DHUWUR WEKASANE, ENDHEK WIWITANE
Pemaknaan dari berbagai sumber referensi adalah sebagai berikut :
Dhuwur wekasane, endhek wiwitane
Maknanya Kesengsaraan yang membuahkan kemuliaan.
Dhuwur wekasane, endhek wiwitane arti peribahasa adalah Akhirnya mulia, yang semula sederhana.
Dhuwur Wekasane, Endhek Wiwitane yang merupakan representasi pada Harapan Masa Depan, namun Dhuwur wekasane, endhek wiwitane adalah Kesengsaraan yang membuahkan kemuliaan, dua kata Dhuwur endhek, (tinggi/luhur/agung/mulia pada akhirnya, namun rendah/sederhana pada awalnya).
Duwur Wekasane Endek Wiwitane artinya akhir yang tinggi dimulai dari awal yang rendah. Ini sangat alami, sangat manusiawi. Adakah orang menebar benih langsung muncul pohon yang tinggi. Nonsen, tidak ada alias mustahil. Tuhan menjadikan sesuatu itu melalui proses.
Menggambarkan bahwa untuk menjadi sesuatu atau menjadi orang harus melewati proses. Tidak ada yang ujug-ujug. Ada juga predikat yang disematkan kepada mereka yang menerima posisi lebih tanpa melewati proses penjenjangan di atas dengan istilah karbitan.
Peribahasa ini adalah sindiran dan tidak kita harapkan. Dan kalau dia ambisius untuk itu, padahal gradenya belum mencapai, maka para sepuh menamakan yang begitu itu dengan "durung pecus keselak besus", belum saatnya sudah ingin nama besar atau posisi tinggi.