GEBYAH UYAH
Ungkapan Djawa gebyah uyah yaitu :
1. Gebyah adalah menabur / mencampur / menebar / menyebar (jw: umbro woro / ummyek).
2. Uyah adalah garam rasa asin.
Kalau semua ditaburi atau digebyah garam maka dia mau membuat semuanya jadi berasa asin dan menutupi rasa aslinya / realitanya / kenyataannya.
Maka menggebyah uyah berarti menyamaratakan sesuatu yang sebenarnya tidak sama.
Kata gebyah uyah sendiri artinya menunduh menyamai kedudukan yang setara semuanya.
Gebyah uyah kurang lebih artinya menganggap sama, menyamaratakan sesuatu yang berbeda.
Istilah gebyah uyah yang artinya kurang lebih menyamakan sifat dan sikap satu atau dua orang menjadi semua orang dianggap memiliki sifat dan sikap yang sama (menggeneralisasi).
Gebyah uyah alias generalisasi, yang tidak ikut-ikut jadi tersangkut-sangkut.
Gebyah uyah kata lain bahasa Djawa yaiku antem kromo.
Gebyah uyah (menuduh dengan sama rata), seolah keyakinan bisa tumbuh tanpa faktor pendukung.
Di antara sikap adil (tidak zalim) ialah menghindari kebiasaan buruk menyimpulkan sesuatu secara generalisasi / penyamarataan / gebyah uyah. Intinya jangan Gebyah Uyah (Generalisasi) sebuah perkara seolah itu terjadi ke semua.
Jangan cuma dilihat luarnya saja tapi carilah sampai sedalam-dalamnya niscaya akan menemukan kebenaran (ojo gebyah uyah)
Contohnya :
Orang pergi ke pasar belum tentu berbelanja.
Orang berduyun-duyun ke mall belum tentu juga bershophing.
Seseorang masuk kampus belum tentu sedang kuliah.
Orang berpakaian serba licin belum tentu dia bos.
Belum tentu orang yang membawa mobil kesana kemari itu mobilnya.
Belum tentu juga yang dibonceng setiap hari itu suami/istrinya atau simpanan atau ngedhakane eee lha dhalah tibake ojek/gocar online.
MAKANYA JAUHI SU'UDZON (BERPRASANGKA BURUK)
HATI-HATI, WASPADA, MEMILAH BOLEH TAPI JANGAN BERPRASANGKA