PEMBELOKAN SEJARAH
Menurut kesimpulan bahwa pembelokan sejarah merupakan kejahatan tergolong :
EKSTRA ORDINARY CRIME atau kejahatan luar biasa, yang berdampak negatif dan buruk pada kehidupan sosial masyarakat secara luas bahkan berdampak tingkat kestabilan keamanan berbangsa dan bernegara, hingga berdampak perekonomian baik mikro maupun makro, dalam tataran serta tatanan pemerintahan yang berdikari, bermartabat, berdaulat dan bebas merdeka.
Extra ordinary white collar crime (kejahatan yang luar biasa, terstruktu, sistematis, dan masif).
1. Terstruktur.
Kata terstruktur memiliki arti suatu pola yang disusun, dirangkai, direkayasa, diatur, atau diciptakan secara rapi. Dalam artian suatu desain (rancangan) dikatakan terstruktur ketika punya pola jelas sehingga dapat diruntut atau ditelusuri.
Dari sini dapat diketahui bahwa suatu penjelasan atau perkataan dikatakan runtut, tidak bolak-balik (mbulet), bertahap, atau semacamnya mendapat sebutan terstruktur. Bukan disebut "sistematis" yang masih banyak disalahpahami.
Contoh penggunaan kata terstruktur dalam kalimat yaitu "Persaingan global membuat banyak negara menggunakan pendekatan terstruktur untuk menguasai pasar." Maksudnya ialah pengaturan baik dan rapi dari hulu ke hilir.
2. Sistematis.
Adapun sistematis artinya keteraturan yang baik dari gabungan sejumlah komponen, pola, atau unsur yang saling mendukung dalam membentuk keutuhan sempurna. Dengan demikian separuh, bagian, atau sepotong bukanlah sistematis.
Sistematis diartikan juga pemakaian prinsip-prinsip sistem dalam proses menjelaskan, menjalankan, atau tindakan lain. Dengan demikian, suatu penjelasan dikatakan sistematis ketika penjelasan itu utuh, terpadu, atau saling terkait.
Kata sistematis dapat digunakan dalam kalimat sebagaimana contoh berikut "Dalam menjalankan tugas kantor ini kita harus menggunakan pendekatan lebih sistematis." Artinya, meninjau maupun menggunakan segala aspek dan komponen yang ada.
3. Masif.
Sedangkan masif artinya sesuatu yang bersifat kokoh, berjumlah banyak/besar, dan padat. Di mana, suatu sistem dan apapun itu dikatakan masif ketika seluruh komponen atau unsur di dalamnya tidak keropos atau berongga.
Umumnya penggunaan kata masif sering digunakan untuk menjelaskan peristiwa tertentu. Misalnya seperti suatu tindakan dan perilaku. Begitu pula sebuah pola, dapat dikatakan masif saat bisa dijabarkan secara komprehensif (menyeluruh).
Dalam contoh kalimat, istilah dapat masif dituliskan menjadi "Apabila kemarau berlanjut, kematian hewan dan tanaman bakal terjadi secara masif." Dalam artinya proses matinya dalam jangka singkat, besar/banyak, dan sedikit sisa.
Menurut beberapa sumber referensi pembelokan (Pendistorsian) merupakan pengaburan bahkan penghilangan jejak sejarah masa lalu leluhur kita sudah terjadi dan berhasil. Faham seperti ini dulu diterapkan oleh bangsa kolonialisme untuk meraih dan tujuan politik adu domba.
Hingga pemutusan pengetahuan tentang siapa leluhurnya jaman dulu.
Kata distorsi dalam pandangan Islam, yaitu tahrif. Tahrif sendiri secara bahasa berarti mencondongkan atau memiringkan. Secara istilah berarti menggantinya dan atau dapat dikatakan merubah makna. Maka secara istilah dapat dikatakan bahwa tahrif adalah usaha penyelewengan data, baik merubah makna atau merubah lafadz. Kata pendistorsian sejarah atau penyelewengan sejarah rasanya sudah tidak asing lagi didengar, seperti yang kita ketahui bahwa semakin majunya zaman, semakin marak penyelewengan-penyelewengan sejarah yang terjadi di masa lampau yang terungkap, dan juga semakin banyaknya fakta-fakta baru yang ditemukan saat ini. Distorsi sejarah Islam sendiri terjadi sejak masa awal penulisan sejarah Islam. Ada berbagai distorsi sejarah yang telah menyebar di berbagai elemen tanpa disadari oleh berbagai pihak.
Menyimak sajian sejarah adalah sebuah usaha menggali jati diri sebagai bangsa.
Pembelokan sejarah bangsa bangsa se-Nusantara dilakukan swcara sistematis oleh kekuatan kolonial dengan cara menciptakan propaganda tulisan tulisan dan cerita rakyat yang bertendensi mencitrakan betapa buruk dan rendahnya leluhur kita.
Padahal jika disandingkan dengan peradaban bangsa lain didunia, kita sejajar dan bahlan lebih tinggi dibanding mereka.
Semua kita punya dan bahkan yang kita punya,mereka tidak memilikinya.
Realita kita masih bermental inlander dan terjajah.
Kita lebih bangga memakai milik mereka dan minder memakai milik kita.
Dari tataran rakyat sampai pejabatnya.
Satu-satunya identitas kebangsaan kita adalah kopyah..dan itupun sudah banyak yang pejabat yang meninggalkanya. Perlu dipahami penyakit bangsa kita adalah bermental inlander, terjajah dan kehilangan jati diri swbagai bangsa yang besar.
Ditambah lagi ajaran islam trans nasional yang menganggap ajaran leluhur adalah musrik dan rendahan.
Waspada ada yang ingin belokkan fakta sejarah. Pemecah belah bangsa Indonesia dengan memutarbalikkan sejarah.
TEORI KEBENARAN SEJARAH
Dalam buku Refleksi Tentang Sejarah yang ditulis Ankersmit terbitan 1987. Berikut 5 teori kebenaran sejarah :
1. Teori tindak bahasa.
Penganut teori ini bersedia menerangkan kapan menggunakan kata benar. Tindak bahasa tidak mebeberkan perspektif-perspektif yang berguna.
2. Teori pragmatis.
Ucapan dikatakan benar jika ucapan tersebut terbukti dan merupakan pedoman yang dapat diandalkan. Paling sesuai untuk diterapkan dalam praktek.
3. Teori korespondensi.
Mengkaji kebenaran suatu ucapan benar, jika terdapat keserasian antara apa yang dinyatakan dengan keadaan atau kenyataan historis.
4. Teori koherensi.
Ucapan benar jika ucapan tersebut ada kaitan dengan ucapan yang kebenarannnya dapat diterima.
5. Teori korespondensi dan koherensi.
Teori kebenaran korespondensi dan koherensi terdapat pro dan kontra. Perdebatan terjadi dan tidak ada pendirian yang mutlak dalam perdebatan.
Hakikatnyanya sejarawan dalam menguji kebenaran fakta nya akan menghindarkan diri dari sifat relativisme teori kebenaran koherensi.
Karena tidak terpaku pada teori-teori yang sudah dibangun nya dan hanya memperhatikan fakta-fakta yang dianggap mendukung.
NEGASIONISME SEJARAH
Negasionisme atau yang sejarah atau denialisme adalah penyimpangan tidak sah atas catatan sejarah. Hal ini sering kali secara tidak tepat atau sengaja disalahartikan sebagai revisionisme sejarah, meski istilah itu juga menunjukkan upaya akademis yang sah untuk menafsirkan ulang catatan sejarah dan mempertanyakan pandangan yang diterima.
Dalam upaya untuk merivisi masa lalu, revisionisme sejarah yang tidak sah dapat menggunakan teknik yang tidak dapat diterima dalam wacana sejarah yang benar. Di antaranya seperti menyajikan dokumen yang dikenal palsu sebagai dokumen asli, menciptakan alasan ulung tetapi tidak masuk akal mengenai keaslian dokumen, mempertalikan kesimpulan dengan buku atau sumber yang menyatakan sebaliknya, memanipulasi seri statistik untuk mendukung sudut pandang yang diinginkan, dan secara sengaja salah menerjemahkan dokumen (dalam bahasa lain).
Beberapa negara seperti Jerman, telah mengkriminalisasi revisi negasionis dari peristiwa-peristiwa tertentu, dan negara lainnya mengambil posisi yang lebih hati-hati karena berbagai alasan, seperti perlindungan kebebasan berbicara, sementara lainnya mengamanatkan pandangan negasionis.
Contoh-contoh utama dari negasionisme termasuk penyangkalan pembantaian tertuduh komunis pada 1960-an di Indonesia, penyangkalan Holokaus, penyangkalan Genosida Armenia, Alasan Kekalahan Konfederasi, penyangkalan kejahatan perang Jepang dan penyangkalan kejahatan Soviet.
Dalam literatur, konsekuensi negasionisme sejarah telah digambarkan secara imajinatif dalam beberapa karya fiksi, seperti Nineteen Eighty-Four karya George Orwell. Pada masa modern, negasionisme dapat menyebar melalui media baru seperti internet.
Biasanya, tujuan negasi sejarah adalah untuk mencapai tujuan nasional dan politik, dengan mengalihkan rasa bersalah perang, menjelekkan musuh, memberikan ilusi kemenangan, atau menjaga persahabatan. Terkadang tujuan revisi sejarah adalah untuk menjual lebih banyak buku atau menarik perhatian dengan tajuk utama surat kabar. Sejarawan James M. McPherson mengatakan bahwa kelompok negasionis ingin agar sejarah revisionis dipahami sebagai, interpretasi masa lalu yang dipalsukan atau menyimpang secara sadar untuk melayan:i tujuan atau ideologi partisan di masa sekarang.
Fungsi utama sejarah negasionis adalah kemampuan untuk mengendalikan pengaruh ideologis dan mengendalikan pengaruh politik. Dalam History Men Battle over Britain's Future, Michael d’Ancona mengatakan bahwa negasionis sejarah "tampaknya telah diberi tugas kolektif dalam pengembangan budaya suatu negara, yang signifikansinya baru muncul sekarang, yaitu untuk mendefinisikan kembali status nasional di dunia yang berubah. Sejarah adalah sumber daya sosial yang berkontribusi untuk membentuk identitas nasional, budaya, dan memori publik. Melalui kajian sejarah, orang dijiwai dengan identitas budaya tertentu; oleh karena itu, dengan merevisi sejarah secara negatif, negasionis dapat membuat identitas ideologis yang spesifik. Karena sejarawan dipercaya sabagai orang yang tulus mengejar kebenaran dengan menggunakan fakta, sejarawan negasionis memanfaatkan kedibilitas profesional sejarawan, dan menghadirkan pseudosejarah mereka sebagai karya keilmuan asli. Dengan menambahkan ukuran kredibilitas pada karya sejarah yang direvisi, gagasan sejarawan negasionis lebih mudah diterima di benak publik. Dengan demikian, sejarawan profesional mengakui praktik revisionis dari negasionisme sejarah sebagai karya pencari kebenaran yang menemukan kebenaran yang berbeda dalam catatan sejarah agar sesuai dengan konteks politik, sosial dan ideologis mereka.
Sejarah memberikan wawasan tentang kebijakan dan konsekuensi masa lalu, dan dengan demikian membantu orang untuk meramalkan implikasi politik bagi masyarakat kontemporer. Negasionisme sejarah diterapkan untuk menumbuhkan mitos politik tertentu terkadang dengan persetujuan resmi dari pemerintah di mana sejarawan otodidak, amatir, atau pembangkang akademis memanipulasi atau salah mengartikan catatan sejarah untuk mencapai tujuan politik. Di Uni Soviet (1917-1991), Ideologi Partai Komunis Uni Soviet dan historiografinya memperlakukan realitas dan garis partai sama dengan entitas intelektual, Negasionisme sejarah Soviet memajukan agenda spesifik politik dan ideologis mengenai Rusia dan tempatnya di sejarah dunia.