AJARAN SUNAN KALIJAGA TENTANG KEHIDUPAN MANUSIA & LAKU HIDUP
Sunan Kalijaga adalah salah satu orang yang berpengaruh dalam penyebaran Islam di tanah Jawa. Selain itu banyak sekali warisan ilmu maupun ajaran tentang kehidupan yang Sunan Kalijaga ajarkan.
Berikut ini adalah beberapa ajaran Sunan Kalijaga tentang kehidupan yang lebih baik.
1. Marsudi Ajining Sarira.
Sunan Kalijaga memberikan ajaran jika kita sebagai manusia haruslah mengahargai diri sendiri dan juga terhadap sesama.
2. Manembah.
Sunan Kalijaga juga memberikan ajaran jika kita hanya berdoa kepada Allah SWT. Selain itu kita juga harus mematuhi segala perintahNya dan menjauhi laranganNya.
3. Mengabdi.
Sunan Kalijaga juga memberikan ajaran jika kita harus berbakti kepada orang tua, agama, bangsa dan juga Negara.
4. Maguru.
Sunan Kalijaga juga memberikan ajaran agar kita selalu belajar. Dimana nantinya ilmu yang didapatkan dari proses pembelajaran tersebut bisa berguna untuk memperbaiki diri kita sekaligus bermanfaat bagi kehidupan orang lain.
5. Mertapa.
Sunan Kalijaga memberikan ajaran jika kita harus peduli, prihatin, hidup sederhana sekaligus tidak melakukan sesuatu secara berlebihan.
LAKU HIDUP SUNAN KALIJAGA
Serat Kaki Walaka merupakan salah satu manuskrip kuno peninggalan leluhur. Bentuk aslinya ditulis tangan menggunakan aksara Jawa tanpa menyebutkan nama pengarang. Naskah ini menjadi koleksi Keluarga Besar Kanjeng Sunan Kalijaga. Upaya penerjemahan dan penerbitan buku tersebut menjadi penting mengingat di dalamnya memuat catatan penting tentang laku dan kehidupan serta wafatnya Kanjeng Sunan Kalijaga.
Sunan Kalijaga merup akan salah satu wali Sembilan (wali sanga) yang sangat terkenal terutama di tanah Jawa. Ada berbagai versi tentang laku dan kehidupan Kanjeng Sunan Kalijaga, sejak masa remaja sampai wafatnya. Namun dari semua kisah tersebut tidak pernah ada yang memuat data tentang meninggalnya beliau. Ada banyak sebutan nama Kanjeng Sunan Kalijaga antara lain: Lokajaya, Pangeran Tuban, Syekh Malaya, Raden Abdulrahman dan yang terakhir menurut manuskrip buku ini dengan sebutan Kaki Walaka. Dalam menjalankan dakwahnya, beliau menggunakan metode yang sama dengan gurunya sekaligus sahabat dekatnya, yaitu Sunan Bonang. Paham keagamaannya cenderung sufistik berbasuis salaf bukan sufi pantheistik. Ajaran Sunan Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Beliau mengunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah.
Beberapa kreasi seni budaya yang diperkirakan digagas oleh Sunan Kalijaga, antara lain : Sekatenan, Grebeg Maulud, Layang Kalimasada, lakon Petruk Jadi raja dan Dewa Ruci.