TARUMANAGARA
Kerajaan Tarumanegara
Tarumanagara atau Kerajaan Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah barat pulau Jawa pada abad ke-5 hingga abad ke-7 M. Tarumanegara merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang meninggalkan catatan sejarah dan peninggalan artefak di sekitar lokasi kerajaan, terlihat bahwa pada saat itu Kerajaan Taruma adalah kerajaan Hindu beraliran Wisnu.
Kata tarumanagara berasal dari kata taruma dan nagara. Nagara artinya kerajaan atau negara sedangkan taruma berasal dari kata tarum yang merupakan nama sungai yang membelah Jawa Barat yaitu Ci Tarum. Pada muara Ci Tarum ditemukan percandian yang luas yaitu Percandian Batujaya dan Percandian Cibuaya yang diduga merupakan peradaban peninggalan Kerajaan Taruma.
Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan bercorak Hindu di nusantara yang berdiri pada abad ke-4 hingga abad ke-7 masehi.
Kerajaan Tarumanegara terletak di tepi Sungai Citarum, Jawa Barat.
PENDIRIAN KERAJAAN
Tarumanegara adalah Maharesi Jayasingawarman dari India, yang datang ke nusantara karena kekacauan dan penjajahan oleh pasukan Maharaja Samudragupta dari Kerajaan Magada.
Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Purnawarman yang berkuasa antara 395-434 masehi.
Di bawah kekuasaannya, rakyat dipimpin secara bijaksana dan Tarumanegara berhasil menguasai 48 kerajaan daerah.
Dari sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara, diketahui wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh Jawa Barat.
SEJARAH KERAJAAN TARUMANEGARA
Sejarah berdirinya Kerajaan Tarumanegara bermula ketika Maharesi Jayasingawarman dari Salankayana, India, datang ke Indonesia.
Setelah diterima oleh Raja Dewawarman VIII di Kerajaan Salakanagara, ia dinikahkan dengan salah seorang putrinya.
Jayasingawarman kemudian membuka wilayah (sekarang diperkirakan di sekitar Bekasi) dan mendirikan Kerajaan Taruma pada 358 masehi.
Raja Jayasingawarman berkuasa selama 24 tahun, dari 358-382 masehi.
Setelah wafat, pemerintahan kemudian diterusakan oleh Dharmayawarman.
RAJA-RAJA KERAJAAN TARUMANEGARA
Tarumanegara mengalami masa pemerintahan oleh 12 raja.
Berikut ini raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Tarumanegara :
1. Jayasingawarman (358-382 M)
2. Dharmayawarman (382-395 M)
3. Purnawarman (395-434 M)
4. Wisnuwarman (434-455 M)
5. Indrawarman (455-515 M)
6. Candrawarman (515-535 M)
7. Suryawarman (535-561 M)
8. Kertawarman (561-628 M)
9. Sudhawarman (628-639 M)
10. Hariwangsawarman (639-640 M)
11. Nagajayawarman (640-666 M)
12. Linggawarman (666-669 M)
PUNCAK KEJAYAAN
Kerajaan Tarumanegara mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Purnawarman, yang merupakan raja ketiga.
Purnawarman adalah penganut agama Hindu, aliran Vaisnawa.
Pada 397 masehi, Purnawarman membangun ibu kota kerajaan yang letaknya lebih dekat ke pantai.
Kota itu diberi nama Sundapura, cikal-bakal kata Sunda sekarang.
Maharaja Purnawarman adalah raja yang gagah berani, bijaksana, dan sangat memerhatikan kehidupan rakyatnya.
Pada masa pemerintahannya, dilakukan penggalian Sungai Gomati sepanjang 12 km, untuk menghindari bencana alam seperti banjir ataupun kekeringan yang pada musim kemarau.
Perekonomian di kerajaan ini juga maju, dibuktikan dengan raja yang memberikan sedekah 1.000 ekor sapi kepada para Brahmana.
Penduduknya hidup dengan cara bertani dan sistem pemerintahannya pun sudah teratur.
Di bawah kekuasaannya pula, ada 48 kerajaan daerah yang dikuasai Tarumanegara.
Wilayahnya meliputi hampir seluruh Jawa Barat, mulai dari Banten, Jakarta, Bogor, dan Cirebon.
Selain itu, Kerajaan Tarumanegara telah menjalin hubungan diplomatik dengan Cina.
Dengan adanya hubungan diplomatik tersebut berarti juga terjalin hubungan perdagangan dan pelayaran antara Tarumanegara dan Cina.
RUNTUHNYA KERAJAAN TARUMANEGARA
Pada 669 masehi, Raja Linggawarman yang baru berkuasa selama tiga tahun wafat.
Takhta kerajaan secara otomatis jatuh ke tangan menantunya, Tarusbawa.
Pergantian kekuasaan ini menandai berakhirnya Kerajaan Tarumanegara karena Tarusbawa lebih menginginkan untuk kembali ke kerajaannya sendiri, yaitu Sunda, yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan Tarumanegara.
Atas pengalihan kekuasaan ke Kerajaan Sunda ini, Kerajaan Galuh tidak sepakat dan memutuskan untuk memisahkan diri.
Dengan begitu, wilayah bekas Kerajaan Tarumanegara kemudian dibagi menjadi dua, yaitu Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh dengan Sungai Citarum sebagai pembatasnya.
PENINGGALAN KERAJAAN TARUMANEGARA
Peninggalan sekaligus sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara cukup banyak dan bervariasi.
Berikut ini peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang berupa prasasti, arca, dan naskah yang ditemukan di beberapa lokasi berbeda.
PRASASTI
Terdapat tujuh buah prasasti yang menjadi bukti keberadaan Kerajaan Tarumanegara.
Prasasti-prasasti tersebut ditemukan di daerah Bogor (lima buah), Jakarta (satu buah), dan Lebak Banten (satu buah).
Berikut tujuh prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara.
1. Prasasti Ciaruteun atau Ciampea
2. Prasasti Jambu atau Koleangkak
3. Prasasti Kebon Kopi
4. Prasasti Tugu
5. Prasasti Cidanghiang atau Lebak
6. Prasasti Muara Cianten
7. Prasasti Pasir Awi
ARCA
Arca RajarsiArca Wisnu Cibuaya IArca Wisnu Cibuaya II
KARYA SASTRA
Naskah Wangsekerta