PESUGIHAN & PANDANGAN ISLAM
Semoga atikel ini bermanfaat untuk kita semua. Dapat menambah wawasan kita dan dapat menyadarkan diri kita.
Berusaha keras, berdoa, dan berserah diri hanya kepada Allah SWT. Insya Allah, doa-doa kita akan dikabulkan oleh Allah Sang Maha Pencipta. Pesugihan cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia, bahkan dianggap wajar jika ingin mendapat kekayaan dalam waktu instan.
INGAT !!!
Apakah pembaca blogger yang terhormat & di Rahmati Allah swt, percaya adanya pesugihan ?
Pastikan pembaca budiman tak mengikutinya serta mempercayainya dan pesugihan merupakan pantangan, larangan semua agama. Karena kenyataanya, kesuksesan sejati didapatkan hanya dengan doa dan kerja keras. Semoga Kita semua tidak termasuk kedalam golongan orang-orang yang seburuk-buruknya makhluk. Ketahuilah bahwa kita dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan tidak membawa harta-benda, uang, maupun perhiasan, melainkan Kita dilahirkan dibekali tubuh itu pun sudah merupakan nikmat yang sangat agung dari Sang Pencipta. Satu detik saja nikmat yang kita rasakan takkan pernah terhitung jumlah nikmat yang Allah berikan kepada kita. Kemudian bila kita sudah mati harta benda, rumah mewah yang megah, kendaraan yang mewah, perusahaan- perusahaan dan kebun-kebun yang luas, perhiasan yang dicintai, tidak akan pernah kita bawa mati (ora digowo mati). Melainkan akan di wariskan kepada generasi berikutnya secara terus menerus sampai hari kiamat tiba.
PESUGIHAN
Pesugihan adalah suatu cara untuk memperoleh kekayaan secara instan tanpa harus bekerja keras layaknya orang bekerja pada umumnya. Dalam prosesnya pesugihan adalah bentuk kerjasama perjanjian antara manusia sebagai pelaku pesugihan dengan makhluk gaib/jin/siluman.
Pesugihan adalah suatu cara untuk memperoleh kekayaan secara instan tanpa harus bekerja keras layaknya orang bekerja pada umumnya. Dalam prosesnya pesugihan adalah bentuk kerjasama perjanjian antara manusia sebagai pelaku pesugihan dengan makhluk gaib/jin/siluman. Sebenarnya pesugihan ini tidaklah gratis melainkan memerlukan tumbal atau korban kepada pihak makhluk gaib sebagai pengganti atau barter untuk kekayaan. Korban tumbal pesugihan berdasarkan permintaan sang makhluk gaib dan pihak manusia harus bisa memenuhinya. Biasanya para pelaku pesugihan adalah orang-orang yang telah putus asa dalam kehidupannya mencari uang secara halal, dan sudah tertutup hatinya sehingga bahkan harus tega mengorbankan orang lain untuk di jadikan korban tumbal pesugihannya. Pada dasarnya, dalam pesugihan pihak manusialah yang akan selalu dirugikan, apalagi kekayaan yang didapatkannya tidak akan berlangsung lama jika tidak bisa memenuhi tumbal korban setiap tahunnya. Apabila sang pelaku pesugihan telah meninggal dunia hasil kekayaan dari hasil pesugihan juga akan lenyap jika tidak ada yang meneruskan atau mewarisi pesugihan tersebut.
Pesugihan adalah perbuatan meminta tolong kepada makhluk selain Allah SWT . yaitu dari golongan jin atau iblis. Dan meminta pertolongan atau mempercayai iblis merupakan bentuk menyekutukan Allah dan tergolong perbuatan syirik. Menurut firman Allah SWT, merupakan dosa syirik adalah dosa yang tidak akan diampuni Allah SWT.
TANDA UMUM RUMAH HASIL PESUGIHAN
Praktik pesugihan memang tidak bisa dilihat secara kasat mata karena kegiatan tersebut kebanyakan merupakan adalah ilmu gaib. Kendati demikian, pesugihan yang biasanya berniat memperkaya diri sendiri itu juga bisa dilihat dari beberapa pertanda.
Dalam hal ini, biasanya harta yang didapatkan oleh pelaku pesugihan akan diberikan syarat-syarat dan ritual tertentu yang bisa terlihat secara kasat mata. Harta hasil pesugihan yang memiliki ciri khas praktik pesugihan biasanya rumah.
Biasanya rumah hasil pesugihan akan diberikan syarat dan kewajiban untuk menerapkan beberapa hal di rumahnya yang gunanya tentu saja untuk memperlancar kegiatan pesugihannya di kemudian hari.
Hal-hal yang biasanya menjadi tanda bahwa rumah tersebut dihasilkan dari pesugihan :
1. Mewah tapi Mencekam.
Sudah pasti biasanya harta hasil pesugihan tidak main-main, bisa membuat kamu kaya mendadak juga dan juga biasanya akan memiliki rumah yang sangat mewah bak istana. Akan tetapi tidak semua rumah mewah menjadi pertanda dari pesugihan.
Rumah para pengguna pesugihan ini biasanya akan membangun rumahnya sangat mewah, namun aura rumah tersebut akan sangat terkesan mencekam dan horor. Hal ini berkaitan dengan jiwa rumah tersbeut tidak dibangun oleh uang yang sehat:/ halal sehingga membuat rumahnya diminati banyak mahluk gaib.
2. Sering Terjadi Penampakan.
Dari banyaknya mahluk gaib yang tertarik singgah bahkan menetap di rumah pesugihan itu tentu menimbulkan banyak gangguan gaib juga yang datang seperti penampakan hantu yang intesitasnya semakin hari semakin tinggi.
Dalam hal ini biasanya para penghuni rumah tersebut juga menjadi targetan dari para mahluk gaib karena biasanya orang yang di dalam rumah itu juga sudah 'memakan' harta hasil pesugihan sehingga seperti memberi tanda kepada para mahluk gaib di sana.
3. Aroma Wewangian Khas Gaib.
Rumah hasil pesugihan juga biasanya akan diberikan syarat (biasanya dari dukun) untuk selalu diberikan wewangian has praktik pesugihan. Wewangian itu biasanya digunakan untuk memikat para 'perusuh' si dukun supaya mereka semakin nurut dalam melancarkan pesugihan.
4. Ruang Rahasia.
Salah satu tanda yang paling terlihat dari rumah hasil pesugihan adalah terdapat sebuah ruangan yang biasanya dirahasiakan bahkan kepada anggota keluarga sekalipun. Ruangan tersebut biasanya hanya bisa diakses oleh si pemilik rumah alias si penganut pesugihan.
Ruangan tersebut biasanya digunakan untuk melakukan sebuah ritual pesugihan, akan tetapi tidak semua praktik pesugihan menempatkan ruangan khususnya di dalam rumah, ada juga yang khusus membuat bangunan khusus baik di dekat rumah atau bahkan jauh dari perkampungan.
5. Benda Klenik.
Tanda rumah hasil pesugihan juga biasanya terdapat benda-benda aneh yang tak lazim serta berunsur magis. Akan tetapi balik lagi tidak semua hal yang demikian tersebut berkaitan dengan pesugihan, biasanya benda yang berkaitan dengan pesugihan akan dilakukan istimewa oleh si pemilknya baik dalam perawatan maupun penempatan.
Dari tanda-tanda di atas ini tentu saja tidak bisa menjadi acuan dasar kita dalam bersikap kepada orang lain sehingga menuduh yang tidak-tidak. Sesuai perkembangan zaman, biasanya pesugihan juga akan menyesuaikan peradaban sehingga tidak mudah untuk ditelusuri.
MACAM-MACAM PESUGIHAN
Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang mempercayai ilmu pesugihan. Dengan cara tersebut mereka percaya akan mendapatkan uang denga nominal yang banyak tanpa bekerja keras dan dalam waktu yang singkat. Dalam prosesnya, bentuk kerjasama perjanjian antara manusia sebagai pelaku pesugihan dengan makhluk gaib, jin, atau siluman. Berikut adalah praktik pesugihan di Indonesia yang masih sering dilakukan masyarakat :
1. Pesugihan Susuh Angin Salatiga Pesugihan jual musuh dan jual umur yang mengharuskan pesugihan untuk datang langsung tidak jarak jauh, sudah banyak yang datang dan membuktikan.
2. Pesugihan Nyi Blorong Berdasarkan kisah yang beredar, pihak yang melakukan ritual pesugihan Nyi Blorong bisa kaya sampai dua dekade. Sama seperti pesugihan yang lainnya, pesugihan Nyi Blorong juga meminta tumbal kepada pelaku. Namun tumbalnya adalah bila si peminta kekayaan meninggal, ruhnya akan jadi pengikut Nyi Blorong.
3. Pesugihan Gunung Kemukus Pesugihan Gunung Kemukus memiliki mitos cukup aneh. Kisahnya, kalau mau kaya, pengunjung harus berhubungan seks dengan orang yang bukan pasangannya di gunung ini. Gunung Kemukus ada di Sragen Jawa Tengah. Pihak pengelola wisata dan pemerintah kabupaten sendiri, telah menepis isu tersebut. Tetapi siapa yang tahu kalau belum mengecek langsung. Gunung ini juga pernah diliput media Australia di kanal Special Broadcasting Service dengan tajuk acara Sex Mountain.
4. Pesugihan Gunung Kawi Gunung Kawi terletak di Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Malang, Jawa Timur. Konon, lelaku pesugihan di Gunung Kawi dilakukan dengan cara yang sangat sederhana. Para peziarah sekedar diwajibkan untuk melakukan ritual tapa brata selama tiga hari di bawah sebuah pohon keramat bernama pohon Dewandaru. Ritual pesugihan Gunung Kawi dilakukan pada hari baik. Jika ingin mendapatkan kekayaan secara mendadak, seseorang harus melakukan ritual pesugihan pada hari Jumat Legi. Tanggal 12 setiap bulan Suro juga jadi waktu yang ramai dikunjungi pelaku pesugihan.
5. Pesugihan Tuyul Pesugihan Tuyul bukan hal asing lagi di masyarakat Indonesia. Mitos ini masih beredar dan sebagian orang masih percaya. Tuyul digambarkan sebagai makhluk gaib berwujud anak-anak, banyak yang bilang tubuhnya berbulu dan agak berlendir dengan gigi yang runcing. Beberapa orang mengaku bisa atau sempat melihat penampakan makhlus halus ini. Tak hanya itu, dalam beberapa kasus masih ada yang terlibat dalam praktik-praktik pesugihan tuyul sampai sekarang.
6. Pesugihan Babi Ngepet Pesugihan ini begitu terkenal karena menghebohkan berbagai tempat di Indonesia. Dikisahkan dengan pesugihan ini, seseorang dapat berubah menjadi babi dan mampu mencuri benda berharga tanpa ketahuan. Syaratnya adalah mitra kerjanya harus bisa menjaga nyala api milik lilin babi ngepet tetap menyala.
7. Pesugihan Gunung Talamau Gunung Talamau adalah puncak tertinggi di Sumatra Barat dan memiliki banyak telaga. Konon gunung ini dijaga oleh Harimau Campo. Orang yang mencari pesugihan, umumnya ingin menang togel, mendapat pangkat dan sebagainya.
8. Pesugihan Sumur Kembar Gilimanuk Lokasi pesugihan ini ada di dekat jalan dari Jembrana menuju Gilimanuk, Bali. Legendanya air di sumur kembar ini punya banyak manfaat. Konon kalau membasuh muka dengan air ini dapat enteng jodoh. Namun khusus wanita nakal yang ingin dagangannya laris, harus mandi telanjang.
9. Pesugihan Nyai Puspo Cempoko Legenda berkata, Nyai Puspo Cempoko adalah penunggu Kabongan, Rembang. Ia akan mengganjar sebuah kekayaan pada lelaki yang bersedia menjadi suaminya. Syaratnya dengan menyediakan satu ruangan khusus untuk Nyai Puspo Cempoko bersama si lelaki. Selain itu, peminta kekayaan juga harus menyiapkan sesajen berupa jajan pasar, kembang, bakaran menyan madu dan kelapa hijau tiap malam. Tepatnya pada gundukan tanah yang menyerupai batu terbalik dan dinamai Watu Tumpeng. Menurut legenda, Watu Tumpeng adalah kuburan gajah yang diberikan oleh Panembahan Senopati untuk Kerincing Wesi. Banyak sesajen yang diberikan di sini diikuti dengan orang-orang berdoa meminta keinginan mereka terkabul.
10. Pesugihan Bulu Genderuwo Katanya pesugihan ini adalah favorit pemburu harta karena syarat dan tumbalnya bukanlah nyawa. Orang yang menginginkan pesugihan ini, menyiapkan masakan dari burung gagak dan berdiri di bawah pohon gayam sambil bertelanjang bulat.
TEMPAT-TEMPAT PESUGIHAN
Jaman yang berkembang ke yang makin maju, tidak membuat praktik-praktik pesugihan di beberapa penjuru dunia stop dipercayai. Apa lagi di Indonesia yang kental dengan budaya asli, dogma, sampai ritus-ritual tertentu.
Beberapa orang yang ikhlas lakukan ritus tertentu, bahkan juga mencelakakan, untuk memperoleh kekayaan sama sesuai mimpinya. Dikutip dari bermacam sumber, berikut sejumlah tempat rekreasi yang rupanya sering jadi posisi ritus pesugihan.
1. Gua Susuh Angin di Salatiga terkenal sebagai tempat pesugihan jual lawan dan jual usia.
2. Nama Gunung Kawi, Jawa Timur, telah terkenal sampai luar negeri. Gunung ini populer menjadi tempat pertapaan untuk mereka yang minta kekayaan
3. Gunung Kemukus, Jawa tengah, populer sebagai posisi pesugihan. Tidak dengan tumbal, aktor wajib melakukan jalinan intim bersama musuh tipe yang tidak dikenali
4. Masih di Jawa tengah, Gunung Wijil terkenal karena dogma si penunggu, Buto Ijo. Kabarnya, makhluk lembut itu dapat membuat orang jadi kaya dengan memberikan tumbal berbentuk manusia
5. Aktor pesugihan di Gunung Besar, Jawa Barat, wajib melakukan perjalanan sepanjang hari penuh. Menurut dogma, ritus Munding Seuri memerlukan anak dari aktor sebagai tumbal
6. Kengerian Alas Purwo, Jawa Timur, tidak disangsikan kembali. Dibalik lebatnya pohon-pohonan, masih tetap ada orang yang lakukan pesugihan dan bertapa cari pengetahuan hitam
7. Pantai Parangtritis menjadi salah satunya rekreasi unggulan Yogyakarta. Pantai ini dipercayai sebagai pintu gerbang ke kerajaan Nyi Roro Kidul dan beberapa pencarian pesugihan
8. Bali punyai lokasi yang dipercayai sebagai posisi pesugihan, yaitu Pura Sumur Kembar. Kabarnya, aktor ritus diwajibkan mandi telanjang dalam sumur
9. Dibalik kemilau kolam kebiruan di Sendang Kemilon, Yogyakarta, disimpan beberapa cerita horor. Kabarnya, air terjun ini tempat penyembahan Nyi Blorong untuk mereka yang cari harta
10. Pantai Parangkusumo, Yogyakarta, masih ada satu garis dengan Pantai Parangtritis. Banyak yang tiba kesini untuk bertapa minta kekayaan ke Nyi Roro Kidul
11. Gunung Lawu, Jawa Timur, punyai lanscape Telaga Sarangan yang cantik. Tetapi, ada ritus pesugihan dengan bawa ayam cemani yang sering dilaksanakan di sini
Itu sepuluh tempat rekreasi di Indonesia yang dikenali sebagai posisi cari pesugihan. Walau kedengar horor, kamu masih tetap dapat mendatanginya dan nikmati keelokannya, kok. Selalu menjaga sikap di mana saja ada ya.
Cerita ini dicatat berdasar narasi yang berkembang dalam masyarakat, pengalaman orang per-orang, dan dikatakan dari mulut ke dalam mulut. Pengalaman tiap orang pada dogma dan kesan-kesan mistik seperti pada atas, akan berbeda. Tidak seluruh orang dapat rasakan hal sama.
HUKUMNYA PESUGIHAN
Ingin hidup kaya, serba bekecukupan, lancar usaha, mungkin itulah yang menyebabkan sebagian orang melakukan perbuatan yang sangat bodoh dalam hidupnya. Mereka datang ke suatu tempat untuk memohon kepada selain Allah agar diberikan harta yang melimpah. Mereka adalah orang-orang musyrik yang buta hatinya. Menjual akidahnya untuk harta yang tentu tidak akan pernah mereka bawa bila mereka sudah mati.
Bagi yang muslim perbuatan tersebut termasuk kedalam dosa besar yang tidak akan diampuni oleh Allah.
Sebagaimana dalam Firman-Nya :
1. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS. An-Nisa: 48).
2. Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
3. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya. (QS. An-Nisa: 116).
4. Jelaslah bahwa perbuatan syirik (menyekutukan) Allah merupakan dosa sebesar-besarnya dosa dan harus ditinggalkan sebelum ajal menjemput. Bila tadinya seorang musyrik kemudian bertobat dan meninggalkannya InsyaAllah dosa tersebut akan diampuni oleh Allah, Karena Allah adalah Maha pengampun. Namun bila perbuatan tersebut tidak ditinggalkan dan dibawa sampai mati maka ancamannya adalah neraka Jahannam.
5. Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (QS.AlBayyinah: 6).
6. Begitulah ancaman bagi orang-orang yang telah menyekutukan Allah, pantas saja balasan bagi mereka di akhirat seperti itu, karena semua makhluk di dunia ini diciptakan oleh Allah, diberi rijki oleh Allah, diberi nikmat yang takkan terhitung jumlahnya oleh Allah pula. Sementara makluk-Nya itu menyekutukan Allah, memuja-muja selain Allah, memohon (berdo’a) kepada selain Allah, menyembah kepada makhluk ciptaan Allah seperti jin, setan, dan sebagainya. Tentu saja perbuatan tersebut sangat keji dan mendatangkan murka Allah.
HUKUM & AZAB PESUGIHAN (SIRYIK)
Dalam pandangan Islam, menyekutukan Allah merupakan dosa besar, dosa berat. Bahkan, perbuatan menyekutukan Tuhan dalam Islam adalah dosa terberat nomor satu dari ratusan jenis dan macam-macam dosa yang dilakukan manusia.
Dosa seorang pembunuh, pezina, memakan riba, memakan harta anak yatim, durhaka kepada orang tua, dan macam-macam dosa besar lainnya, masih besar dosanya seorang yang syirik kepada Allah. Orang yang syirik disebut juga musyrik.
Menurut Al Quran dalam Surat An Nisaa ayat 48, Allah berfirman: Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya.
Dalam Al Quran Surat Al Maidah ayat 72 juga dijelaskan, Sesungguhnya orang yang mempersekutukan Allah, maka Allah pasti mengharamkan surga kepadanya, dan neraka adalah tempatnya.
Menurut Al Qur’an Surat Luqman ayat 13, Allah juga berfirman: ” Sesungguhnya menyekutukan (Allah) merupakan sebuah kedzaliman besar.
Bahkan, segala amal baiknya berupa pahala dihapuskan ketika ia menjadi seorang yang musyrik. Allah dalam QS Al An’am ayat 88 berfirman : Seandainya mereka mempersekutukan Allah, maka lenyap amalan yang telah mereka kerjakan.
Dalam pesugihan, sudah jelas manusia menyekutukan Allah dengan bangsa gaib seperti jin, setan atau iblis. Bahkan, mereka mengorbankan anggota keluarganya seperti anak untuk dijadikan tumbal. Pengorbanan selain untuk Allah, itu juga bagian dari syirik besar.
Tidak ada syarat dalam pesugihan yang dilakukan dengan cara islami. Sebagian besar syarat-syaratnya jauh dari agama Islam. Misalnya, berzina, mengorbankan keluarga kepada makhluk halus pemberi rejeki, dan ritual-ritual musyrik lainnya.
Bahkan, dosa dari perbuatan pesugihan berlipat ganda, tidak hanya syirik saja. Bila dalam pesugihan mensyaratkan tumbal, maka ia juga melakukan pembunuhan. Bila ada syarat berhubungan intim dengan bukan istrinya, berarti dia berzina.
Semua syarat-syarat untuk mendapatkan pesugihan memang jauh dari syariat Islam. Cara-cara seperti itu memang menjadi bagian dari cara syetan, iblis yang ingin menyesatkan manusia ke dalam gelombang kenistaan dan material yang hanya sementara.
Allah swt sudah mengatakan bila semua kekayaan alam yang melimpah di dunia ini sudah disediakan untuk manusia agar bisa hidup dan menyembah-Nya. Kita sebagai manusia hanya berikhtiar, kerja keras, dan tidak lupa berdoa supaya usahanya diberikan kemudahan oleh Tuhan.
Pesugihan yang sejati berasal dari Allah. Namun, Allah tidak kemudian mengabulkan berupa kemudahan yang nyata seperti meminta kepada syetan. Allah menghendaki adanya proses, sehingga alam berjalan sesuai dengan sunatullah. Manusia harus berikhtiar, hasilnya diserahkan kepada Allah.
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada dalam dirinya mereka. Dalil ini yang dinamakan proses alam, sunatullah, dan ikhtiar.
AZAB PESUGIHAN (SIRYIK)
Menurut Alquran, syirik dalam hal keyakinan (syirik besar) mengakibatkan sanksi-sanksi besar, baik di dunia maupun di akhirat. Sanksi-sanksi tersebut ialah sebagi berikut :
Dosa yang disebabkan oleh syirik tidak akan diampuni oleh Allah. Ini berlaku bagi yang tidak bertaubat atau meninggal dalam dosa itu.
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغۡفِرُ أَن يُشۡرَكَ بِهِۦ وَيَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُۚ وَمَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفۡتَرَىٰٓ إِثۡمًا عَظِيمًا ٤٨
Artinya : Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar, (Qs. An-Nisa’, 48).
Wahbah Zuhaili dalam tafsirnya menjelaskan sebab nuzul ayat ini. Bahwa Ibnu Abi Hatim dan Ath-Thabrani meriwayatkan dari Abu Ayyub al-Anshari yang menceritakan bahwa ada seorang laki-laki datang dan menghadap Rasul dan berkata kepada beliau : Saya tidak mempunyai keponakan laki-laki yang tidak henti-hentinya melakukan keharaman.
Rasul bertanya :
Agamanya apa ? Orang itu lantas menjawab, Dia shalat dan beriman bahwa Allah adalah satu.
Rasul kemudian berkata kepada laki-laki tersebut : Mintalah agamanya darinya. Lalu laki-laki itu meminta agama anak saudaranya itu, nemun anak saudaranya itu enggan memberitahukannya. Akhirnya laki-laki itu kembali menghadap Rasul lagi dan berkata : Dia memang erat agamanya. Lalu turunlah ayat ini.
Ayat di atas menegaskan bahwa setiap orang yang melakukan dosa yang sangat besar dan berada di bawah keputusan Allah. Apabila Dia berkehendak, maka Allah akan mengampuninya. Namun apabila tidak, maka Allah akan menyiksanya selagi dosa besar tersebut tidak berupa kemusyrikan.
Terkait aturan balasan orang yang melakukan dosa, Allah jelaskan di ayat lain, seperti dalam firman-Nya :
إِن تَجۡتَنِبُواْ كَبَآئِرَ مَا تُنۡهَوۡنَ عَنۡهُ نُكَفِّرۡ عَنكُمۡ سَئَِّاتِكُمۡ وَنُدۡخِلۡكُم مُّدۡخَلٗا كَرِيمٗا ٣١
Artinya: Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga) (Qs. An-Nisa’, 31).
Tidak boleh melakukan perkawinan dengan wanita atau laki-laki Muslim.
وَلَا تَنكِحُواْ ٱلۡمُشۡرِكَٰتِ حَتَّىٰ يُؤۡمِنَّۚ وَلَأَمَةٞ مُّؤۡمِنَةٌ خَيۡرٞ مِّن مُّشۡرِكَةٖ وَلَوۡ أَعۡجَبَتۡكُمۡۗ وَلَا تُنكِحُواْ ٱلۡمُشۡرِكِينَ
حَتَّىٰ يُؤۡمِنُواْۚ وَلَعَبۡدٞ مُّؤۡمِنٌ خَيۡرٞ مِّن مُّشۡرِكٖ وَلَوۡ أَعۡجَبَكُمۡۗ أُوْلَٰٓئِكَ يَدۡعُونَ إِلَى ٱلنَّارِۖ وَٱللَّهُ يَدۡعُوٓاْ إِلَى ٱلۡجَنَّةِ
وَٱلۡمَغۡفِرَةِ بِإِذۡنِهِۦۖ وَيُبَيِّنُ ءَايَٰتِهِۦ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمۡ يَتَذَكَّرُونَ ٢٢١
Artinya : Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran, (Qs. Al-Baqarah, 221).
Di akhirat mereka akan meraskan azab yang berat.
وَيُعَذِّبَ ٱلۡمُنَٰفِقِينَ وَٱلۡمُنَٰفِقَٰتِ وَٱلۡمُشۡرِكِينَ وَٱلۡمُشۡرِكَٰتِ ٱلظَّآنِّينَ بِٱللَّهِ ظَنَّ ٱلسَّوۡءِۚ عَلَيۡهِمۡ دَآئِرَةُ ٱلسَّوۡءِۖ وَغَضِبَ
ٱللَّهُ عَلَيۡهِمۡ وَلَعَنَهُمۡ وَأَعَدَّ لَهُمۡ جَهَنَّمَۖ وَسَآءَتۡ مَصِيرٗا ٦
Artinya : Dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan Allah memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka Jahannam. Dan (neraka Jahannam) itulah sejahat-jahat tempat kembali (Qs. Al-Fath, 6).
Mereka dimasukkan ke dalam neraka.
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنۡ أَهۡلِ ٱلۡكِتَٰبِ وَٱلۡمُشۡرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَٰلِدِينَ فِيهَآۚ أُوْلَٰٓئِكَ هُمۡ شَرُّ ٱلۡبَرِيَّةِ ٦
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk, (Qs. Al-Bayyinah, 6).
Diharamkan bagi mereka masuk surga.
لَقَدۡ كَفَرَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓاْ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡمَسِيحُ ٱبۡنُ مَرۡيَمَۖ وَقَالَ ٱلۡمَسِيحُ يَٰبَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمۡۖ إِنَّهُۥ
مَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدۡ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِ ٱلۡجَنَّةَ وَمَأۡوَىٰهُ ٱلنَّارُۖ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنۡ أَنصَارٖ ٧٢
Artinya : Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata : Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam, padahal Al Masih (sendiri) berkata : Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun, (Qs. Al-Maidah, 72).
Syirik sebagai najis yang musti dijauhi.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِنَّمَا ٱلۡمُشۡرِكُونَ نَجَسٞ فَلَا يَقۡرَبُواْ ٱلۡمَسۡجِدَ ٱلۡحَرَامَ بَعۡدَ عَامِهِمۡ هَٰذَاۚ وَإِنۡ خِفۡتُمۡ عَيۡلَةٗ
فَسَوۡفَ يُغۡنِيكُمُ ٱللَّهُ مِن فَضۡلِهِۦٓ إِن شَآءَۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ حَكِيمٞ ٢٨
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, (Qs. At-Taubah, 28).
Mereka masuk dalam orang-orang yang sesat.
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغۡفِرُ أَن يُشۡرَكَ بِهِۦ وَيَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُۚ وَمَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدۡ ضَلَّ ضَلَٰلَۢا بَعِيدًا ١١٦
Artinya : Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya, (Qs. An-Nisa’, 116).
Masih menurut Wahbah Zuhaili menegaskan bahwa surat An-Nisa’ ayat 116 ini dilatarbelakangi oleh kasus Thu’mah bin Ubairiq yang melakukan pencurian, ketika Rasulullah menjatuhkan vonis hukuman potong tangan terhadap dirinya, lalu ia melarikan diri ke Makkah dan murtad. Ketika di Makkah, ia membobol sebuah rumah, lalu orang orang musyrik penduduk Makkah berhasil menangkapnya, lalu membunuhnya. Lalu turunlah ayat ini.
DOSA PESUGIHAN BERLIPAT & BERWARIS
Setiap manusia pasti memiliki tujuan hidup yang ingin dicapai. Kebanyakan tujuan hidup kita adalah untuk mencapai kesuksesan, menjadi orang kaya dan mempunyai banyak uang. Untuk itu Allah SWT sudah memberikan kiat-kiat mencapainya dengan banyak usaha, berdoa kepadanya, dan tawakal atau berserah diri kepada-Nya. Namun tentu saja membutuhkan waktu yang cukup lama. Orang-orang yang laknat kepada Allah dan tidak mau berusaha, akhirnya ia akan mencari jalan pintas untuk mencapai kekayaan dengan cepat tanpa harus berusaha. Ia pun mengabaikan perintah Allah dan bahkan ia mau melakukan apapun asalkan ia dapat mencapai kekayaan dengan cepat. Salah satunya dengan cara pesugihan.
Pesugihan adalah usaha mendapatkan kekayaan dengan cara instan melalui pertolongan dukun atau jin. Kata dasar dari kata ‘pesugihan’ adalah ‘sugih’. Yang dalam bahasa jawa berarti kaya. Biasanya orang yang ingin melakukan pesugihan mulanya ia pergi ke dukun. Membuat perjanjian dengan dukun tersebut. Perjanjian berisi bahwa dukun akan meminjamkan jin kepada orang tersebut yang akan membantunya cepat kaya. Namun orang tersebut harus memberikan sejumlah uang kepada dukun serta memberi tumbal kepada jin dalam bentuk nyawa. Bahkan bisa nyawa anak istrinya sendiri yang menjadi korban. Naudzubillahimin zalik.
PESUGIHAN TERMASUK KEDALAM DOSA SYIRIK
Dalam Surat An Nisaa ayat 48, Allah berfirman :
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya. Pesugihan adalah perbuatan meminta tolong kepada makhluk selain Allah SWT . yaitu jin atau iblis. Dan meminta pertolongan atau mempercayai iblis merupakan bentuk menyekutukan Allah dan tergolong perbuatan syirik. Menurut firman Allah SWT di atas, dosa syirik adalah dosa yang tidak akan diampuni Allah SWT.
SEMUA AMAL YA DILAKUKAN AKAN DIHARUSKAN
QS Al An'am ayat 88 Allah berfirman :
Seandainya mereka mempersekutukan Allah, maka lenyap amalan yang telah mereka kerjakan.
Maka jangan pernah mencoba untuk melakukan pesugihan. Allah akan sangat murka karenanya. Sama saja hidup di dunia jika pada akhirnya tidak ada suatu kebaikan atau amalan pun yang dapat diakui oleh Allah SWT. Semoga kita semua tidak termasuk ke dalam orang-orang yang dimurkai Allah. Amin.
DOSA PESUGIHAN BERLIPAT-LIPAT
Saat pesugihan di lakukan, ada beberapa syarat yang harus dilakukan pula. Yaitu harus memelihara jin yang dipinjamkan oleh dukun. Jin tersebut akan bertugas mencari uang untuk majikannya. Dengan cara mencuri uang-uang orang lain sebanyak mungkin.
TIDAK AKAN PERNAH MASUK SURGA
Begitu banyak dosa yang dilakukan orang yang melakukan pesugihan. Sehingga tempatnya di akhirat nanti adalah neraka.
Sesungguhnya orang yang mempersekutukan Allah, maka Allah pasti mengharamkan surga kepadanya, dan neraka adalah tempatnya. [Surat Al Maidah ayat 72]
DOSA PELAKU PESUGIHAN
1. Dosa pertama, yaitu dosa orang itu telah mendatangi dukun, bekerja sama dengannya dan membuat perjanjian. Bahkan saat merencanakan untuk datang ke dukun saja sudah merupakan dosa besar.
2. Dosa kedua, orang tersebut sudah bersekutu dengan jin atau iblis. Meminta pertolongan selain kepada Allah. Padahal jin adalah makhluk paling laknat dari makhluk-makhluk lainnya.
3. Dosa ketiga, perjanjian dengan dukun untuk melakukan peminjaman jin memerlukan syarat. Syarat-syarat tersebut harus dilakukan oleh orang tersebut. Diantara syaratnya adalah berzina dengan orang yang bukan muhrim, atau bahkan menikah dengan jin melalui pernikahan ghaib. Selain dosa-dosa diatas, maka masih ada dosa berzina, dan dosa menikah dengan makhluk bukan sebangsanya.
4. Dosa keempat, selain syarat berzina, ada juga syarat lainnya. Yaitu tumbal, tumbal disini adalah nyawa orang yang terdekat seperti istri, anak, maupun kerabat, bahkan karyawan. Dalam hal ini berarti orang tersebut telah melakukan dosa membunuh orang-orang yang tak bersalah. Sungguh suatu kezaliman yang besar.
5. Dosa kelima, setelah mendapatkan jin, maka jin tersebut akan mencarikannya kekayaan berupa uang sebanyak-banyaknya. Dan uang ini didapatkan dengan cara mencuri. Nah, maka yang di maksut dosa kelima ini adalah mencuri.
6. Dosa keenam, orang-orang yang melakukan pesugihan tidak akan pernah beribadah kepada Allah SWT. Karena jika ia beribadah, maka jin akan membencinya. Jin akan merasa kepanasan saat majikannya beribadah kepada Allah.
7. Dosa ketujuh, orang yang menghianati persyaratan yang harus dilakukan sesuai perjanjian dengan dukun akan merasakan akibatnya. Biasanya dalam perjanjian juga disertakan apa hukuman jika orang tersebut tidak menaati perjanjian. Seperti ia akan mati tertabrak mobil. Maka yang terjadi adalah benar. Ia akan mati dalam keadaan tersebut. Karena jin lah yang mendorongnya sehingga ia tertabrak mobil tersebut. Maka dalam hal ini, orang tersebut sama saja dengan bunuh diri.
8. Dosa kedepalan, jika orang tersebut meninggal sebelum mengakhiri perjanjiannya kepada dukun, maka keturunan-keturunan orang tersebut masih merasakan mudaratnya. Jin akan mencarikan uang untuk anak cucunya, serta keturunannya. Dan tumbal masih berlanjut. Seakan-akan, dosa itu masih ada walaupun sudah di alam baka. Dan bahkan diwariskan kepada anak cucunya, nauzubillahimin zalik.
Dari banyak ulasan di atas, sudah kita ketahui seberapa ruginya jika kita melakukan pesugihan. Dosanya begitu besar sehingga Allah memurkainya. Sungguh termasuk ke dalam orang-orang yang bodoh yang termasuk ke dalamnya. Ia hanya akan mendapat ruginya saja. Uang hanya sementara, kehidupan yang kekal hanyalah di akhirat. Jika kita mau sukses di dunia dan di akhirat, maka turuti perintah Allah.
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada dalam dirinya mereka. Dalil ini yang dinamakan proses alam, sunatullah, dan ikhtiar.
HUKUMAN RITUAL PESUGIHAN DI ZAMAN NABI
Di antara penyimpangan yang lain dalam ritual pesugihan adalah adanya tumbal dan sesajenan pada selain Allah sekali lagi selain Allah swt. Kita bisa saksikan adanya syarat atau nazar pesugihan yang mesti dipenuhi yaitu berupa tumbal kepala sapi atau lainnya, sembelihan atau sesajenan.
Padahal sembelihan atau tumbal adalah suatu ibadah. Apabila ibadah semacam ini dipalingkan pada selain Allah, maka seseorang terjatuh dalam perbuatan syirik dan termasuk syirik akbar (syirik besar). Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Katakanlah : sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam (QS. Al An’am: 162). Yang dimaksud nusuk adalah segala bentuk taqorrub pada Allah, namun umumnya yang dimaksud adalah penyembelihan. Demikian kata Az Zujaj sebagaimana disebutkan oleh Ibnul Jauzi dalam Zaadul Masiir 3: 161. Dalam ayat ini digandengkan dengan perkara shalat. Sebagaimana seseorang tidak boleh shalat kepada selain Allah, begitu pula dalam hal menyembelih.
Begitu pula dalam ayat lain disebutkan,
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah (menyembelihlah).
(QS. Al Kautsar: 2). Menyembelih dalam ayat di atas digandengkan dengan shalat. Dan ibadah badan yang paling utama adalah shalat, sedangkan ibadah maal (harta) yang paling utama adalah penyembelihan. Demikian disebutkan dalam Taisirul ‘Azizil Hamid, 1: 420.
Dalam hadits disebutkan pula,
وَلَعَنَ اللَّهُ مَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِ اللَّهِ
Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah (HR. Muslim no. 1978). Abus Sa’adaat berkata bahwa asal laknat adalah jauh dari Allah. Jika dimaksud laknat dari makhluk, maksudnya adalah celaan dan do’a kejelekan. (Dinukil dari Taisirul ‘Azizil Hamid, 1: 421).
Imam Nawawi rahimahullah berkata,
. وَأَمَّا الذَّبْح لِغَيْرِ اللَّه فَالْمُرَاد بِهِ أَنْ يَذْبَح بِاسْمِ غَيْر اللَّه تَعَالَى كَمَنْ ذَبَحَ لِلصَّنَمِ أَوْ الصَّلِيب أَوْ لِمُوسَى أَوْ لِعِيسَى صَلَّى اللَّه عَلَيْهِمَا أَوْ لِلْكَعْبَةِ وَنَحْو ذَلِكَ ، فَكُلّ هَذَا حَرَام ، وَلَا تَحِلّ هَذِهِ الذَّبِيحَة ، سَوَاء كَانَ الذَّابِح مُسْلِمًا أَوْ نَصْرَانِيًّا أَوْ يَهُودِيًّا ، نَصَّ عَلَيْهِ الشَّافِعِيّ ، وَاتَّفَقَ عَلَيْهِ أَصْحَابنَا ، فَإِنْ قَصَدَ مَعَ ذَلِكَ تَعْظِيم الْمَذْبُوح لَهُ غَيْر اللَّه تَعَالَى وَالْعِبَادَة لَهُ كَانَ ذَلِكَ كُفْرًا ، فَإِنْ كَانَ الذَّابِح مُسْلِمًا قَبْل ذَلِكَ صَارَ بِالذَّبْحِ مُرْتَدًّا
Adapun penyembelihan pada selian Allah, maka yang dimaksud adalah menyembelih dengan nama selain Allah seperti menyembelih atas nama berhala, salib, Musa, ‘Isa, Ka’bah dan semacamnya. Semua penyembelihan seperti ini haram. Tidak halal sama sekali penyembelihan semacam itu, baik yang menyembelih adalah seorang muslim, nashrani atau yahudi. Demikian ditegaskan oleh Imam Asy Syafi’i dan disepakati pula oleh pengikut Syafi’i. Namun jika yang dimaksud adalah pengagungan kepada selain Allah dengan sembelihan tersebut dan sebagai bentuk ibadah pada selain Allah tersebut, maka itu suatu bentuk kekufuran. Jika yang menyembelih sebelumnya adalah muslim, maka ia jadi murtad karena sembelihan tersebut. (Syarh Shahih Muslim, 13: 141). Namun sangat disayangkan, yang mengaku bermadzhab Syafi’i tidak memahami hal ini, mereka masih terus melestarikan tradisi syirik seperti tumbal dan sesajian.
Agar semakin membuat kita takut akan bahaya tumbal kepada selain Allah, berikut kami sajikan kisah dua orang orang yang masuk neraka karena sesaji lalat dan satunya masuk surga karena enggan sesaji lalat.
عن طارق بن شهاب، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: (دخل الجنة رجل في ذباب، ودخل النار رجل في ذباب) قالوا: وكيف ذلك يا رسول الله؟! قال: (مر رجلان على قوم لهم صنم لا يجوزه أحد حتى يقرب له شيئاً، فقالوا لأحدهما قرب قال: ليس عندي شيء أقرب قالوا له: قرب ولو ذباباً، فقرب ذباباً، فخلوا سبيله، فدخل النار، وقالوا للآخر: قرب، فقال: ما كنت لأقرب لأحد شيئاً دون الله عز وجل، فضربوا عنقه فدخل الجنة
Dari Thariq bin Syihab, (beliau menceritakan) bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, Ada seorang lelaki yang masuk surga gara-gara seekor lalat dan ada pula lelaki lain yang masuk neraka gara-gara lalat. Mereka (para sahabat) bertanya, “Bagaimana hal itu bisa terjadi wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Ada dua orang lelaki yang melewati suatu kaum yang memiliki berhala. Tidak ada seorangpun yang diperbolehkan melewati daerah itu melainkan dia harus berkorban (memberikan sesaji) sesuatu untuk berhala tersebut. Mereka pun mengatakan kepada salah satu di antara dua lelaki itu, Berkorbanlah. Ia pun menjawab, Aku tidak punya apa-apa untuk dikorbankan. Mereka mengatakan, Berkorbanlah, walaupun hanya dengan seekor lalat. Ia pun berkorban dengan seekor lalat, sehingga mereka pun memperbolehkan dia untuk lewat dan meneruskan perjalanan. Karena sebab itulah, ia masuk neraka. Mereka juga memerintahkan kepada orang yang satunya, Berkorbanlah. Ia menjawab, Tidak pantas bagiku berkorban untuk sesuatu selain Allah ‘azza wa jalla. Akhirnya, mereka pun memenggal lehernya. Karena itulah, ia masuk surga.
Walau sepele hanya sesaji dengan seekor lalat bisa menyebabkan masuk neraka, bagaimana lagi jika tumbalnya dengan kepala sapi atau unta seperti yang kita lihat dalam berbagai ritual pesugihan dan sedekah laut tapi semua tergantung dari niat dan niat ( hanya orang yang melakukan dan Allah SWT yang maha tahu, sebaiknya jangan berprasangka buruk cukup menghormati sudah merupakan pahala sendiri).
Hadits lalat di atas juga menunjukkan bahwa dosa walau disangka itu sepele, namun bisa jadi menimbulkan bahaya besar. Maka benarlah kata Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu,
إِنَّكُمْ لَتَعْمَلُونَ أَعْمَالاً هِىَ أَدَقُّ فِى أَعْيُنِكُمْ مِنَ الشَّعَرِ ، إِنْ كُنَّا نَعُدُّهَا عَلَى عَهْدِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – الْمُوبِقَاتِ
Sesungguhnya kalian mengerjakan amalan (dosa) di hadapan mata kalian tipis seperti rambut, namun kami (para sahabat) yang hidup di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menganggap dosa semacam itu dosa besar” (Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam kitab Shahihnya no. 6492).
RITUAL PESUGIHAN & KAYA MENDADAK
Dalam ritual pesugihan, kita tahu bagaimana berbagai macam syirik dilakukan. Perlu dipahami disebut syirik ketika ada suatu ibadah dipalingkan pada selain Allah, baik kepada orang sholih, wali yang sudah mati, pada makhluk ghaib atau pada jin. Ini dinamakan syirik. Namun perlu dipahami bahwa orang yang rajin shalat bahkan pernah berhaji bisa disebut musyrik jika melakukan hal tadi.
Bahkan inilah yang dilakukan oleh orang musyrik di masa silam. Mereka adalah orang yang rajin ibadah (pernah shalat dan haji). Namun mereka beribadah pada Allah dan juga beribadah pada selain Allah, inilah yang menjadikan mereka musyrik.
Syirik yang dilakukan bisa jadi adalah syirik dalam ibadah karena di dalamnya terdapat bentuk memalingkan suatu ibadah kepada selain Allah. Syirik ibadah inilah yang dilakukan oleh orang musyrik di masa silam. Mereka beribadah pada Allah, namun mereka pun menyekutukan Allah dalam ibadah. Seperti misalnya, orang musyrik pun terlihat melakukan haji dan thowaf.
Syaikh Muhammad At Tamimi rahimahullah menceritakan,
. وآخر الرسل محمد – صلى الله عليه وسلم – وهو الذي كسر صور هؤلاء الصالحين ، أرسله الله إلى أناس يتعبدون ويحجون ويتصدقون ويذكرون الله كثيرا ، ولكنهم يجعلون بعض المخلوقات وسائط بينهم وبين الله
Akhir Rasul adalah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam di mana beliau menghancurkan patung orang-orang sholih (yang disembah). Allah mengutus beliau kepada kaum yang rajin beribadah. Mereka juga menunaikan ibadah haji, bersedekah dan bahkan banyak berdzikir kepada Allah. Akan tetapi mereka menjadikan sebagian makhluk sebagai perantara antara mereka dengan Allah. (Lihat Kasyfu Syubuhaat).
Di antara dalil yang menunjukkan bahwa orang-orang musyrik juga berhaji dan melakukan thowaf adalah dalil berikut.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ – رضى الله عنهما – قَالَ كَانَ الْمُشْرِكُونَ يَقُولُونَ لَبَّيْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ – قَالَ – فَيَقُولُ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « وَيْلَكُمْ قَدْ قَدْ ». فَيَقُولُونَ إِلاَّ شَرِيكًا هُوَ لَكَ تَمْلِكُهُ وَمَا مَلَكَ. يَقُولُونَ هَذَا وَهُمْ يَطُوفُونَ بِالْبَيْتِ.
Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata, dulu orang-orang musyrik mengatakan; “LABBAIKA LAA SYARIIKA LAKA (Aku memenuhi panggilan-Mu wahai Dzat yang tiada sekutu bagi-Mu). Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Celakalah kalian, cukuplah ucapan itu dan jangan diteruskan. Tapi mereka meneruskan ucapan mereka; ILLAA SYARIIKAN HUWA LAKA TAMLIKUHU WAMAA MALAKA (kecuali sekutu bagi-Mu yang memang Kau kuasai dan ia tidak menguasai).” Mereka mengatakan ini sedang mereka berthawaf di Baitullah. (HR. Muslim no. 1185).
Orang musyrik pun melakukan puasa seperti mereka melakukan puasa ‘Asyura. Hal ini ditunjukkan oleh dalil berikut ini,
عَنْ عَائِشَةَ – رضى الله عنها – قَالَتْ كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ تَصُومُهُ قُرَيْشٌ فِى الْجَاهِلِيَّةِ ، وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُهُ ، فَلَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ صَامَهُ ، وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ ، فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تَرَكَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ ، فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ ، وَمَنْ شَاءَ تَرَكَهُ
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa pada hari ‘Asyura’, orang Quraisy melakukan puasa di masa Jahiliyah. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan puasa tersebut. Tatkala tiba di Madinah, beliau melakukannya dan memerintahkan untuk melakukannya. Ketika Ramadhan diwajibkan, puasa ‘Asyura ditinggalkan. Siapa yang mau berpuasa, dipersilakan berpuasa. Siapa yang mau, boleh tidak berpuasa. (HR. Bukhari no. 2002 dan Muslim no. 1125).
Orang musyrik di masa silam pun memenuhi nadzar i’tikaf. Sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut,
عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ عُمَرَ – رضى الله عنه – نَذَرَ فِى الْجَاهِلِيَّةِ أَنْ يَعْتَكِفَ فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ – قَالَ أُرَاهُ قَالَ – لَيْلَةً قَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « أَوْفِ بِنَذْرِكَ »
Dari Ibnu ‘Umar bahwasanya ‘Umar radhiyallahu ‘anhu pernah bernadzar di masa jahiliyah untuk beri’tikaf di Masjidil Haram, seperti dikatakan bahwa itu malam hari. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun memerintahkan, Tunaikanlah nadzarmu. (HR. Bukhari no. 2043 dan Muslim no. 1656).
Mengomentari pernyataan Syaikh Muhammad At Tamimi di atas, -guru kami- Syaikh Shalih Al Fauzan mengatakan bahwa kaum musyrikin Quraisy yang didakwahi oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah kaum yang beribadah kepada Allah, akan tetapi ibadah tersebut tidak bermanfaat bagi mereka karena ibadah yang mereka lakukan itu tercampuri dengan syirik akbar. Sama saja apakah sesuatu yang diibadahi disamping Allah itu berupa patung, orang shalih, Nabi, atau bahkan malaikat. Dan sama saja apakah tujuan pelakunya adalah demi mengangkat sosok-sosok tersebut sebagai sekutu Allah atau bukan, karena hakikat perbuatan mereka adalah syirik. Demikian pula apabila niatnya hanya sekedar menjadikan sosok-sosok itu sebagai perantara ibadah dan penambah kedekatan diri kepada Allah. Maka hal itu pun dihukumi syirik. (Lihat Syarh Kitab Kasyfu Syubuhaat, Syaikh Shalih Al Fauzan)
Jadi tidak perlu merasa aneh jika ada yang bersorban, rajin shalawatan, disebut pak haji dan rajin shalat melakukan ritual syirik. Penyimpangan yang dilakukan oleh mereka yang secara lahiriyah nampak seperti orang sholih di antaranya adalah melakukan ritual pesugihan yang syirik, ziarah ke kubur wali untuk bertawassul, artinya menjadikan wali dalam kubur sebagai perantara dalam tersampainya hajat. Juga ada memimpin ritual sesajenan atau sedekah laut termasuk pemuka agama di desanya. Orang musyrik di masa silam pun orang yang rajin ibadah dan itu sudah terbukti. Bahkan mereka pun sangat mengenal Allah.
Dalil yang menunjukkan bahwa mereka sangat mengenal Allah, di antaranya firman Allah Ta’ala,
قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أَمْ مَنْ يَمْلِكُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَمَنْ يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَمَنْ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ فَسَيَقُولُونَ اللَّهُ فَقُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ
Katakanlah: Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan? Maka mereka akan menjawab: Allah. Maka katakanlah Mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya) ? (QS. Yunus: 31)
Begitu pula firman Allah Ta’ala,
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَهُمْ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ
Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: Allah, maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah) ? (QS. Az Zukhruf: 87)
Begitu juga firman-Nya,
لَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ نَزَّلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهَا لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ
Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka: “Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya? Tentu mereka akan menjawab: Allah, Katakanlah: Segala puji bagi Allah”, tetapi kebanyakan mereka tidak memahami(nya). (QS. Al ’Ankabut: 63)
Juga dalam ayat,
أَمْ مَنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ أَئِلَهٌ مَعَ اللَّهِ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ
Atau siapakah yang memperkenankan (do’a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo’a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi ? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya). (QS. An Naml: 62).
Dalam ayat-ayat di atas terlihat bahwasanya orang-orang musyrik itu mengenal Allah, mereka mengakui sifat-sifat rububiyyah-Nya yaitu Allah adalah pencipta, pemberi rezeki, yang menghidupkan dan mematikan, serta penguasa alam semesta. Namun, pengakuan ini tidak mencukupi mereka untuk dikatakan muslim dan selamat. Kenapa? Karena mereka mengakui dan beriman pada sifat-sifat rububiyah Allah saja, namun mereka menyekutukan Allah dalam masalah ibadah. Oleh karena itu, Allah katakan terhadap mereka,
وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللَّهِ إِلَّا وَهُمْ مُشْرِكُونَ.
Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain).” (QS. Yusuf : 106)
Ibnu ‘Abbas mengatakan mengenai ayat di atas, bentuk keimanan orang musyrik adalah ketika mereka ditanya, siapakah yang menciptakan langit, bumi dan gunung, maka jawaban mereka adalah Allah. Namun sayangnya mereka menyekutukan Allah dalam ibadah. Demikian juga menjadi pendapat Mujahid, ‘Atho’, ‘Ikrimah, Asy Sya’biy, Qotadah, Adh Dhohak, dan ‘Abdurrahman bin Zaid bin Aslam. Inilah yang disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya.
Jadi orang musyrik yang diperangi oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan dikafirkan oleh beliau dikarenakan mereka mempersekutukan Allah dengan berbagai sesembahan yang batil. Mereka menyembah Allah dan mereka juga menyembah selain Allah. Demikian kata Syaikh Sholih Alu Syaikh dalam Syarh Kasyfu Syubuhat, hal. 57.
Namun satu soal penting yang mesti ditanya, bagaimana orang musyrik beribadah kepada sesembahan mereka.
Apakah mereka yakin bahwa sesembahan mereka bisa memberi rizki ?
Tidak, sebagaimana sudah disebutkan di atas. Jika ditanya demikian, maka mereka akan menjawab Allah. Lalu mengapa bisa jadi syirik?
Jawabnya, karena mereka menjadikan selain Allah sebagai wasaith (perantara) dalam meminta rizki dan sebagai pemberi syafa’at dalam hal tersebut. Inilah yang akan kita kaji pada penyimpangan selanjutnya.
Sayangnya, di antara ritual pesugihan yang terjadi, ada di antara mereka meyakini bahwa selain Allah-lah yang mendatangkan rezeki. Sebagaimana dikisahkan sebelumnya bahwa sepasang siluman kura-kura tersebut mampu mengabulkan keinginan orang yang ingin kekayaan secara instan. Ini jelas adalah syirik dan termasuk syirik dalam rububiyah. Karena mengabulkan do’a adalah perbuatan yang khusus bagi Allah. Dan jelas bahwa syirik jenis ini lebih parah.
MUI HARAMKAN PERDUKUNAN & PESUGIHAN
Banyaknya berita praktik perdukunan (kahanah) dan peramalan (irafah) di masyarakat serta semakin marak tayangan media massa, baik cetak maupun elektronik yang berhubungan dengan hal tersebut, akhirnya lembaga keagaaman Islam, MUI mengeluarkan fatwa.
Dalam Fatwanya, MUI menegaskan segala bentuk praktik perdukunan (kahanah) dan peramalan (iraafah) hukumnya haram. Selain itu, memanfaatkan, menggunakan dan atau mempercayai segala praktik perdukunan (kahanah) dan peramalan (iraafah) juga hukumnya haram.
MUI mengacu pada firman Allah dalam Alquran :
1. Surat an Nissa ayat 48 dan 166.
2. Surat An-Nam ayat 56, 59.
3. Surat al A'raf ayat 188.
Dalam ayat tersebut menegaskan bahwa Allah SWT tidak akan mengampuni dosa syirik.
Majelis fatwa juga mengutip, hadis riwayat Iman Ahmad, yang berbunyi orang yang menggantungkan (memakai) jimat maka dia telah melakukan perbuatan syirik. Dalam pertimbangan fatwa yang ditandatangi dalam sidang Pleno, MUI menegaskan fatwa menghindarkan masyarakat dari aktivitas yang dapat membawa kepada kemusyrikan.