ANA BAPANG SUMIMPANG
ꦄꦤꦧꦥꦁꦱꦸꦩꦶꦩ꧀ꦥꦁ
Ana bapang sumimpang tegese Nyingkiri reruwet.
Ana bapang sumimpang tegese nyingkiri saking bebaya.
Bapang = blalag, njepapang mawa cagak dipaku ing pinggir dalan dienggo tenger jenenge dalan utawa jenenge desa.
ANA BAPANG SUMIMPANG
Tegese nyingkiri sekabehing bebaya (menghindari semua hal yang berbahaya)
Ana catur mungkur ana bapang sumimpang punika ateges nalika wonten tiyang ingkang saweg rusuhan punika supados ditinggal lunga kémawon, manawi wonten tiyang ingkang saweg duka utawi muring-muring singkirana ugi.
Dedalane, guna lawan sekti
Kudu andhap asor
Wani ngalah luhur wekasane
Tumungkula yen dipun dukani
Bapang den simpangi
Ana catur mungkur
Maknanya adalah untuk memperoleh hidup yang berguna dan mulia, jalan yang harus ditempuh adalah : Harus mau merendahkan diri, tidak bersikap sombong.
Jika terlibat suatu masalah dengan orang lain, hendaklah berani mengalah demi untuk menjaga kerukunan yang akhirnya semua orang juga akan tahu kebenarannya.
Jika dinasehati atau diberi petuah oleh orang tua akibat dari perilaku kita yang salah hendaknya didengarkan dengan seksama karena semua itu sangat berguna agar kita ke depan dapat berbuat yang lebih baik.
Tidak tergiur jika diajak untuk berbuat yang melanggar aturan atau norma
Tidak meladeni orang untuk membicarakan kejelekan orang lain, yang pada dasarnya diliputi kebencian terhadap seseorang.
FILOSOFI JAWA ANA BAPANG SUMIMPANG
Filosofi Jawa Ana Bapang Sumimpang dapat dimaknai Orang yang Mampu Menghindari Bencana.
Dalam tradisi Jawa, seseorang diminta untuk mempersiapkan diri terhadap segala sesuatu.
Termasuk dalam menghadapi bencana kehidupan. Dengan persiapan yang baik, seseorang akan terhindar dari bencana yang menakutkan.
Mempersiapkan diri untuk menghadapi bencana adalah langkah yang bijaksana dan penting untuk melindungi diri sendiri, keluarga, dan harta benda dari dampak negatif yang mungkin terjadi akibat bencana.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil oleh seseorang untuk meningkatkan kesiapan dalam menghadapi bencana :
1. Mengetahui risiko bencana: Pertama-tama, penting untuk mengetahui risiko bencana yang mungkin terjadi di daerah tempat tinggal Anda.
Bencana bisa berupa gempa bumi, banjir, tanah longsor, badai, kebakaran hutan, atau bencana lainnya. Pelajari bagaimana bencana tersebut dapat mempengaruhi lingkungan sekitar dan bagaimana Anda dapat menghadapinya.
2. Membuat rencana evakuasi: Buatlah rencana evakuasi yang jelas dan mudah diikuti untuk keluarga Anda. Tentukan jalur evakuasi dari tempat tinggal Anda ke tempat yang lebih aman jika diperlukan. Pastikan semua anggota keluarga mengetahui rencana tersebut dan sering berlatih melakukannya.
3. Mempersiapkan perlengkapan darurat: Persiapkan perlengkapan darurat yang lengkap dan mudah dijangkau, termasuk makanan siap saji, air bersih, pakaian yang cocok untuk cuaca, senter, alat komunikasi seperti radio darurat, dan obat-obatan penting. Periksa secara berkala untuk memastikan semua perlengkapan dalam kondisi baik dan tidak kedaluwarsa.
4. Mengetahui tempat-tempat perlindungan: Ketahui lokasi tempat perlindungan yang aman dan dekat dengan tempat tinggal Anda jika evakuasi menjadi tidak mungkin. Ketahui juga rute yang harus diikuti untuk mencapai tempat tersebut.
5. Memahami sinyal peringatan bencana: Ketahui sistem peringatan dini yang ada di daerah Anda dan pahami apa arti dari setiap sinyal peringatan bencana. Ikuti instruksi pihak berwenang jika ada peringatan atau instruksi evakuasi.
6. Mengamankan rumah dan harta benda: Pastikan rumah Anda aman dan tahan bencana sebisa mungkin. Perbaiki struktur yang rusak, amankan barang-barang berharga, dan pastikan bangunan terbuat dari bahan yang tahan bencana jika memungkinkan.
7. Mengikuti pelatihan dan latihan bencana: Ikuti pelatihan dan latihan bencana yang diselenggarakan oleh otoritas setempat atau lembaga kemanusiaan. Ini akan membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Anda dalam menghadapi bencana dengan tepat.
8. Menjalin jaringan komunitas: Jalin hubungan dengan tetangga dan masyarakat sekitar untuk saling membantu dalam situasi darurat. Kolaborasi dan dukungan dari komunitas dapat mempermudah proses penanganan bencana.
Ingatlah bahwa kesiapan menghadapi bencana adalah tanggung jawab bersama. Semua orang diharapkan ikut berkontribusi untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan memastikan keselamatan selama kejadian bencana.
Imajiner Nuswantoro