BENARKAH BENDORO RADEN AYU ADIPATI SEDHAH MIRAH SELIR PB IX ?
(Pakubuwana IX konon tidak memiliki istri permaisuri.
Namun ia mempunyai 57 selir yang menurunkan puluhan putra/putrinya.
Nama Sedhah Mirah tidak disebut dalam silsilah ini)
(Seri Menelusuri Jejak Sedah Mirah / Sedhah Mirah)
Raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat bernama kecil Raden Mas Duksina ini dilahirkan 22 Desember 1830, meninggal 13 Maret 1893.
Ia memerintah antara 1861 hingga akhir hayatnya.
Ia dikenal sebagai raja yang suka membangun keratonnya.
Pada masa kekuasannya yang 32 tahun, Keraton Solo tampil cukup megah lewat perbaikan bangunan-bangunan utamanya.
Pakubuwana IX konon tidak memiliki istri permaisuri.
Namun ia mempunyai 57 selir yang menurunkan puluhan putra/putinya.
Nama Sedhah Mirah tidak disebut dalam silsilah ini.
Alur leluhur PB IX ini jika diurutkan ke atas berawal dari sosok Pangeran Benawa di Pajang.
Benawa memiliki putra Pangeran Kaputran yang menurunkan Pangeran Danupoyo.
Tokoh ini berputra Ki Singaprana di Walen, dan menurunkan Kyai Ageng Singaprana.
Ageng Singaprana memiliki putra Ki Singawangsa, yang menurunkan Raden Tasikwulan.
Perempuan ini kemudian jadi istri selir KGPA Mangkubumi.
Pangeran ini memiliki putrid GKR Ageng yang jadi istri permaisuri Sri Susuhunan Pakubuwana VI.
Pasangan ini memiliki putra Raden Mas Duksina yang kemudian jadi Sunan PB IX.
Menurut sumber cerita menyebutkan bahwa tokoh ini pada masa kecil memiliki nama Raden Ajeng Mayangsari.
Lokasi penguburannya yang berada di makam bekas situs Keraton Kartasura menimbulkan tanda tanya besar jika ia benar-benar istri PB IX.
Sebab ketika PB IX berkuasa, keraton sudah berdiri megah di Dusun Sala, atau lokasi keraton yang sekarang di pusat kota Solo.
Kerabat dekat raja sejak itu, umumnya juga dimakamkan di Bangsal Kaping Sangan di komplek makam raja-raja Mataram di Pajimatan Imogiri.
Bukti empirik !!
Dari hasil penelusurannya, diperoleh informasi jika Sedhah Mirah ini sebenarnya garwa ampil (selir) Susuhunan Pakubuwana IV yang berkuasa antara 1768-1820.
Mereka menurunkan seorang pangeran yang kemudian marak jadi Susuhunan PB VI (1807-1846).
Sedhah Mirah wafat pada 1826
Sri Susuhunan Pakubuwana IV
Sri Susuhunan Pakubuwana IV (sering disingkat sebagai PB IV; September 1768 – 2 Oktober 1820) adalah susuhunan ketiga Surakarta yang memerintah tahun 1788–1820.
Ia dijuluki sebagai Sunan Bagus, karena naik takhta dalam usia muda dan berwajah tampan.
Nama lengkap : Raden Mas Subadya
Nama takhta : Sahandhap Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Pakubuwana Senapati ing Alaga Abdurrahman Sayyidin Panatagama Khalifatullah Ingkang Jumeneng kaping Sakawan ing Nagari Surakarta Hadiningrat
Ayah : Susuhunan Pakubuwana III
Ibu : GKR. Kencana
Agama : Islam