KEMATIAN PANDANGAN ISLAM
Surah
Ali Imran Ayat 185, Firman Allah tentang Kematian Makhluk Bernyawa
Tiap
ayat-ayat Al-Qur'an yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW membawa
pesan yang perlu disampaikan pada tiap muslim. Salah satunya, firman Allah SWT
yang menyatakan bahwa semua makhluk yang bernyawa itu akan mati adalah surah
Ali Imran ayat 185.
Menurut
tafsir dari Al-Qur'an Kementerian Agama (Kemenag), ayat tersebut bermakna, tiap
manusia memiliki masanya yang telah ditakdirkan masing-masing dalam Lauh
Mahfudz. Sebab itu, takdir kematian tersebut tidak akan mengenal usia muda
ataupun tua, tidak pula mengenal jenis kelamin baik perempuan maupun laki-laki.
Ayat
ini juga menjadi pengingat muslim dalam mempersiapkan diri di akhirat kelak.
Umat Islam yang mampu mengaplikasikan pesan inilah yang disebut sebagai mukmin
cerdas. Berikut bacaan lengkapnya.
Bacaan
Surah Ali Imran Ayat 185 :
Kullu
nafsin żā`iqatul maụt, wa innamā tuwaffauna ujụrakum yaumal-qiyāmah, fa man zuḥziḥa
'anin-nāri wa udkhilal-jannata fa qad fāz, wa mal-ḥayātud-dun-yā illā
matā'ul-gurụr
Artinya:
"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat
sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka
dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan
dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya."
Rasulullah
SAW sendiri telah menerangkan keutamaan muslim dalam mengingat kematian. Salah
satunya, beliau menyebut muslim yang senantiasa mengingat kematian adalah
mereka termasuk golongan orang yang cerdas. Dari Ibnu 'Umar, ia berkata,
Artinya:
Aku pernah bersama Rasulullah SAW, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia
memberi salam dan bertanya,
"Wahai
Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?"
Beliau
bersabda, "Yang paling baik akhlaknya."
"Lalu
mukmin manakah yang paling cerdas?" ia kembali bertanya.
Beliau
bersabda, "Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik
dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling
cerdas." (HR Ibnu Majah).
Selain
itu, keutamaan mengingat kematian seperti dalam surah Ali Imran ayat 185 akan
membantu melapangkan kehidupan seseorang di tengah kesempitannya. Berikut bunyi
hadits Rasulullah SAW yang dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih
al-Jami':
Artinya:
"Sering-seringlah mengingat pemutus segala kenikmatan, yaitu kematian,
karena tidaklah seseorang mengingatnya dalam kesempitan hidup melainkan akan
melapangkannya dan tidaklah seseorang mengingatnya dalam keleluasaan hidup melainkan
akan mempersempitnya." (HR Baihaqi, Ibnu Hibban dan Bazzar).
Dalil tentang Kematian dalam Islam
Dalil
tentang kematian sebaiknya diketahui setiap muslim. Hal ini sebagai pengingat
bahwa semua makhluk hidup akan mengalami kematian. Tidak ada makhluk hidup di
dunia ini yang abadi, kematian akan datang jika Allah SWT telah menghendakinya.
Kematian akan datang kepada semua makhluk yang bernyawa, tanpa terkecuali. Semua hanya soal waktu yang membedakan kapan kematian akan datang. Hal ini sebagaimana yang telah disebutkan dalam dalil tentang kematian Alquran Surah Al-Imran ayat 185, sebagai berikut :
كُلُّ
نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ
ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ
الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ
Artinya:
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat
sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu
tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS Ali Imran : 185).
Dalil tentang Kematian
Dalam dalil tentang kematian, menerangkan bahwa kematian bisa disebabkan dengan berbagai cara. Mulai dari kecelakaan, tenggelam, penyakit, dan lainnya. Ketika Allah sudah menetapkan kematian, tidak ada seorang pun yang mampu menolaknya. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam dalil tentang kematian sebagai berikut :
قُلْ
اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ
اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ
ࣖ
Artinya:
“Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka
sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan
kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS Jumu’ah : 8).
Jika sudah saatnya, kematian pasti akan terjadi. Meski bersembunyi di benteng paling kuat, berobat ke rumah sakit paling mahal sekalipun, tetap saja ajal akan menjemput. Salah satu ayat yang menggambarkan hal tersebut, tertuang dalam Alquran surah An-Nisa’ ayat 78 sebagai berikut:
تُصِبْهُمْ
حَسَنَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۚ وَاِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَّقُوْلُوْا
هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِكَ ۗ قُلْ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗ فَمَالِ هٰٓؤُلَاۤءِ الْقَوْمِ
لَا يَكَادُوْنَ يَفْقَهُوْنَ حَدِيْثًا
Artinya:
“Di manapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada
di dalam benteng yang tinggi dan kukuh. Jika mereka memperoleh kebaikan, mereka
mengatakan, “Ini dari sisi Allah,” dan jika mereka ditimpa suatu keburukan,
mereka mengatakan, “Ini dari engkau (Muham-mad).” Katakanlah, “Semuanya
(datang) dari sisi Allah.” Maka mengapa orang-orang itu (orang-orang munafik)
hampir-hampir tidak memahami pembicaraan (sedikit pun)?” .” (QS. An-Nisa’ :
78).
Tanda-tanda Kematian dalam Islam
Terdapat
beberapa tanda-tanda kematian yang akan dialami seseorang sebelum kematian. Hal
ini sebagaimana yang telah disebutkan dalam dalil tentang kematian sebagai
berikut, artinya:
Artinya: “Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan," (QS As-Sajdah 11)
Adapun
tanda-tanda kematian dalam Islam dan penjelasannya adalah sebagai berikut :
1.
1
Hari Sebelum Kematian. Sehari sebelum kematian, tepatnya sebelum masuk salat
Asar, seseorang akan merasakan denyutan pada bagian ubun-ubun. Hal ini
menandakan bahwa orang tersebut tak sempat lagi melihat waktu asar keesokan
harinya.
2.
3
Hari Menjelang Kematian. Tiga hari menjelang kematian, seseorang akan merasakan
denyutan di dahi, yaitu antara dahi kanan dan dahi kiri. Apabila tanda-tanda
kematian dalam Islam ini dirasakan, sebaiknya menunaikan ibadah puasa pada hari
itu juga. Hal ini agar perut tak mengandung banyak najis dan ini akan
memudahkan orang lain untuk memandikan jasad orang tersebut.
3.
7
Hari Menjelang Kematian. Tanda-tanda kematian ini hanya akan diberikan oleh Allah
SWT kepada hamba-Nya yang diuji dengan cara sakit. Umumnya, orang yang sedang
sakit tidak akan berselera makan, tiba-tiba ingin sekali untuk makan. Ini
merupakan isyarat dari Allah bahwa kematian benar sudah dekat.
4.
40
Hari Menjelang Kematian. Tanda-tanda 40 hari sebelum kematian, juga akan
terjadi pada waktu Asar. Adapun tanda yang dirasakan adalah bagian pusat tubuh
yang berdenyut. Hal ini menjadi pertanda bahwa daun yang tertulis nama orang
tersebut dari pohon yang terletak di Arshy Allah SWT telah gugur.
5.
100
Hari Menjelang Kematian. Tanda-tanda kematian juga dapat dirasakan 100 hari
sebelum ajal menjemput. Biasanya, tanda-tanda ini akan dirasakan setelah masuk
waktu Asar. Orang yang akan mengalami kematian akan merasakan seluruh tubuhnya
menggigil dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Ayat Alquran tentang Kematian
Dalam
Islam, orang yang banyak mengingat kematian disebutkan oleh Rasulullah SAW
sebagai orang yang cerdas. Hikmahnya, hati semakin tenteram dan tidak terlalu
banyak angan-angan.
Karena
sebenarnya, sumber dari kesusahan dan masalah adalah banyaknya keinginan. Saat
memiliki banyak keinginan, otak akan berputar mencari cara untuk memenuhinya,
sehingga menjadi lalai dari kehidupan setelah kematian.
Ada
banyak sekali ayat Alquran tentang kematian. Ini bisa digunakan sebagai
pengingat untuk memperbanyak amalan shaleh. Beberapa di antaranya yakni :
1. Ayat Alquran tentang Kematian yang Pasti
وَمَا
جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِّن قَبْلِكَ ٱلْخُلْدَ ۖ أَفَإِي۟ن مِّتَّ فَهُمُ ٱلْخَٰلِدُونَ
Artinya: “Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia pun sebelum kamu (Muhammad); maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal? (QS Al-Anbiya: 34).
2.
Ayat Alquran tentang Kematian Sebagai Takdir Manusia
كُلُّ
نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا
تُرْجَعُونَ
Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan,” (QS Al-Anbiya: 35)
3.
Ayat Alquran tentang Kematian dan Amal
ٱلَّذِى
خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ
ٱلْعَزِيزُ ٱلْغَفُورُ
Artinya: “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,” (QS Al-Mulk: 2)
4.
Ayat Alquran tentang Kematian yang Tidak Bisa Ditunda
وَلِكُلِّ
أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
Artinya:
“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya
mereka tidak dapat mengundurkan-nya barang sesaat-pun dan tidak dapat (pula)
memajukan-nya,” (QS Al A’raf: 34)
5. Ayat Alquran tentang Kematian Sebagai Musibah
وَلَنَبْلُوَنَّكُم
بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ
ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ
Artinya:
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa (kematian) dan buah-buahan. Dan berikanlah
berita gembira kepada orang-orang yang sabar,” (QS Al-Baqarah: 155).
6. Ayat Alquran tentang Kematian Syuhada
وَلَا
تَحْسَبَنَّ ٱلَّذِينَ قُتِلُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ أَمْوَٰتًۢا ۚ بَلْ أَحْيَآءٌ
عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ
Artinya:
“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati;
bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki,” (Q.S Ali
Imran: 169).
7.
Ayat Alquran tentang Kematian Atas Izin Allah
وَمَا
كَانَ لِنَفْسٍ أَن تَمُوتَ إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِ كِتَٰبًا مُّؤَجَّلًا ۗ وَمَن
يُرِدْ ثَوَابَ ٱلدُّنْيَا نُؤْتِهِۦ مِنْهَا وَمَن يُرِدْ ثَوَابَ ٱلْءَاخِرَةِ نُؤْتِهِۦ
مِنْهَا ۚ وَسَنَجْزِى ٱلشَّٰكِرِينَ
Artinya:
“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai
ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala
dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa
menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu.
Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur,” (QS Ali
Imran: 145)
8.
Ayat Alquran tentang Kematian Orang Zalim
وَمَنْ
أَظْلَمُ مِمَّنِ ٱفْتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا أَوْ قَالَ أُوحِىَ إِلَىَّ وَلَمْ
يُوحَ إِلَيْهِ شَىْءٌ وَمَن قَالَ سَأُنزِلُ مِثْلَ مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ ۗ وَلَوْ
تَرَىٰٓ إِذِ ٱلظَّٰلِمُونَ فِى غَمَرَٰتِ ٱلْمَوْتِ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةُ بَاسِطُوٓا۟
أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوٓا۟ أَنفُسَكُمُ ۖ ٱلْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ ٱلْهُونِ بِمَا
كُنتُمْ تَقُولُونَ عَلَى ٱللَّهِ غَيْرَ ٱلْحَقِّ وَكُنتُمْ عَنْ ءَايَٰتِهِۦ تَسْتَكْبِرُونَ
Artinya:
“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang berdusta terhadap Allah atau
yang berkata: “Telah diwahyukan kepada saya”, padahal tidak ada diwahyukan
sesuatu-pun kepadanya, dan orang yang berkata: “Saya akan menurunkan seperti
apa yang diturunkan Allah”.
Alangkah
dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam
tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil
berkata): “Keluarkanlah nyawamu”
Di
hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu
mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu
menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya,” (QS. Al-An’am: 93)
Hadist tentang Kematian
Setiap
makhluk yang bernyawa pasti akan mendapatkan kematian. Meski waktunya hanya
Allah SWT yang tahu, umat Islam diperintahkan untuk terus mempersiapkan bekal
dan mengingatnya.
Di
dalam kitab Lubbabul Hadis bab ke tiga puluh tujuh, Imam As-Suyuthi menuliskan
beberapa hadis yang berkaitan dengan kematian. Beberapa di antaranya yakni:
9.
Hadis tentang Kematian dan Amalan
وَقَالَ عَلَيْهِ السَّلَامُ: {إذَا مَاتَ ابْنَ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلاّ مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يَنْتَفِعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ} يَدْعُوْ لَهُ.
Dari
Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Jika manusia itu meninggal dunia,
maka terputus amalnya kecuali tiga hal, shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat,
atau anak yang saleh yang mendoakannya,” (HR Al-Bukhari, Muslim, Abu Daud,
At-Tirmidzi, An-Nasa’i).
10. Hadis tentang Kematian di Jalan Allah SWT
وَقَالَ
عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {كُنْ فِى الدُّنْيَا كَأنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْعَابِر
سَبِيْلٍ وَعُدَّ نَفْسَكَ مِنْ أَهْلِ الْقُبُوْرِ}
Dari
Ibnu ‘Umar RA, Rasulullah SAW bersabda: “Jadilah di dunia seperti kamu
mengembara atau berjuang di jalan Allah dan anggaplah dirimu (termasuk) dari
ahli kubur,” (HR Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah).
11.
Hadis tentang Kematian
وَقَالَ
عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {إِذَا مَاتَ الْمَيِّتُ تَقُوْلُ الْمَلاَئِكَةُ
مَا قَدَّمَ وَيَقُوْلُ النَّاسُ مَا خَلَّفَ}
Dari
Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Jika ada orang yang meninggal dunia,
maka malaikat berkata apa yang telah lalu (amal), sedangkan manusia membicarakan
apa yang ia tinggalkan (warisan),” (HR Baihaqi).
Semoga
dengan membaca ayat Alquran tentang kematian beserta hadisnya ini dapat
menambah keimanan dan termotivasi untuk melakukan amalan kebaikan.
15 Ayat Al Quran tentang Kematian
Kematian
merupakan keniscayaan yang pasti dialami semua manusia dan makhluk yang
bernyawa. Ada banyak Ayat Al Quran yang menjelaskan tentang Kematian. Dalam Islam, tanda-tanda kematian sudah
diingatkan kepada tiap manusia di antaranya kulit mulai keriput, rambut beruban
dan daya ingat melemah. Karena itu, tak seorang pun yang bisa menghindar dari
kematian.
Orang
yang selalu ingat mati tentu mempersiapkan kehidupan sesudah mati. Dia memahami
bahwa ada lagi kehidupan setelah mati. Bekal kehidupan setelah kematian
bukanlah harta melimpah, rumah mewah, perhiasan berkilo-kilo dan sejenisnya.
Bekal yang hanya berlaku adalah “Amal Kebaikan”
15 Ayat Al Quran tentang Kematian beserta arti dan
tafsir :
1. Tiap Jiwa Akan Merasakan Mati
كُلُّ
نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۗوَاِلَيْنَا
تُرْجَعُوْنَ
Artinya:
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan
keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada
Kamilah kamu dikembalikan. (QS. Al Anbiya: 35) Ini 3 Bekal Sebelum Menuju
Keabadian Dalam ayat lain, Allah SWT berfirman :
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا
تُرْجَعُوْنَ
Artinya:
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu
dikembalikan. (QS. Al Ankabut: 57).
Tafsir:
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa kematian di mana pun kalian
berada, maut pasti akan mendapati kalian. Maka jadilah kalian orang-orang yang
selalu berada dalam ketaatan kepada Allah di mana pun kalian berada, sesuai
dengan apa yang diperintahkan Allah kepada kalian. Karena sesungguhnya hal ini
lebih baik bagi kalian, sebab maut pasti akan menjemput kalian tanpa bisa
dielakkan.
2. Manusia Tidak Bisa Lari dari Kematian
قُلْ إِنَّ ٱلْمَوْتَ ٱلَّذِى تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُۥ مُلَٰقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
“Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Jumu’ah : 8). Semakna dengan firman Allah Swt. yang disebutkan di dalam surat An-Nisa, yaitu:
{أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ}
Artinya: Di mana saja kamu berada,
kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi
lagi kokoh. (QS. An-Nisa: 78). Tafsir: Makna yang dimaksud ialah setiap orang
pasti akan mati, tiada sesuatu pun yang dapat menyelamatkan dia dari kematian,
baik dia ikut dalam berjihad ataupun tidak ikut berjihad. Karena sesungguhnya
umur manusia itu ada batasnya dan mempunyai ajal yang telah ditentukan serta
kedudukan yang telah ditetapkan baginya.
3. Kematian Merupakan Ujian
الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ
اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ
Artinya:
Dia (Allah) Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa
diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun. (QS. Al Mulk: 2). Tafsir:
Ibnu Katsir menjelaskan makna ayat tersebut yakni bahwa Allah-lah yang
menciptakan makhluk dari tiada menjadi ada untuk menguji mereka, siapakah di
antara mereka yang paling baik amal perbuatannya.
4. Kematian Tidak Dapat Ditunda atau Dimajukan
لِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌ ۚاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ
فَلَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ
Artinya:
Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka
tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula)
mendahulukan(nya). (QS. Yunus: 49) Tafsir:
Setiap generasi mempunyai batas usia yang telah ditentukan bagi mereka,
dan apabila batas usia itu telah habis masanya: Maka mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak (pula) mendahulukannya.
5. Manusia Tidak Tahu Kapan dan di Mana Akan Mati
اِنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗ عِلْمُ السَّاعَةِۚ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْاَرْحَامِۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًاۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌۢ بِاَيِّ اَرْضٍ تَمُوْتُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Artinya: Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang
Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada
dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang
akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi
mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS.
Luqman: 34) Tafsir: Apa yang disebutkan oleh ayat ini merupakan kunci-kunci
kegaiban yang hanya Allah sendirilah yang mengetahuinya. Maka tiada seorang pun
yang dapat mengetahuinya kecuali setelah ia diberi tahu oleh Allah Swt.
tentangnya. Pengetahuan mengenai saat hari kiamat tiada seorang pun dari
kalangan nabi yang diutus atau malaikat yang terdekat mengetahuinya.
6. Malaikat Maut Datang Mencabut Nyawa
قُلْ يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ
بِكُمْ ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ
Artinya:
Katakanlah: “Malaikat maut yang diserahi untuk mencabut nyawamu akan
mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan”. (QS. As
Sajdah: 11) Tafsir: Makna lahiriah ayat menunjukkan bahwa malaikat maut
tersebut adalah malaikat yang tertentu di antara malaikat-malaikat lainnya.
Disebutkan di dalam sebuah hadis yang menyebutkan bahwa para pembantu malaikat
maut mencabut roh dari semua bagian tubuh. Dan manakala roh telah sampai di
tenggorokan orang yang bersangkutan, barulah malaikat maut yang mencabutnya.
7. Sakaratul Maut datang Tak Terduga
وَجَاءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ
مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيدُ
Artinya:
Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah perkara yang kamu
selalu lari daripadanya. (QS. Qaf: 19) Tafsir: Inilah hal yang kamu tidak dapat
melarikan diri darinya yakni kematian dan tidak dapat pula mengelak darinya.
Kematian yang kamu selalu lari darinya dan menjauh darinya, kini telah datang
menjemput dirimu.
8. Kematian Itu Mengerikan
كَلَّا إِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِيَ (26) وَقِيلَ
مَنْ رَاقٍ (27) وَظَنَّ أَنَّهُ الْفِرَاقُ (28) وَالْتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِ
(29) إِلَى رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ الْمَسَاقُ (30)
Artinya: Sekali-kali tidak. Apabila nafas
seseorang telah sampai ke kerongkongan (26), dan dikatakan kepadanya: “Siapakah
yang bisa menyembuhkan?” (27), dan orang yang tengah sekarat itu meyakini bahwa
sesungguhnya itu adalah waktu perpisahannya (dengan dunia) (28), dan bertautlah
betis dengan betis lainnya (saat ruh dicabut) (29), kepada Tuhanmulah pada hari
itu kamu akan digiring (30). (QS. Qaf: 26-30) Tafsir: Allah SWT menceritakan
keadaan saat meregang nyawa dan hal-hal mengerikan yang terjadi di dalamnya,
semoga Allah meneguhkan kita dengan kalimah yang teguh.
9. Tak Seorang pun Dapat Mempertahankan Rohnya
فَلَوْلا إِذا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ وَأَنْتُمْ
حِينَئِذٍ تَنْظُرُونَ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْكُمْ وَلكِنْ لَا تُبْصِرُونَ
فَلَوْلا إِنْ كُنْتُمْ غَيْرَ مَدِينِينَ تَرْجِعُونَها إِنْ كُنْتُمْ صادِقِينَ
Artinya:
Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, padahal kami ketika itu
melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu. Tetapi kamu tidak
melihat, maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)? Kamu tidak
mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang
benar? (Al-Waqi'ah: 83-87). Tafsir: Ayat-ayat ini menjelaskan betapa ngerinya
kalau nyawa manusia sudah sampai di tenggorokannya. Keluarga-keluarga yang
hadir datang hanya untuk melihat dan menyaksikan peristiwa tersebut sebagai
pertemuan terakhir. Dalam peristiwa tersebut, keluarganya tidak dapat
menyaksikan malaikat yang mencabut nyawa saudaranya, padahal ia berada di
sebelahnya. Keadaan ini menggambarkan bahwa setiap insan tidak dapat
mempertahankan rohnya dari malaikat maut. Ini suatu bukti bahwa baik roh maupun
jasad bukan milik manusia.
10. Kematian Itu Mutlak
وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهٖ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ
حَفَظَةً ۗحَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ
لَا يُفَرِّطُوْنَ - ٦١
Artinya:
Dan Dialah Penguasa mutlak atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu
malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila kematian datang kepada salah
seorang di antara kamu, malaikat-malaikat Kami mencabut nyawanya, dan mereka
tidak melalaikan tugasnya. (QS. Al An'am: 61). Tafsir: Dialah Penguasa mutlak atas
semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu, wahai manusia, malaikat-malaikat yang
berfungsi sebagai penjaga, sehingga apabila kematian datang kepada salah
seorang di antara kamu, dan itu berarti usai sudah tugas malaikat penjaga
tersebut, maka utusan-utusan Kami, yaitu malaikat-malaikat, mencabut nyawanya,
dan mereka, yakni para malaikat tersebut, tidak akan pernah melalaikan tugasnya
11. Kematian Sudah Ditetapkan
اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا
وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَى عَلَيْهَا الْمَوْتَ
وَيُرْسِلُ الْأُخْرَى إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya:
Allah menggenggam jiwa seseorang ketika matinya dan menggenggam jiwa seseorang
yang belum mati di waktu tidurnya. Maka Dia menahan jiwa seseorang yang ajal
kematiannya telah tiba dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang
ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan
Allah bagi kaum yang berfikir. (QS. Az Zumar: 42) Tafsir: Karena Nabi Muhammad
dinyatakan tidak bertanggung jawab atas kesesatan manusia, ayat ini menegaskan
bahwa hanya Allah saja yang bertanggung jawab dan menggenggam hidup manusia,
semenjak kehidupan dunia sampai ke kehidupan akhirat. Hanya Allah-lah yang
memegang nyawa seseorang pada saat kematiannya dan nyawa seseorang yang belum
mati ketika dia tidur, maka Dia tahan nyawa orang yang telah Dia tetapkan
kematiannya ketika dia mati, dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang
ditentukan ketika dia tidur. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat
tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang mau berpikir.
12. Kematian Tidak Bisa Ditangguhkan
وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا
وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya:
Dan Allah sekali-kali tidak akan pernah menangguhkan (kematian) seseorang
apabila telah tiba waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu
kerjakan. (QS. Al Munafiqun: 11) Tafsir: Allah tidak akan menunda kematian
seseorang apabila waktu kematiannya telah datang dengan memperpanjang hidupnya.
Dan Allah Mahateliti dengan cermat tentang apa yang kamu kerjakan.
13. Orang yang Mati di Jalan Allah itu Tetap Hidup dan Dapat Kenikmatan
وَلَا
تَقُولُوا لِمَنْ يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَكِنْ
لَا تَشْعُرُونَ
Artinya:
Dan janganlah kamu mengatakan tentang orang-orang yang gugur di jalan Allah,
(bahwa mereka itu) mati. Bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, hanya saja kamu
tidak menyadarinya. (QS. Al Baqarah: 154) Tafsir: Di antara cobaan yang
dihadapi orang mukmin dalam mempertahankan keimanan mereka adalah berperang
melawan kaum kafir. Dan jangan-lah kamu mengatakan bahwa orang-orang yang
terbunuh di jalan Allah, mereka telah mati. Sebenarnya mereka hidup, tetapi
kamu tidak menyadari-nya. Mereka hidup di alam yang lain. Mereka mendapat
kenikmatan yang demikian besar dari Allah.
14. Orang Beriman Diwafatkan Dalam Keadaan Baik
الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ طَيِّبِينَ
يَقُولُونَ سَلَامٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Artinya:
Yaitu orang-orang yang diwafatkan oleh para malaikat dalam keadaan baik. Para
malaikat itu berkata (kepada mereka): “Salaamun ‘alaikum, masuklah kamu ke
dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan”. (QS. An Nahl: 32)
Tafsir: Mereka yang mendapat anugerah dari Allah berupa surga-surga adalah
orang yang diwafatkan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat baik. Di akhirat
mereka, yakni para malaikat, mengatakan kepada mereka, "Sala mun 'alaikum;
keselamatan, kesejahteraan, dan kedamaian bagi kalian! Masuklah ke dalam surga
yang telah Allah siapkan untuk kamu karena apa yang telah kamu kerjakan berupa
amal-amal baik di dunia."
15. Semua yang Bernyawa akan Mati ataz Izin Allah
وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ اَنْ تَمُوْتَ اِلَّا بِاِذْنِ
اللّٰهِ كِتٰبًا مُّؤَجَّلًا ۗ وَمَنْ يُّرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهٖ مِنْهَاۚ
وَمَنْ يُّرِدْ ثَوَابَ الْاٰخِرَةِ نُؤْتِهٖ مِنْهَا ۗ وَسَنَجْزِى الشّٰكِرِيْنَ
- ١٤٥
Artinya:
Dan setiap yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah, sebagai
ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barangsiapa menghendaki pahala dunia,
niscaya Kami berikan kepadanya pahala (dunia) itu, dan barangsiapa menghendaki
pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala (akhirat) itu, dan Kami
akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (QS. Ali Imran: 145)
Tafsir: Allah menyatakan, "Semua
yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin-Nya, tepat pada waktunya
sesuai dengan yang telah ditetapkan-Nya." Artinya: persoalan mati itu
hanya di tangan Tuhan, bukan di tangan siapa-siapa atau di tangan musuh yang
ditakuti. Ini merupakan teguran kepada orang-orang mukmin yang lari dari medan
Perang Uhud karena takut mati, dan juga merupakan petunjuk bagi setiap umat
Islam yang sedang berjuang di jalan Allah. Demikian kumpulan ayat Al Quran
tentang kematian yang patut direnungkan Muslim agar terus beribadah dan beramal
baik.