Hablum Minallah
Hablum Minannas dan
Hablum Minal 'Alam
Dalam
menjalani kehidupan sebagai Muslim, kita harus memperhatikan dua hal, yakni
hubungan dengan Allah SWT dan hubungan dengan sesama manusia.
Hubungan
dengan Allah SWT terkait kesalehan individu sebagai hamba Allah. Hubungan
dengan sesama mansia terkait dengan kesalehan sosial sebagai makhluk sosial
yang bermasyarakat.
Perilaku
kita terhadap Allah dan manusia adalah amal perbuatan yang akan dicatat oleh
malaikat Kiraman Katibin, sekecil apa pun perbuatan kita, baik atau buruk.
Pengertian Hablum Minallah dan Hablum Minannas
Hubungan
dengan Allah sering disebut Hablum Minallah (حَبْلٍ مِّنْ اللَّهِ). Hubungan
dengan sesama manusia sering disebut Hablum Minannas (حَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ).
Secara
bahasa, hablum minallah artinya adalah hubungan dengan Allah dan hablum
minan-nas adalah hubungan dengan manusia.
Kedua istilah ini tercantum dalam Al-Qur'an surat Ali Imron: 112
ضُرِبَتْ
عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُواْ إِلاَّ بِحَبْلٍ مِّنْ اللَّهِ وَحَبْلٍ
مِّنَ النَّاسِ وَبَآؤُوا بِغَضَبٍ مِّنَ اللَّهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ
ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُواْ يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ الأَنبِيَاء
بِغَيْرِ حَقٍّ ذَلِكَ بِمَا عَصَوا وَّكَانُواْ يَعْتَدُونَ
Mereka
diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang
kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia dan mereka
kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. yang
demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh Para Nabi
tanpa alasan yang benar. yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan
melampaui batas.
Dalam
ayat di atas, hablum minallah maknanya perjanjian dari Allah, yaitu masuk Islam
atau beriman-Islam dan siap melaksanakan rukun iman dan Islam.
Hablum
minan-nas bermakna erjanjian dari kaum Mukminin dalam bentuk jaminan keamanan
bagi orang kafir dzimmi dengan membayar upeti bagi kaum Mukminin melalui
pemerintahnya untuk hidup sebagai warga negara Islam dari kalangan minoritas
non-Muslim. (Tafsir At-Thabari , Tafsir Al-Baghawi , dan Tafsir Ibnu Katsir).
Pengertian Hablum Minallah : 'Ubudiyah
Hablum
minallah menurut bahasa berarti hubungan dengan Allah.
Namun,
dalam pengertian syariah, makna hablum minallah sebagaimana yang dijelaskan di
dalam tafsir At-Thabari, Al-Baghawi, dan tafsir Ibnu Katsir adalah
"Perjanjian dari Allah, maksudnya adalah masuk Islam atau beriman dengan
Islam sebagai jaminan keselamatan bagi mereka di dunia dan di akhirat"
Hablum
minallah dilaksanakan dengan ibadah. Dengan kata lain, hablum minallah adalah
aspek 'ubudiyah (عبودية) atau ritual ibadah kita kepada Allah SWT.
Ibadah
atau ubudiyah sering diartikan sebagai penghambaan dengan melaksanakan perintah
Allah SWT, menghambakan diri kepada-Nya, atau menyembah Allah SWT.
Ibadah/Ubudiyah
berasa dari kata'abada yang artinya hamba.
Imam
Ghazali pernah ditanya mengenai 'ubudiyah. Ia menjawab: ubudiyah adalah
kumpulan dari tiga hal :
1.
Menunaikan
perintah syariat.
2.
Rela
dengan ketentuan dan takdir serta pembagian rezeki dari Allah SWT.
3.
Meninggalkan
kehendak nafsunya untuk mencari keridhoan Allah SWT.”
Ibadah adalah tujuan penciptaan manusia oleh Allah SWT.
وَمَا
خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku" (QS. Adz-Dzariyat : 56)
وَمَآ
أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟
ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ
Padahal
mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus dan supaya mereka mendirikan
shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus” (QS
Al-Bayyinah :5).
Pengertian hablum minannas
Pengertian
populernya, hablum minannas yaitu hubungan dengan sesama manusia dalam bentuk
mu'amalah.
Dari
segi bahasa, muamalah berasal dari kata aamala, yuamilu, muamalat yang berarti perlakuan atau tindakan terhadap
orang lain.
Jadi,
Muamalah adalah hubungan manusia dalam interaksi sosial, termasuk masalah
harta, waris, dan jual-beli.
Muamalah mempunyai banyak cabang, di antaranya politik, ekonomi, dan sosial.
Secara umum
muamalah mencakup dua aspek, yakni aspekadabiyah danmadaniyah .
1.
Aspek
adabiyah yakni kegiatan muamalah yang berhubungan dengan akhlak, seperti
kejujuran, sopan-santun, dan sebagainya.
2.
Aspek
madaniyah adalah aspek yang berhubungan dengan kebendaan, seperti halal haram,
syubhat, madaratan, dan lainnya
Pengertian Kesalehan Individu dan Sosial
Hablum
minallah dikenal juga dengan istilah kesalehan individu atauibadah mahdhah .
Hablum minannas dikenal dengan istilah kesalehan sosial atau ibadahghair
mahdhah .
Keduanya
harus seimbang. Kesalehan individu harus sama baiknya dengan kesalehan sosial.
Jika rajin sholat, zakat, puasa, dzikir, doa, alias hubungan dengan Allah baik,
namun hubungan dengan sesama manusia buruk, maka bisa-bisa jadi orang bangkrut
di akhirat nanti.
Pada
suatu kesempatan, baginda Nabi Muhammad SAW bertanya kepada para sahabatnya. Tahukah
kalian siapa orang yang bangkrut itu (al-muflis)? Mereka menjawab, Menurut
kami, yang bangkrut itu adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta
kekayaan.
Lalu
Beliau bersabda, Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari
kiamat datang dengan membawa shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu
mencaci-maki, menuduh, memakan harta, membunuh, dan menyakiti orang lain.
Setelah
itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang yang dianiayanya
sampai habis, sementara tuntutan masih banyak yang belum terpenuhi. Lalu,
sebagian dosa mereka dibebankan kepadanya hingga ia dilemparkan ke neraka. (HR
Muslim).
Manusia
itu ada empat macam :
1.
Orang
yang beramal ritual dan tidak berdosa sosial. Ia disebut orang yang beruntung
(QS 28:67).
2.
Orang
yang tidak beramal ritual dan tidak pula berdosa sosial, ia disebut orang
merugi (QS 18:103-104).
3.
Orang
yang tidak beramal ritual, tetapi beramal sosial, ia disebut orang yang tertipu
(QS 4:142).
4.
Orang
yang beramal ritual, tapi banyak mela ku kan dosa sosial, ia disebut orang yang
bangkrut secara ha kiki (49:11-12).
Demikian
ulasan tentang Pengertian Hablum Minallah, Hablum Minannas, Kesalehan Individu,
Kesalahen Sosial, ibadah mahdhoh, ibadah ghoir mahdhah, ibadan dan mu'amalah
yang harus kita lakukan seimbang, sama-sama baiknya.
Dalam
menjalani kehidupan, seorang Muslim harus memperhatikan hablum minallah, hablum
minannas, dan hablum minal 'alam. Tiga perkara ini bernilai ibadah dan
merupakan misi kehidupan manusia sebagai khalifah di muka bumi.
Selain
itu, tiga kategori tersebut juga harus diamalkan secara seimbang, meskipun pada
hakikatnya hablum minannas dan hablum minal ‘alam memiliki tujuan vertikal,
yakni mendapat ridha Allah SWT.
Hablum Minallah
Hablum
minallah adalah bagaimana manusia berhubungan dengan Sang Pencipta dengan
mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi larangannya.
Makna
hablum minallah dalam tafsir At-Thabari, Al-Baghawi, dan tafsir Ibnu Katsir
adalah Perjanjian dari Allah, maksudnya adalah masuk Islam atau beriman dengan
Islam sebagai jaminan keselamatan bagi mereka di dunia dan di akhirat.
Makna
Hablum Minallah, Hablum Minannas, dan Hablum Minal 'Alam (76378)
Hablum
minallah dilaksanakan dengan ubudiyah atau ibadah. Hidup manusia di dunia pada
hakikatnya adalah hanya untuk beribadah kepada Allah SWT. Allah berfirman, Dan
aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.” (Qs. Ad-Dzuriat : 56).
Menurut
Imam Ghazali, ubudiyah terdiri dari tiga hal, yakni:
Menunaikan
perintah syariat
Rela
dengan ketentuan dan takdir serta pembagian rezeki dari Allah SWT
Meninggalkan
kehendak nafsunya untuk mencari keridhaan Allah SWT.
Hablum Minannas
Jika
hablum minallah dikenal sebagai kesalehan individu atau ibadah mahdhah, hablum
minannas merupakan kesalehan sosial atau ibadah ghair mahdhah. Sebab hablum
minannas adalah konsep di mana manusia menjaga hubungan baik dengan manusia
lainnya.
Pada
hakikatnya, manusia merupakan makhluk sosial. Allah SWT menekankan hal ini
dalam surat Al Hujurat ayat 13 yang artinya:
“Hai
manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di
sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Makna
Hablum Minallah, Hablum Minannas, dan Hablum Minal 'Alam (76379)
Dalam
ayat tersebut, Allah SWT mengingatkan bahwa keberagaman merupakan suatu
keniscayaan, namun umat manusia diperintahkan untuk saling mengenal dan berbuat
baik kepada sesama. Ini juga ditekankan dalam surat An-Nisa ayat 36 yang
berbunyi :
Sembahlah
Allah SWT dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat
baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu
sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang-orang
yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (QS. An-Nisa Ayat: 36).
Hablum Minal 'Alam
Arti
hablum minal alam adalah hubungan manusia dengan alam. Selain ditugaskan untuk
beribadah dan menjaga persaudaraan, manusia juga diberi tugas untuk memakmurkan
bumi. Allah SWT bahkan secara tegas mengancam manusia yang berbuat kerusakan di
muka bumi.
Hablum minal Alam adalah hubungan manusia dan
alam. kegiatan dapat berupa menjaga kebersihan lingkungan, mencegah penebangan
liar, dll.
Telah
nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar) (Q.S. Ar Rum:41).
Sebagian
ciri dari perusak bumi yaitu mereka yang bersikap sombong, mengingkari adanya
Tuhan, merusak tanaman, membunuh binatang ternak, mencemari lingkungan, dan
lain sebagainya. (Al-Baqarah ayat 11, 12, 205 serta At-taubah ayat 47).