PETAK UMPET /JUMPRITAN / DELIKAN
Petak umpet adalah sejenispermainan cari dan sembunyi yang bisa dimainkan oleh minimal 2 atau lebih orang yang umumnya dilakukan di luar ruang.
Tiga... dua... satu... hitung mundur seorang anak sembari berbalik menurunkan kedua tangan yang menutupi matanya dan melihat sekelilingnya. Kemudian anak itu berjongkok dan mencari tempat-tempat yang tertutup oleh sesuatu. Plak, satu tepukan dilemparkan pada punggung temannya sembari berteriak kena. Sekarang kamu jadi.
Permainan ini mungkin sudah tak asing lagi di telinga kita.
Petak umpet, permainan tradisional yang telah mendarah daging dan turun temurun dimainkan oleh berbagai generasi di Indonesia.
Permainan petak umpet bisa dibilang sebagai salah satu permainan tradisional yang tidak terkikis oleh waktu sama halnya dengan permainan tradisional lompat tali, layang-layang, kekeyan/gasing, gempuran/boi-boian, bak sodor, main gambar/kuwaci, kelereng dan egrang. Permainan yang dimainkan dua orang atau lebih ini sering kita mainkan saat kita masih menginjak bangku sekolah dasar maupun menengah hingga atas bahkan dikalangan umum.
CARA BERMAIN
Cara bermain petak umpet sangat mudah, yaitu dimana salah satu pemain yang bertugas untuk mencari temannya harus menutup mata dan berhitung sementara pemain lainnya mencari tempat untuk bersembunyi hingga sang pencari selesai berhitung.
Petak umpet menjadi favorit anak–anak saat bermain bersama, terlebih jika anak–anak yang bermain ada lebih dari 3 orang atau lebih. Tak disangka permainan tradisional ini mempunyai latar belakang unik yang kita tidak ketahui serta manfaat dan keuntungan bermain petak umpet saat kita masih anak–anak.
Masyarakat khusus dunia anak-anak hingga dewasa didesa-desa / diperkampungan pada umumnya tidak asing dengan permainan masa kecil yang saat ini mulai ditinggalkan ini. Di tempat lain, nama permainan ini dikenal dengan petak umpet atau jumpritan/delikan. Namun saat ini, jumpritan masih dikenal didesa/diperkampungan, tapi ada istilah lain yang lebih membumi, yaitu delikan.
Permainan petak umpet atau jumpritan/delikan adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan permainan terbilang meriah, unik, menarik, enerjik, ada unsur kerja sama dan bahkan tak jarang membuat ketagihan.
Ada tersimoan makna melatih sabar, mental dan teliti karena harus melihat lokasi-lokasi strategis yang dicurigai sebagai tempat sembunyi.
Meriahnya permainan atau dolanan ini bisa dilakukan oleh banyak anak dan satu di antaranya harus dihukum dengan memejamkan mata lalu ditinggal sembunyi oleh teman lainnya. Pemain yang kalah setelah diundi dengan hompimpa hingga sutjleng (adu jari) diharuskan menutup mata selama teman-temannya mencari tempat persembunyian. Biasanya menggunakan hitungan.
Setelah itu, giliran pemain penjaga ini yang bingung mencari tempat persembunyian teman-temannya. Jika menemukan teman dari persembunyian, harus bergegas lari ke tiang jaga dan berlomba mendahului memegangnya sambil teriak jumprit.
Selain melatih sabar dan teliti, delikan juga mengajarkan kecerdikan dan kecepatan.
Jika selalu kalah, mental akan kelihatan karena selalu ada yang menangis jengkel hingga terlihat lucu.
MANFAAT
Tak disangka ternyata petak umpet juga bermanfaat bagi kita secara fisik maupun psikis terutama dalam tumbuh kembang anak. Secara fisik, petak umpet dapat membantu mengasah keterampilan motorik anak yang mampu memberikan gerakan pada otot–otot besar seperti tangan dan kaki. Terlebih saat tantangan untuk masuk ke tempat persembunyian dengan sempurna akan membantu meningkatkan keseimbangan, kelincahan, dan koordinasi mereka.
Secara psikis, banyak aspek yang bisa didapatkan dalam bermain petak umpet. Dalam segi sosial, anak dapat belajar untuk bersosialisasi dengan teman-temannya terutama saat mereka berdiskusi untuk menyepakati batas tempat mana saja yang bisa digunakan untuk bersembunyi.
Dalam segi kreativitas, petak umpet dapat meningkatkan kreativitas dan penyusunan strategi terlebih disaat anak–anak mencari tempat yang cocok untuk bersembunyi. Dalam segi pendewasaan, anak–anak dapat mengenal bagaimana cara bermain yang fair atau tidak curang saat bermain, serta taat dengan aturan permainan yang telah disepakati bersama.
WARISAN DUNIA
Permainan petak umpet sebenarnya bukan hanya dimainkan oleh anak–anak di Indonesia. Petak umpet diduga berasal dari Yunani saat penulis Yunani, Julius Pollux mendeskripsikan melalui tulisannya di 2 abad sebelum masehi. Pollux menyebut permainan itu dengan nama apodidraskinda dan mendeskripsikan peraturan dan cara bermainnya hampir sama dengan permainan petak umpet yang kita kenal. Karena setiap negara memiliki perbedaan budaya, petak umpet juga mempunyai versi dan peraturan yang berbeda tiap–tiap negara.
Contohnya di Indonesia, petak umpet yang diakui oleh Kemdikbud adalah Petak Umpet Betawi. Petak umpet ini termasuk merupakan warisan budaya nonbenda yang dimiliki Indonesia.
Petak umpet ini berbeda dengan versi petak umpet yang lain, Petak Umpet Betawi mempunyai cara bagi pencari untuk menangkap pemain yang bersembunyi dengan menggunakan julukan Hong dan meneriakkan nama pemain yang telah ketahuan sembunyi.
Pencari dan pemain yang ketahuan berlomba–lomba menepuk benteng agar tidak menjadi pencari pada sesi berikutnya.
Pemain yang belum ketahuan juga bisa menepuk benteng agar aman dari baris–berbaris.
Pemain yang ketahuan dan tidak menyentuh benteng akan berbaris di belakang pencari, sementara pencari menyerukan nomor yang ia pilih dari urutan barisan di belakangnya, pemain yang ada di posisi tersebut akan menjadi sang pencari selanjutnya.
Petak umpet kian unik karena diperlombakan secara internasional.
Kompetisi yang bertajuk Nascondino World Championship pertama kali diadakan di Kota Bergamo, Italia. Nascondino sendiri dalam bahasa Indonesia yaitu petak umpet. Kompetisi ini dilakukan di area terbuka dan didirikan dengan tempat persembunyian buatan dan alami. Saat ini permainan ini diikuti oleh 80 tim yang berasal dari 5 kontinen yang terdiri dari 11 negara.
PELENGKAP FILM HORROR
Meskipun petak umpet mempunyai fungsi sebagai permainan menyenangkan, namun petak umpet juga mempunyai versi yang menakutkan juga. Telah rilis ratusan film horor yang memiliki adegan bermain petak umpet yang akhirnya dapat mengubah suasana riang menjadi menakutkan.
Salah satu contoh yaitu film Indonesia, Petak Umpet Minako. Seperti namanya, film ini berpusat pada permainan petak umpet yang jadinya malapetaka bagi pemain–pemainnya. Namun hal ini yang membuat para penggemar film horor penasaran dan menonton film tersebut. Permainan petak umpet unik yang berada di film tersebut dapat membangkitkan adrenalin yang membuat penonton jadi deg–degan.