TIRTO PERWITOSARI MAHENING SUCI & SERAT DEWA RUCI MERUPAKAN PENGENDALIAN DIRI
TIRTO PERWITOSARI MAHENING SUCI
Ilmu sejati meniko tetesing embun ingkang medal saking wahono bumi, inggih tetesing anugrah lan wujud welas asihing Gusti Hyang Tunggal Jati, wujud saking joyo rebowo urip, wujud saking cahyaning urip, wujud agunging Gusti.
Ilmu Sejati di ibaratkan sebagai :
Sumber mata air kebenaran hakiki
Sumber mata air suci cahaya kehidupan.
Ilmu Sejati akan memancar keluar jika manusia sudah bisa mengendalikan nafsunya dan sudah berada di tahap MADEG MADEP MANTEP.
Madeg = berdiri (kokoh/berprinsip)
Madep = menghadap dengan tulus ikhlas
Mantep = tidak ada keraguan di hati
Manusia sejati selalu mengutamakan berbagi welas asih kepada sesama manusia dan makhluk lain di alam semesta.
Manusia wajib berusaha mencari dan menemukan Ilmu Sejati agar bisa mencapai derajat sebagai Manusia Sejati yang ber Budi Bowo Laksono dan ber Budi Pekerti Luhur.
Proses pencarian Ilmu Sejati seperti digambarkan dalam Kisah Dewaruci, dimana Werkudoro bertemu dengan Dewa Ruci yang akhirnya Werkudoro mendapat Tirto Perwitosari yaitu Ilmu Sejati dengan cara Mahening Suci yaitu melakukan Semedi sampai masuk ke alam suwung (alam suci) yang di ibaratkan Werkudoro masuk ke dalam tubuh Dewa Ruci.
Ilmu Sejati bersumber dari Guru Sejati yang membimbing Sukma Sejati sebagai Utusan Gusti di dunia
Ilmu Sejati sebagai pedoman untuk mengantarkan kita kepada Kamulyaning Urip Kasampurnaning Pati
Sejak ratusan tahun yang lalu Leluhur Jawa sudah memahami dan menguasai Ilmu Sejati atau Ilmu Hakekat Ketuhanan yang juga dikenal dengan Kawruh Jowo
SERAT DEWA RUCI MERUPAKAN PENGENDALIAN DIRI
Dalam kisah Serat Dewa Ruci, salah satu karya sastra jawa kuno, diceritakan perjalanan Bima dalam mencari kesempurnaan hidup. Untuk mencapai kesempurnaan hidup, Bima diperintahkan oleh gurunya yaitu Resi Durno untuk menemukan “Tirto pawitro Mahening Suci”.
Tirto berarti air, Pawitro itu bening, Mahening dari kata Maha dan Ening yang berarti ketenangan yang maha, sedangkan suci bermakna terhindar dari dosa. Jadi Tirto Pawotro Mahening Suci digambarkan sebagai air jernih yang menenangkan dan menyucikan.
Untuk mendapatkan Tirto Pawitro Mahening Suci itu, terlebih dahulu Bimo diperintahkan oleh Gurunya untuk menemukan Kayu Gung Susuhing angin. Jadi Kayu Gung Susuhing angin adalah kunci untuk menemukan tujuan hidupnya, yaitu mencapai kesempurnaan hidup.
Tujuan hidup seseorang atau dapat dikatakan cita cita tentu tidak sama antara satu orang dengan orang yang lain. Oleh sebab itu penulis tidak akan membahas bagaimana caranya untuk mncapai kesempurnaan hidup seperti yang dicari oleh Bima.
Penulis artikel blogger ini hanya akan membahas :
Bagaimana Kekuatan tekat dan pengendalian diri seseorang adalah parameter terkuat untuk mencapai sukses seseorang di bidang tertentu ?.