruh yang diciptakan dan hidup (kayu, batu, manusia
dan lain-lainnya).
Sifatnya
Dat = Hakikatnya Dat.
Hakikatnya
Dat = Wujud Sempurna.
Wujud
Sempurna = Manusia Hidup.
Manusia
Hidup = Memiliki sifatnya Dat / Sifat 20.
Jadi
yang merasakan orang hidup (utusan) yang diutus. Jadi bukan salah satunya
sifat-sifat tadi yang disebut utusan, Rasa sejati (Rosone Ingsun – jawa), sifat
pribadi (Sipate Ingsun-jawa), semua itu milik Dat yang wajib adanya (Allah).
Kalau diteliti atau dikaji-kaji kata-kata yang diatas tadi sama dengan Qiyasan
Esa, Widhatul Wujud, artinya Chaliq dan makhluk itu satu (lihat keterangan Bab
Dat, Sifat, Asma, Afhngal terdahulu)
II.
Carakan.
Sampai
sekarang masih menjadi bahan pertanyaan para sejarah dan belum mendapat yang
tepat, contohnya tentang Aji Saka itu siapa dan apa? Apa maknanya Carakan itu?,
walaupun jumlah huruf hanya 20 (dua puluh) tetapi kenyataan bisa mencakup semua
makna huruf bahasa sendiri dan bahasa asing,, karena kata-kata itu berhubungan
dengan kalimat Sahadat maka jumlahnya 20, bisa dijelaskan dengan sifat 20, maka
artinya kalimat Carakan seperti dibawah ini :
a.
Wiridan (Pelajaran).
Aku bersaksi tidak ada Tuhan
melainkan Allah dan aku bersaksi Muhammad utusan Allah.
b.
Carakan, ada 2 utusan; laki dan wanita asik perang
tanding sampai mati :
Keterangannya
begini: ada 2 utusan laki dan perempuan (hidup laki dan perempuan) sama menjadi
utusan Allah supaya berkembang anak beranak. Laki dan perempuan (wanita), bukan
manusia saja tetapi seluruh makhluk didunia ini semua berpasang-pasang menjadi
saksi Dat (Allah), maka dari itu tidak ada barang yang tidak ada, artinya
keadaan DAT itu kekal adanya. Sebenarnya utusan dua jumlahnya, sama jaya,
artinya lebih sempurna dari pada makhluk lain, tidak lain adalah manusia yang
diluhurkan dari sifat kekurangan, lengkap terhadap sifat 20 sama-sama memiliki,
disebut juga sama kuatnya, artinya walaupun laki atau perempuan sama-sama umat
luhur dan sempurna.
Carakan
tadi mengatakan sama-sama tidak berdaya (kehabisan tenaga) atau mati, apa
sebabnya sama-sama menjadi bangkai (tidak berdaya), sehabis perang tanding atau
bersetubuh, tusuk menusuk hingga mati tanpa ada yang melerai, jadi sama mati
seperti bangkai, terpuruk kehabisan tenaga tidak bergerak dan lemas. Laki dan
perempuan jadi sumbernya manusia berkembang.
Mengembangakan
manusia itu tidak ada putusnya, berdasarkan Qodrat dan Irodat (sifat 20), lalu
menghasilkan kenikmatan (merasakan enak). Keadaan seperti itu tidak berlangsung
lama, jadi mati seperti bangkai itu sebentar kalau terus mati itu bukan utusan
untuk mengembangkan manusia (umat-Nya). Orang Jawa setiap saat menyebut
kata-kata (Kalimat-kalimat jawa) yang terdapat pada Carakan, terbukti setiap
berkata pasti memakai kata HA. NA. KA. PA. RA. WA.
Jadi
orang Jawa setiap hari tidak ketinggalan mengatakan Carakan, setiap kata pasti
memakai salah satu dari Carakan tentang berfikir, bertengkar tetap memakai
huruf yang 20 / Carakan seperti ini : HA-NA-CA-RA-KA DA-TA-SA-WA-LA
PA-DA-JA-YA-NYA MA-GA-BA-THA-NGA.
Rahasia
yang tersimpan dicarakan itu tidak akan hilang tetapi tetap laki perempuan
semua menyebutkan kata-kata yang ada pada Carakan 20 (jumlah 20 itu sifat
Allah).
Keadaan
nama Muhammad itu Hakikatnya DAT itu yang mencari orang yang sudah mempunyai
ilmu atau orang yang sudah mengetahui rahasia hidup, artinya begini : apa saja
yang yang tertulis dikitab-kitab suci (Al-Qur’an, Injil, Jabur dll) pasti bisa
dicari, dipelajari, diteliti karena kitab itu untuk orang-orang yang hidup.
Jadi artinya pendapat itu sangat sulit, susah sekali. Rahasia isi kitab Qur’an
dan kitab-kitab lainnya bisa diketahui oleh orang yang berilmu. kita ulang lagi
tentang kalimat Carakan, semua itu kalau bukan orang kaya ilmu tidak bisa
mencari (meneliti). Kalimat Sahadat untuk agama Islam itu sebenarnya kalimat
yang tidak abadi, oleh karena menurut umum orang-orang kalau menyebut kalimat
Sahadat itu hanya bertepatan pesta perkawinan, mengkhitankan (sunat) anaknya,
kalau tidak, tidak pernah diucapkan. Kalau kata Carakan tiap menit tiap detik
diucapkan selama hidup, maka untuk menjadi utusan lalu memiliki sifat Muhammmad
atau menjadi penanam, penangkar, mengadakan, membuktikan adanya utusan-utusan
itu abadi, dan kalau perlu harus di ingatkan;
1.
Kalimat Sahadat, rukun Islam itu saksi adanya Dat
Allah, walaupun tidak dipanggil, di bicarakan, dipikir-pikir dan lain-lain. Dat
tetap adanya dan berubah-ubah dan sifat Muhammad itu tetap ada dan pasti ujud
(bentuk nyata), tetapi jika masih hidup bergerak-gerak. Jadi yang memngucap dan
menyaksikan itu orang hidup.
2.
Carakan itu rahasia, sulit, artinya rahasianya yang
mengatakan; ada Muhammad, ada ujud sifat 20. adanya abadinya Dat (Allah) tetap
tarik menarik dan setiap hari kita merasakan, kita buktikan tetap bergerak
(makarti – Jawa), tidak mati, masih bisa berberbicara dan melanjutkan
dua-duanya yang tersebut diatas tadi saling bantu membantu, satu diantara dua
bersatu (Widhatul Wujud), Esa, artinya tidak ada, dua tetapi satu
(menyatu-At’tauhid).
Rahasia
yang terdapat di Carakan, sebuah buku karangan seorang Mangku negaran,
diterangkan begini :
1.
Hananira Sejatine Wahananing Hyang,
2.
Nadyan ora kasat-kasat pasti ana,
3.
Careming Hyang yekti tan ceta wineca,
4.
Rasakena rakete lan angganira,
5.
Kawruhana ywa kongsi kurang weweka,
6.
Dadi sasar yen sira nora waspada,
7.
Tamatna prahaning Hyang sung sasmita,
8.
Sasmitane kang kongsi bisa karasa,
9.
Waspadakna wewadi kang sira gawa (sipat Rasul / Muhammad),
10.
Lalekna yen sira tumekeng lalis (sekarat) (5),
11.
Pati sasar tan wun manggya papa,
12.
Dasar beda lan kang wus kalis ing goda; (Islam / Ma’rifat),
13.
Jangkane mung jenak jenjeming jiwarja,
14.
Yitnanana liyep luyuting pralaya (angracuta yen pinuju sekarat ),
15.
Nyata sonya nyenyet labeting kadonyan,
16.
Madyeng ngalam paruntunan (?) aywa samar,
17.
Gayuhane tanalijan (tan ana lijan) mung sarwa arga,
18.
Bali Murba Misesa ing njero-njaba (Widhatulwujud, Esa, Suwiji),
19.
Tukulane wida darja tebah nista,
20.
Ngarah-arah ing reh mardi-mardiningrat.
Artinya
:
1.
Asalmu karena kehendak Allah,
2.
Walaupun tidak nampak tetapi ada,
3.
Allah yang Kuasa tidak bisa ditebak (dinyatakan),
4.
Rasakan dalam tubuhmu,
5.
Ketahui sampai kurang waspada,
6.
Jadi salah kalau kurang waspada,
7.
Nyatakan Allah memberi petunjuk,
8.
Petunjuk sampai bisa merasakan,
9.
Waspadalah rahasia yang kau bawa (sifat Rasul/Muhammad),
10.
Lupakan sampai sekaratil maut (menjelang ajal/koma),
11.
Mati yang salah menjadi susah,
12.
Dan beda bagi yang tidak tergoda (Islam/Mari’fat),
13.
Tujuannya hanya tentram jiwanya,
14.
At’tauhid atau khusyuk waktu sekaratil maut,
15.
Ternyata sepi (hilang) sifat dunia,
16.
Dalam alam barzah ternyata samar (gaib),
17.
Tujuan tidak lain hanya satu,
18.
Pulang menguasai Lahir Batin (Esa),
19.
Tumbuhnya benih menjauhkan aniaya,
20.
Hati-hati manuju jalan kedunia.
Sumber
buku Wedaran Wirid I, Ki R.S. Yoedi Parto Yoewono. Surabaja : Djojobojo,
1962-64.
Imajiner Nuswantoro