KAUM ROM (BANGSA/SUKU GYPSY)
Gypsy adalah sebutan untuk suku bangsa yang banyak mendiami daerah Britania Raya. Mereka dikenal dengan gaya hidup nomaden atau selalu berpindah-pindah tempat tinggal dan hidup dalam karavan. Meski kaum Gipsi modern sudah banyak yang tinggal secara menetap.
Keturunan bangsa ini tersebar di seluruh dunia, dari Eropa dan Amerika, sampai di Timur Tengah. Dalam sejarahnya, orang-orang Gipsi sering mendapat diskriminasi dari penduduk di daerah yang mereka datangi.
Bangsa nomaden (berpindah-pindah) yang dikenal dengan sebutan Gipsi, kelompok etnis Rom / Gypsy yang sebagian besar tinggal di Eropa dan Amerika.
Orang Rom (bentuk tunggal Rom, bentuk jamak, Roma; kadang-kadang disebut Rromatau Rroma) atau Romani adalah kelompok etnik yang tinggal dalam banyak komunitas di seputar dunia. Bahasa orang Rom disebut Romani.
Kaum Rom/Bangsa Gypsy Jumlah populasi lebih dari 15 juta. Bahasa yang banyak digunakan adalah bahasa Romani lokal. Mayoritas beragama Kristen dan Islam.
Di berbagai tempat di dunia, orang Rom disebut Gypsy, Gypsy, Gipsy, Gypsi, Gitanos, Zigeuner, Tsigani, Cigány. Istilah-istilah ini bisa dianggap berkonotasi negatif. Rom(jamak roma), artinya pria dalam bahasa mereka, adalah istilah yang digunakan oleh kebanyakan orang Rom untuk menyebut diri mereka. Beberapa kelompok berbahasa Romani dikenal dengan nama-nama lain, misalnya orang Sinti.
Kaum Rom / bangsa Gypsy masih dianggap sebagai kelompok yang nomaden, meskipun faktanya mereka sekarang telah tinggal dalam rumah permanen. Penyebaran orang Rom begitu luas tidak hanya di sebelah Selatan dan sebelah Timur Eropa, melainkan juga di benua Amerika dan di Timur Tengah
TENTANG KAUM RUM / BANGSA GYPSY
Sebuah keluarga Gipsi dengan karavan mereka (cetakan tahun 1837).
Bahasa, kebudayaan, dan nenek moyang orang Rom bisa ditelusuri ke India bagian utara kira-kira 1.000 tahun yang silam. Bahasa mereka, selain beberapa kata yang ditambahkan pada masa-masa selanjutnya, tidak diragukan berasal dari India. Alasan mereka meninggalkan India kurang jelas. Beberapa pakar percaya bahwa nenek moyang mereka bisa jadi adalah perajin dan penghibur yang bergabung dengan pasukan prajurit yang meninggalkan tanah airnya setelah konflik-konflik militer. Apa pun alasannya, orang Rom tiba di Eropa sebelum tahun 1300 M melalui Persia dan Turki.
Di Eropa, opini populer tentang orang Rom berkisar antara dua hal yang sangat ekstrem. Di satu pihak, mereka diidolakan dalam dalam beberapa novel dan film sebagai kaum pengembara yang ramah dan santai yang tidak segan-segan menyatakan perasaan suka dan duka dalam kehidupan melalui nyanyian serta tarian. Di pihak lain, mereka dijelek-jelekan sebagai orang yang tidak bisa dipercaya, misterius, dan suka curiga selamanya dianggap orang luar yang terasing dan terpisah dari masyarakat di sekitarnya.
Kaum/etnis Rom tidak berhubungan dengan kota/orang Roma, negara/bangsa Romawikuno, atau negara/bangsa Romania.
ASAL-USUL BANGSA GYPSY
Asal-usul Nama asli kaum Gypsy adalah Rom atau Roma, atau disebut juga bangsa Romani. Dalam bahasa mereka, "Rom" adalah sebutan untuk seorang pria. Sedangkan nama Gipsi adalah sebutan yang disematkan kepada mereka oleh orang-orang Eropa. Gipsi berasal dari kata Egypt, karena orang-orang Eropa mengira mereka berasal dari Mesir disebabkan oleh warna kulitnya yang gelap. Sebutan bagi suku bangsa ini di berbagai negara berbeda-beda. Mereka disebut Sinti di Jerman, Gitans di Perancis, Gitanos oleh orang Spanyol, dan Ciganos oleh orang-orang Portugal. Sebutan-sebutan ini bagi sebagian orang dianggap menghina atau memiliki makna diskriminatif terhadap kaum Romani. Suku bangsa Gipsi berasal dari India Utara, yang bermigrasi pada abad ke-11 menuju Persia (Iran), dan beberapa dari mereka masih terus melanjutkan perjalanan. Baca juga: Suku Aztec: Sejarah, Peradaban, dan Peninggalan Pada awal abad ke-14, bangsa Romani sampai di Eropa Tenggara. Sementara pada awal abad ke-15, mereka sampai di Eropa Barat. Pada paruh kedua abad ke-20, mereka telah tersebar di seluruh benua yang berpenghuni. Suku bangsa Romani sampai di Britania Raya, pada sekitar 1515, di mana beberapa dari mereka menikah dengan bangsa nomaden lain, seperti Skotlandia dan Irlandia. Sebagian lainnya juga menikah dengan bangsa-bangsa lain dan melahirkan keturunan. Orang-orang Romani menggunakan bahasa Rom. Namun, karena kontaknya dengan bangsa Eropa, bahasa mereka berkembang menjadi bahasa Rom yang tercampur dengan bahasa Eropa. Kaum Romani berasal dari beberapa aliran Kristen dan Katolik, serta beberapa beragama Islam.
Gaya hidup nomaden Kaum Romani atau Gipsi memilih gaya hidup nomaden dengan alasan untuk mencari nafkah dan penghidupan untuk keluarga mereka. Beberapa sejarawan mengatakan, mereka bermigrasi karena di daerah asalnya terjadi konflik. Orang Romani berpindah dalam sebuah rombongan karavan, sehingga tidak kehilangan budaya dan status etnis mereka. Kebiasaan mereka berpindah-pindah juga mengurangi pencemaran budaya aslinya, karena hanya terjadi sedikit kontak dengan bangsa-bangsa lain. Gaya hidup nomaden ini menghasilkan berbagai keterampilan bagi orang Romani, seperti kerajinan logam, jual beli, beternak, dan seni hiburan. Mereka menawarkan jasa-jasa keterampilan untuk bertahan hidup dan melanjutkan perjalanan. Sebagian dari mereka ada yang menetap karena alasan kesehatan dan pendidikan anak-anak, tetapi kebanyakan memilih hidup nomaden.
Sejarah dan Perkembangannya Mendapat diskriminasi Bangsa Eropa memiliki dua pendapat yang berbeda tentang suku bangsa Romani. Di satu sisi, orang Romani diceritakan sebagai pengembara yang ramah. Namun, di sisi lain, mereka dicap sebagai bangsa kriminal karena asal-usulnya yang tidak jelas. Mereka juga bukan etnis yang mudah berbaur dengan bangsa lain, karena aturan kasta di India, tempat asal mereka. Oleh karena itu, suku bangsa Gipsi sering dicurigai dan dikucilkan. Mereka juga kerap dilarang menetap di suatu daerah, dan jika diizinkan, maka hanya diperbolehkan mendirikan kemah di luar pemukiman. Karena jarang diterima, kaum Gipsi sering berpindah-pindah tempat dan tentu saja semakin tersebar di seluruh dunia. Bahkan di era Nazi, atas perinah Adolf Hitler, genosida besar-besaran dilakukan terhadap bangsa ini.
Pembantaian Jutaan Yahudi oleh Hitler Gipsi modern Seiring perkembangan zaman, kehidupan suku bangsa Gipsi juga semakin berkembang. Mereka menggunakan mobil, trailer, dan truk untuk pengembaraan. Jual beli ternak, yang semula adalah sumber penghidupan, berganti menjadi jual beli mobil bekas dan trailer. Kecurigaan dan diskriminasi terhadap orang Gipsi juga berkurang. Lowongan pekerjaan bagi keturunan Gipsi pun mulai bermunculan, seperti pekerja di rombongan sirkus dan pelatih hewan.
Populasi suku bangsa Gipsi yang menetap juga semakin besar. Kebanyakan dari mereka bekerja di pabrik sebagai buruh. Persebaran bangsa Gipsi meluas di seluruh penjuru dunia. Banyak keturunan mereka yang menjadi orang sukses dan terkenal, antara lain musisi Elvis Presley, komedian Charlie Chaplin, dan seniman Spanyol, Pablo Picasso.
MUSLIM GYPSY RUMANIA MASIH KUAT PEGANG KEPERCAYAAN LELUHUR
Muslim di Rumania terdiri dari beragam etnis. Salah satunya adalah kelompok gipsy. Mereka menyebut dirinya Horahane Rroma. Artinya kira-kira bangsa Turki yang berbahasa Rromani, bahasa di Rumania.
Masyarakat yang hidup nomaden ini masih seperti gipsy lainnya. Sebagian besar masih menganut sinkretisme. Ritual-ritual berbau pengorbanan pada dewa masih hidup di beberapa wilayah.
Muslim Gipsy sebetulnya sangat sedikit. Komunitas mereka hanya sekitar 10 ribu-15 ribu orang. Itu artinya tak ada 0,05 persen dari total kaum gipsy yang hidup di negeri Eropa Timur ini.
Sensus terakhir yang dilakukan pada 1992 menunjukkan kelompok gipsy mencapai 409.723 orang. Atau jumlah mereka sekitar 1,8 persen dari total penduduk Rumania. Namun data tak resmi menyebut angka mereka mencapai 2,5 juta orang.
Gipsy sendiri merupakan salah satu komunitas etnis yang berada di Rumania. Selain mereka, masih ada etnis Tartar, Albania, dan bangsa kulit putih lainnya. Sedang komunitas Muslim yang terdiri dari sedikit bangsa Tartar, Albania, dan keturunan Turki sendiri terkonsentrasi di lembah yang membentang antara Sungai Danuba dan Laut Hitam.
Warga Albania dan Tartar serta keturunan Turki yang beragama Islam itu mengakui Horahane Rroma sebagai pemeluk Islam. Hanya, mereka menganggap bukan bagian atau sama sekali tak ada hubungan.
Sedang penduduk Rumania yang secara resmi menganut agama nasional Kristen Ortodoks, Horahane Rroma sama sekali tak mengakuinya. Sebab, agama dan kepercayaannya berbeda.
Horahane Rroma seolah menjadi kelompok terbuang. Mereka tak diakui sana sini. Di kelompok gipsy sendiri, si Horahane Rroma, gipsy Muslim, ini dikenal dengan kata Turks. Singkat dan jelas.
Tak banyak literatur atau penelitian yang dilakukan terhadap kelompok ini. Namun dari sedikit penulisan yang ada tentang kelompok penghuni wilayah Dobrudja, salah satu daerah di lembah sungai Danuba ini, mengatakan mereka datang pada abad ke 16 masehi. Sebutannya adalah sanjak atau sebuah divisi.
Yang terakhir ini merujuk pada sebuah regu pelayan untuk tentara Ottoman. Dugaan ini didukung keberadaan undang-undang khusus untuk kaum Gipsy Rumelia yang dibentuk oleh Sultan Sulaiman yang memerintah pada 1530 dan undang-undang pengawasan kaum gipsy sanjak yang dikeluarkan pada 1541.
Gipsy lain mungkin merupakan pembelot yang kemudian datang di negeri yang dipimpin dinasti Ottoman yang telah memeluk Islam. Gipsy Muslim di Dobrudja tak mempunyai budaya menulis. Namun, mereka mengenal tradisi lisan.
Dan kebiasaan mereka untuk yang satu ini sangat kaya. Mereka terbiasa dengan dongeng, legenda, teka-teki, dan jimat atau guna-guna serta nyanyian. Namun sayangnya, budaya ini juga tak direkam dengan baik sehingga sulit menganalisis asal kebudayaannya. Padahal jika diteliti, kebiasaan ini justru bisa menunjukkan asal leluhur mereka.
Kepercayaan leluhur dan Islam Muslim Gipsy di Rumania tergolong Sunni dan bermazhab Hanafi. Tampaknya ini merujuk pada peradaban yang hidup semasa Dinasti Ottoman yang sempat menempatkan pusat kekuasaannya di Turki. Karena itu, pada bangsa gipsy ini juga kerap terdengar semboyan, 'Kami Muslim dan Percaya pada Tuhannya orang Turki'.
Umat Islam penghuni lembah Dobrudja sendiri sering menganggap muslim gipsy tak mempunyai pengetahuan agama yang baik. Bahkan kelompok ini sering disindir sebagai 'Masyarakat Tak Bertuhan' (Allahsiz insalar). Penyebabnya adalah ritual keberagamaan yang berbeda.
Muslim gipsy pergi ke masjid hanya pada hari raya Islam seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Selain itu tidak. Dan sindiran itu kadang merujuk juga pada dualisme keberagamaan yang dianut bangsa gipsy Muslim (devia god/benga satan).
Kemampuan adaptasi kaum gipsy memang tergolong minim. Apa pun budaya baru yang mereka serap, tetap saja mereka pertahankan kepercayaan yang diturunkan leluhur. Ini termasuk juga pada agama dan bentuk ritual yang harus dilakukan.
Praktik ini terjadi juga dalam kehidupan gipsy yang beragama Islam. Kehidupan sehari-hari mereka menunjukkan bahwa kepercayaan dan praktik ritual agama leluhur masih hidup dan berkembang. Misalnya kepercayaan pada setan, patung berukir yang dipercaya memiliki roh gaib dan dewa-dewa yang melingkupi daur hidup mereka.
Dalam kebiasaan sehari-hari, aturan halal dan haram dalam Islam juga dihubungkan dengan budaya gipsy ujo (bersih) dan melalo (najis atau kotor). Misalnya penggunaan guna-guna atau jimat. Hukum penggunaanya tidak berkaitan dengan hukum Islam, tapi pada kebiasaan setempat.
Contoh lainnya adalah dalam perayaan Hirdelesi. Festival tahunan ini berhubungan dengan peringatan hari kematian yang jatuh pada 6 Mei tiap tahun. Ritual ini dirayakan seluruh gipsy, sekalipun beragama Islam di Dobrudja.
Upacara ini menggunakan api sebagai simbol utama. Api memang simbol penting dalam hari-hari penting bangsa gipsy. Pada upacara Hirdelesi, api dinyalakan di depan rumah. Kemudian seluruh anggota keluarga melompat melewatinya. Dengan melompat ke atas api, mereka yakin telah menyucikan diri dari dosa dan membebaskan diri dari niat buruk.
Api telah menghanguskan tubuh yang berdosa dan niat buruk yang tersirat dalam badan. Setelah upacara, bangsa gipsy merasa terlahir kembali. Hirdelesi mirip dengan festival Newroz yang dirayakan bangsa Kurdi di Iran dan lainnya. Kadang upacara ini disebut juga 'Paskahnya orang Turki'. Ini lantaran mereka menyalakan juga lilin di dalam rumah kala Hirdelesi
ZAMAN DISKRIMINASI
Pada Abad Pertengahan, sebagian besar orang Eropa menganggap bahwa dunia itu hanya seluas desa atau kota mereka sendiri. Sewaktu orang Rom datang dalam kelompok-kelompok yang besar hal ini tentunya sangat mengejutkan. Ada banyak hal dalam diri mereka yang pasti mengundang rasa ingin tahu. Selain warna kulit, mata, dan rambut mereka yang gelap, pakaian, tata krama, dan bahasa pendatang baru ini sama sekali berbeda, dan orang Rom cenderung tidak mau berbaur kebiasaan yang kalau ditelusuri mungkin karena mereka dulunya hidup dalam masyarakat India yang terbagi berdasarkan kasta. Puluhan tahun kemudian, rasa ingin tahu orang Eropa berganti menjadi rasa curiga.
Orang Rom secara harfiah dikucilkan dipaksa mendirikan kemah hanya di luar perkampungan dan dilarang masuk bahkan untuk membeli kebutuhan sehari-hari atau menimba air. Desas-desus yang berkembang adalah, "Mereka suka menculik anak-anak, dan bahkan memakannya!" Di beberapa tempat, hukum mewajibkan orang Rom untuk memasak di tempat terbuka agar siapa pun yang ingin tahu dapat memeriksa isi belanga mereka. Sering kali pemeriksaan ini dilakukan dengan menumpahkan makanan untuk hari itu ke tanah. Tidak heran, ada orang Rom yang mencuri makanan untuk bertahan hidup.
Orang Rom menghadapi sikap diskriminatif itu dengan menjalin hubungan yang sangat erat di kalangan mereka. Selama berabad-abad, mereka menikmati dukungan dan sukacita dalam kehidupan keluarga. Secara turun-temurun, orang tua Rom sangat memedulikan anak-anak mereka, dan anak-anak pun sangat menyayangi orang tua, mengurus mereka sewaktu sudah lansia. Banyak orang Rom juga berpaut erat pada standar tingkah laku dan kesopanan yang diwariskan turun-temurun.
PENDERITAAN SUKU GYPSY DI EROPA
Karena mereka selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, maka sebutan bagi mereka pun beragam, antara lain Zigenare, Gitanos, Ciganos, Astingani, Achjarani dan lain-lain. Namun sebutan Gypsy-lah yang paling populer. Kata ini berasal dari Egypt (Mesir), karena beberapa generasi yang kemudian (karena ketidaktahuan ), mengira mereka berasal dari Egypt. Orang Yunani tidak memanggil mereka Gypsy tetapi Astingani yang berarti “tak tersentuh”. Orang Eropa yang lain memanggil mereka Jews, Hunnes, Saracanes.
Pada saat itu mereka adalah tamu yang paling populer di Eropa. Dan merekalah yang telah mengenalkan masyarakat Eropa dengan senjata Api. Tetapi ketika para Gypsy memutuskan untuk menetap di Eropa, orang Eropa menjadi tidak suka. Selama 500 tahun di Eropa mereka terdiskriminasi dan menjadi sasaran kebencian berbagai suku dan etnis. Orang Gypsy kerap di cap sebagai suku pemalas, penyelundup, pencuri, penipu, mafia, dan apa pun yang berhubungan dengan kejahatan. Untuk itulah mereka banyak yang berusaha berbaur dengan penduduk setempat dan mengadopsi sistem kepercayaan yang menjadi rezim masyarakat mayoritas, untuk lebih mendekatkan dengan penduduk lokal.
Di Negara Bulgaria, dari 800 ribu orang Gypsi, 40 persennya menyatakan memeluk agama Kristen Ortodox, sisanya memeluk Islam. Di Kroasia, Bosnia, Albania, Serbia, Macedonia, dan Hungaria mereka juga memeluk agama yang dominan dikawasan itu. Dari semua Gypsy yang hidup di kawasan Balkan, mayoritas memeluk Islam, sisanya Kristen Ortodox dan lain-lain. Sementara di Amerika Serikat, 20 ribu orang Gypsy mengaku memeluk Islam. Ketika terjadi Perang Dunia ke-2, orang Gypsy menjadi sasaran pembantaian tentara Hitler. Sekitar 300 ribu orang Gypsy menemui ajalnya di tempat-tempat konsentrasi Nazi, ribuan lainnya melarikan diri keluar Eropa.
GAYA HIDUP BERPINDAH-PINDAH
Karena jarang diterima, orang Rom tidak pernah menetap. Gaya hidup nomaden ini menghasilkan berbagai keterampilan, seperti kerajinan logam, jual beli, dan hiburan. Dengan menawarkan jasa-jasa yang dibutuhkan ini, paling tidak mereka dapat memenuhi kebutuhan keluarga. Beberapa wanita Rom memanfaatkan reputasi bahwa mereka memiliki kekuatan supernatural, sering kali pura-pura memilikinya untuk tujuan komersial. Kebiasaan berpindah-pindah ini juga meminimalkan risiko pencemaran budaya atau moral akibat terlalu banyak kontak dengan gadje bahasa Romani untuk non-Rom. Meskipun ada orang Rom yang berpegang kukuh pada banyak tradisi, mereka sering kali memeluk agama mayoritas di daerah mereka tinggal.
Sementara itu, prasangka menimbulkan penganiayaan. Orang Rom diusir dari beberapa bagian di Eropa. Di daerah-daerah lain, orang Rom diperbudak selama berabad-abad. Setelah perbudakan tersebut berakhir pada tahun 1860-an, orang Rom semakin tersebar, sebagian besar ke Eropa Barat dan Benua Amerika. Ke mana pun mereka pergi, mereka membawa serta bahasa, kebiasaan, dan bakat mereka.
Bahkan dalam keadaan tertindas, orang Rom kadang-kadang merasakan kepuasan hingga taraf tertentu dengan mempertunjukkan kesenian mereka. Di Spanyol, pembaruan kebudayaan Rom dengan kebudayaan lain menghasilkan musik dan tarian flamenco, sedangkan di Eropa Timur para pemusik Rom mengadopsi lagu-lagu rakyat setempat, menambahkan gaya khas mereka sendiri. Nada-nada penuh emosi dari pertunjukan musik orang Rom memengaruhi bahkan para komponis musik klasik, termasuk Beethoven, Brahms, Dvořak, Haydn, Liszt, Mozart, Rachmaninoff, Ravel, Rossini, Saint-Saëns, dan Sarasete.
SEJARAH SUKU GYPSY DI EROPA
Suku Gypsy merupakan suku yang telah ada dari ribuan tahun yang lalu, mereka selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tampat lainnya. Tidak banyak diketahui dari mana asal suku ini berada, tetapi banyak yang mengatakan bahwa suku Gypsy berasal atau datang dari India yang terusir dari tempat tinggalnya.
Salah satu yang terkenal dari suku Gypsy adalah tentang Ilmu Sihirnya dan ramalannya akan nasib seseorang. Itulah sebabnya sampai sekarang suku Gypsy selalu dikucilkan di Negara-negara tempat mereka tinggal. Karena ketakutan akan sihir suku Gypsy, masyarakat banyak yang tidak membaur dengan mereka. Salah satu sihir suku Gypsy yang terkenal ialah Sihir Lamia, dimana jika orang gypsy benci kepada kita, mereka tinggal mengambil sesuatu dari kita seperti rambut atau benda-benda lain dan mereka membaca mantra lewat benda tersebut dan ditujukan kepada kita.
Karena kecurigaan dan tuduhan-tuduhan negatif terhadap kaum Gypsy terus saja mengalir. Mereka juga dituduh sebagai kaum pencuri dan kaum penculik anak-anak. Pada masa tertentu di masa lalu suku ini juga sering dihadapkan pada hukum yang mewajibkan mereka memasak di tempat terbuka dengan tujuan agar siapapun yang ingin tahu bisa mengecek langsung isi belanganya. Dan tidak jarang pemeriksaan dilakukan dengan cara-cara keras seperti dengan menumpahkan isi belanganya ke tanah.
Penganiayaan juga menimpa kaum Gypsy ini. Mereka diusir dari beberapa wilayah di Eropa dan selama berabad-abad diperbudak. Perbudakan terhadap suku ini berakhir pada tahun 1860-an. Setelah itu mereka tersebar ke Eropa Barat dan Amerika. Karena jarang diterima di lingkungan masyarakat, suku ini tidak pernah menetap. Gaya hidup berpindah-pindah ini menghasilkan berbagai keterampilan, seperti kerajinan logam, jual beli, dan hiburan. Dengan menawarkan jasa-jasa yang dibutuhkan ini, paling tidak mereka dapat memenuhi kebutuhan keluarga.
PENDERITAAN SUKU GYPSY DI EROPA
Karena mereka selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, maka sebutan bagi mereka pun beragam, antara lain Zigenare, Gitanos, Ciganos, Astingani, Achjarani dan lain-lain. Namun sebutan Gypsy-lah yang paling populer. Kata ini berasal dari Egypt (Mesir), karena beberapa generasi yang kemudian (karena ketidaktahuan ), mengira mereka berasal dari Egypt. Orang Yunani tidak memanggil mereka Gypsy tetapi Astingani yang berarti “tak tersentuh”. Orang Eropa yang lain memanggil mereka Jews, Hunnes, Saracanes.
Pada saat itu mereka adalah tamu yang paling populer di Eropa. Dan merekalah yang telah mengenalkan masyarakat Eropa dengan senjata Api. Tetapi ketika para Gypsy memutuskan untuk menetap di Eropa, orang Eropa menjadi tidak suka. Selama 500 tahun di Eropa mereka terdiskriminasi dan menjadi sasaran kebencian berbagai suku dan etnis. Orang Gypsy kerap di cap sebagai suku pemalas, penyelundup, pencuri, penipu, mafia, dan apa pun yang berhubungan dengan kejahatan. Untuk itulah mereka banyak yang berusaha berbaur dengan penduduk setempat dan mengadopsi sistem kepercayaan yang menjadi rezim masyarakat mayoritas, untuk lebih mendekatkan dengan penduduk lokal.
Di Negara Bulgaria, dari 800 ribu orang Gypsi, 40 persennya menyatakan memeluk agama Kristen Ortodox, sisanya memeluk Islam. Di Kroasia, Bosnia, Albania, Serbia, Macedonia, dan Hungaria mereka juga memeluk agama yang dominan dikawasan itu. Dari semua Gypsy yang hidup di kawasan Balkan, mayoritas memeluk Islam, sisanya Kristen Ortodox dan lain-lain. Sementara di Amerika Serikat, 20 ribu orang Gypsy mengaku memeluk Islam. Ketika terjadi Perang Dunia ke-2, orang Gypsy menjadi sasaran pembantaian tentara Hitler. Sekitar 300 ribu orang Gypsy menemui ajalnya di tempat-tempat konsentrasi Nazi, ribuan lainnya melarikan diri keluar Eropa.
ILMU SIHIR SUKU GYPSY DAN RAMALAN
Menjajaki misteri Suku Gypsy merupakan suku yang telah ada dari ribuan tahun yang lalu, mereka selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tampat lainnya. Tidak banyak diketahui dari mana asal suku ini berada, tetapi banyak yang mengatakan bahwa suku Gypsy berasal atau datang dari India yang terusir dari tempat tinggalnya.
Salah satu yang terkenal dari suku Gypsy adalah tentang Ilmu Sihirnya dan ramalannya akan nasib seseorang. Itulah sebabnya sampai sekarang suku Gypsy selalu dikucilkan di Negara-negara tempat mereka tinggal. Karena ketakutan akan sihir suku Gypsy, masyarakat banyak yang tidak membaur dengan mereka. Salah satu sihir suku Gypsy yang terkenal ialah Sihir Lamia, dimana jika orang gypsy benci kepada kita, mereka tinggal mengambil sesuatu dari kita seperti rambut atau benda-benda lain dan mereka membaca mantra lewat benda tersebut dan ditujukan kepada kita.
KARTU RAMALAN (ANIMUSTAROT)
Karena kecurigaan dan tuduhan-tuduhan negatif terhadap kaum Gypsy terus saja mengalir. Mereka juga dituduh sebagai kaum pencuri dan kaum penculik anak-anak. Pada masa tertentu di masa lalu suku ini juga sering dihadapkan pada hukum yang mewajibkan mereka memasak di tempat terbuka dengan tujuan agar siapapun yang ingin tahu bisa mengecek langsung isi belanganya. Dan tidak jarang pemeriksaan dilakukan dengan cara-cara keras seperti dengan menumpahkan isi belanganya ke tanah.
Penganiayaan juga menimpa kaum Gypsy ini. Mereka diusir dari beberapa wilayah di Eropa dan selama berabad-abad diperbudak. Perbudakan terhadap suku ini berakhir pada tahun 1860-an. Setelah itu mereka tersebar ke Eropa Barat dan Amerika. Karena jarang diterima di lingkungan masyarakat, suku ini tidak pernah menetap. Gaya hidup berpindah-pindah ini menghasilkan berbagai keterampilan, seperti kerajinan logam, jual beli, dan hiburan. Dengan menawarkan jasa-jasa yang dibutuhkan ini, paling tidak mereka dapat memenuhi kebutuhan keluarga.
RAMALAN KARTU GYPSY
Ada perwakilan misteri tarot kuil-kuil kuno Mesir. Beberapa ahli berpendapat bahawa mancy ini lahir di sana, di bawah perlindungan Hermes Trismegistus. Yang lain berpendapat bahawa bukan berasal dari India atau China, sebagai kad cantik telah ditemui di sebelah timur ribuan tahun. Ada Tarot berdasarkan Kabbalah, atau kalendar Celtic. Tapi tak diragukan lagi, bandar ini selalu dikaitkan dengan misteri dari amalan ini telah menjadi Rom.
The Gypsy tarot boleh mengesahkan teori tentang asal-usul mancia Hindu ini, sebagai Gipsi datang ke Eropah sekitar 1417 dari India.Dalam nya yang ssat kekal, bagaimanapun, adalah diketahui sering pergi melalui Mesir. Tidak ada yang dalam, ribuan kemungkinan sekitar asal tarot. Hal ini diketahui secara pasti bahawa bandar ini tidak, bahagia dan memberontak yang pertama untuk membawa tarot ke Barat.
Mempesona Gypsy tarot orang-orang Eropa sehingga tak lama setelah kedatangannya sebagai Gipsi memiliki reputasi untuk peramal besar. Gipsi sering telah dianiaya dan dihina cara tertentu untuk hidupnya, tetapi tarot gipsi selalu membangkitkan minat besar.kebijaksanaan-Nya, sesuai dengan tradisi gipsi, adalah sungguh praktikal dan oral penghantaran.Ada perjanjian Gypsy tarot tidak. Cukup, anak-anak perempuan dan cucu tumbuh menyaksikan ibu dan nenek mereka untuk menarik kad. Dan masing-masing telah membawa pengetahuan mengenai pengalaman mereka sendiri, dalam rantai kekayaan tak terhitung.
Dengan munculnya revolusi industri, Rom secara signifikan mengurangkan peluang mereka mencari nafkah, dan amalan tarot diintensifkan. Ini adalah waktu yang agak jelas untuk tarot gipsi, kerana tidak setiap orang memiliki pengetahuan yang diperlukan dan latihan. Hari ini, Namun, Roma telah kembali ke kemegahan peramal tradisi, yang mengatakan bahawa hanya yang terbaik bisa berlatih.Hari ini, tarot Gypsy sudah kembali di tangan wanita-wanita bijak yang disebut kad tarot kad, dan memperlakukan mereka sebagai ahli keluarga.
Dengan kepercayaan perubatan langsung sehari-hari yang mengajar lebih dari buku apapun. Dan yang memastikan bahawa surat-surat, mengetahui mendengar dan dihormati, yang akan memberikan nasihat dan berunding ramalan ini lebih berharga bagi mereka sekarang dan masa depan.
Peranti meramal dengan kartu sudah dikenal sejak lama. Kartu Tarot bahkan diyakini sudah ada sejak jaman Nabi Musa. Walaupun akhirnya penggunaan kartu Tarot dilarang oleh banyak penguasa, akhirnya kaum Gypsy mengembangkan teknik meramal dengan kartu permainan / kartu remi biasa.
Pada satu dek kartu remi ada 52 kartu namun teknik Gypsy hanya menggunakan 32 kartu saja, yaitu mulai dari kartu 7 sampai dengan As (7 – 8 – 9 – 10 – Jack – Queen – King – Ace) untuk setiap seri (suite).
Sebelum mengetahui cara meramal dengan kartu remi, sebaiknya sediakan satu pak kartu remi yang dikhususkan untuk keperluan ini. Berhubung banyak kartu remi yang sulit dibedakan gambarnya ketika tegak maupun terbalik, maka berilah tanda khusus untuk mempermudah mengetahui apakah kartu tersebut dalam keadaan tegak atau terbalik.
Arti setiap seri (suite), Club. As Club
Tegak : menandakan keberuntungan, kabar baik, menerima uang, surat, maupun hal lain yang membawa keuntungan finansial. Terbalik : Kabar yang menggembirakan walaupun hanya sesaat, ada berita yang tertunda
King Club
Tegak: Seorang penolong, figur yang setia. Terbalik : sebuah rencana yang gagal, musuh dalam selimut.
Queen Club
Tegak : Seorang wanita penolong yang berkulit gelap. Terbalik : Tidak dapat dipercaya, skandal
Jack Club
Tegak : Pria muda yang tampan (contoh : BN) .
Terbalik : pria muda yang tidak berguna.
10 Club
Tegak : Perjalanan yang sukses, kegiatan yang menyenangkan. Terbalik : Kesialan kecil, Perjalanan melalui air, perjalanan di dekat perairan.
9 Club
Tegak : Keberuntungan yang datang dengan tiba-tiba, kegembiraan, hal berkaitan dengan hukum.
Terbalik : Hadiah kecil, penundaan, kegiatan yang memusingkan, ketidak-nyamanan, semangat yang rendah.
8 Club
Tegak : Teman yang membantu, percintaan, uang receh, kegembiraan bersama kawan-kawan.
Terbalik : Kesulitan dalam percintaan, Berita yang membawa kesulitan, pembicaraan yang menimbulkan kesusahan.
7 Club
Tegak : Kesuksesan, hasil yang cukup menggembirakan, rencana yang berhasil, sedikit kekhawatiran di bidang investasi. Terbalik : Kesulitan keuangan, kesulitan di bidang hukum.
HATI / HEART
As Hati / Hearts
Tegak : Sebuah rumah, berita yang menggembirakan, surat cinta. Terbalik : pindah rumah, sebuah kunjungan dari seorang teman.
King Hati / Hearts
Tegak: Seseorang yang menyenangkan berambut pirang.
Terbalik : kekecewaan dalam berhubungan dengan orang ini.
Queen Hati / Hearts
Tegak : Seorang wanita berambut pirang yang mencintai anda. Terbalik : cinta yang kandas dengan wanita ini
Jack Hati / Hearts
Tegak: Pria muda yang riang gembira, mungkin seorang anak kecil. Terbalik : Kekecewaan atau nasib buruk, seorang tentara.
10 Hati / Hearts
Tegak : Nasib yang teramat baik, percintaan yang berhasil, keluarga yang bahagia, kartu ini sangat mempengaruhi dan mampu mengubah arti kartu yang ada di sebelahnya , misalnya nasib buruk namun berakhir baik . Terbalik : Kelahiran, perubahan besar, kepuasan bathin, semangat.
9 Hati / Hearts
Tegak : Kartu Keinginan, menandakan keinginan yang terkabul, harapan yang menjadi kenyataan. Terbalik : Jatuh cinta, seseorang yang Anda cintai, melewati masa sulit.
8 Hati / Hearts
Tegak : Dicintai seseorang berambut pirang, seorang kawan, pernikahan, undangan, pakaian yang indah, pesta. Terbalik : cinta bertepuk sebelah tangan, kecemburuan.
7 Hati / Hearts
Tegak : Suasana hati yang gembira, keinginan kecil yang terkabul, hubungan di dalam rumah, pembantu. Terbalik : Suasana hati yang muram, sebal, sewot karena hal hal kecil, kekhawatiran yang tidak beralasan.
Sekop / Spade
As Sekop / Spade
Tegak : Rasa puas, kepuasan, sebuah gedung yang besar, urusan bisnis. Terbalik : kekhawatiran yang beralasan, berita buruk, kejahatan, bahaya, kematian.
King Sekop / Spade
Tegak: Seorang pria yang tidak dapat dipercaya.
Terbalik : Musuh yang membahayakan.
Queen Sekop / Spade
Tegak : Seorang janda atau wanita tua. Terbalik : Wanita tua / janda yang jahat.
Jack Sekop / Spade
Tegak : Pria muda, pelajar dalam ilmu pengobatan atau hukum . Terbalik : pria muda yang membahayakan dan tidak dapat dipercaya.
10 Sekop / Spade
Tegak : Kehilangan dan kesedihan, kehilangan kemerdekaan, sebuah perjalanan yang sulit.
Terbalik : Melewati kesulitan yang teramat sangat, sakit, kehilangan dalam jumlah besar, ratapan orang-orang.
9 Sekop / Spade
Tegak : Kehilangan, rencana yang berbalik dan gagal, pertanda buruk. Terbalik : kesedihan atau kesengsaraan bagi teman klien anda (seseorang yg dekat dengan klien anda), bahaya yang teramat sangat, kematian, kecelakaan beruntun.
8 Sekop / Spade
Tegak : Kekecewaan yang sudah diketahui, semangat yang buruk, malam yang kelam.
Terbalik : Janji yang tidak ditepati, ketidak pastian, kegamangan, halangan, kesedihan, penipuan, konspirasi melawan anda.
7 Sekop / Spade
Tegak: Ketegangan yang mendebarkan, sebuah keputusan yang harus dijalankan, perubahan mendasar, penyusunan ulang.
Terbalik : Intrik atau keputusan bodoh dalam hal percintaan, kericuhan, kecelakaan, tekanan-tekanan.
Wajik / Diamond
As Wajik / Diamond
Tegak: Surat cinta, lamaran pernikahan, hadiah yang berharga, uang.
Terbalik : Berita yang menyangkut keuangan, surat surat berharga yang menimbulkan kecemasan.
King Wajik / Diamond
Tegak: Seseorang dengan rambut gelap atau beruban, seorang veteran. Terbalik : Penipuan oleh orang ini.
Queen Wajik / Diamond
Tegak : Seorang wanita penggosip. Terbalik : Kesulitan yang ditimbulkan oleh wanita ini.
Jack Wajik / Diamond
Tegak : Orang muda sebagai bawahan . Terbalik : Orang muda ini menimbulkan kesulitan.
10 Wajik / Diamond
Tegak : Uang, perjalanan atau pindah rumah.
Terbalik : kesulitan karena uang, kesulitan karena perjalanan / pindah rumah.
9 Wajik / Diamond
Tegak : Kesulitan dikarenakan oleh kinginan yang tak tercapai, kemarahan, benda tajam, senjata api.
Terbalik : Perselisihan, pertarungan, kesakitan. Apabila kartu ini berada di dekat kartu Sekop (spade) maka berarti keretakan rumah tangga, perceraian, percekcokan dengan anggota rumah tangga, perseteruan dengan orang yang Anda cintai, atau kematian.
8 Wajik / Diamond
Tegak : Sebuah jalan, perjalanan yang singkat, perselingkuhan. Terbalik : Kesulitan dalam hubungan percintaan, ketidak-puasan, kejadian yang membuat kacau, akhir yang tidak baik, perangai kasar.
7 Wajik / Diamond
Tegak : Perseteruan dengan orang yang lebih muda / anak kecil / saudara. Terbalik : sebuah kejutan, foto, perselingkuhan kecil namun berakibat tanda yang sangat buruk.
REALITA MENARIK DAN RAMALAN KAUM GYPSY SEHINGGA DIBURU NAZI
Ada banyak kaum dengan budaya khas masing-masing yang tersebar di dunia. Salah satu kaum yang sudah ada sejak lama yakni kaum Roma. Kaum Roma biasa dikenal dengan sebutan kaum Gipsi. Kaum ini dipercayai berasal dari penduduk India yang bermigrasi ke berbagai penjuru dunia.
Banyak orang tahu bahwa kaum Gipsi adalah kaum yang gemar berpindah tempat alias nomaden. Mereka juga dikenal tertutup dengan dunia luar. Namun tidak hanya itu, ada banyak fakta menarik yang dimiliki kaum Gipsi.
Melansir dari Wittyfeed, berikut enam fakta tentang kaum Gipsi :
1. Tersebar di Seluruh Dunia.
Karena hidup tertutup, tidak sedikit orang mengira hanya sedikit kaum Gipsi yang tersebar di dunia. Ternyata kaum Gipsi ada banyak dan tersebar di seluruh penjuru dunia. Diketahui ada lebih dari 11 juta orang Gipsi di dunia ini, bahkan satu juta diantaranya tinggal di Amerika.
2. Beberapa Orang Terkenal Diduga Turunan Gipsi.
Di balik sikap mereka yang suka menutup diri, ternyata secara diam-diam mereka juga berkarya dan terkenal. Diduga kuat orang terkenal seperti Elvis Presley dan Bill Clinton adalah turunan dari kaum Gypsy.
3. Peramal.
Di balik hidup yang tidak beraturan, ternyata kaum Gipsi dipercayai bisa meramal masa depan. Biasanya mereka meramal dengan menggunakan kartu tarot dan bola kristal.
4. Pakaian.
Dalam urusan berpakaian, kaum Gipsi lebih suka dengan model pakaiannya sendiri. Mereka tidak ingin mengikuti tren pakaian yang ada di dunia. Bahkan, tidak sedikit produk atau perusahaan pakaian yang membuat baju dengan meniru mode pakaian kaum Gipsi.
5. Kebudayaan Gipsi Diangkat ke dalam Film hingga Vidio Gim.
Karena memiliki tradisi dan kehidupan yang unik, tidak jarang kebudayaan kaum Gipsi diangkat ke sebuah film hingga vidio gim. Banyak film yang mengikutsertakan budaya Gipsi, diantaranya film Sherlock Holmes, Snatch, dan Children of Men.
6. Diburu Nazi.
Pada zaman perang dunia kedua (PD II), ternyata bukan hanya masa kelam bagi kaum Yahudi. Pada zaman itu tentara Nazi yang dipimpin Adolft Hitler juga turut memburu kaum Gipsi. Mereka dijadikan sasaran oleh rezim Nazi. Ribuan kaum Gipsi pun terbunuh pada waktu itu.