PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) adalah perusahaan patungan Indonesia yang sahamnya dimiliki oleh Nusa Tenggara Partnership (Newmont & Sumitomo), PT Pukuafu Indah (Indonesia) dan PT Multi Daerah Bersaing.
PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) adalah perusahaan tambang Indonesia yang mengoperasikan tambang Batu Hijau. AMNT memiliki beberapa prospek lain yang sangat menjanjikan di area konsesi tembaga dan emas yang terletak di Kabupaten Sumbawa Barat, Propinsi Nusa Tenggara. Tambang Batu Hijau adalah tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia dan merupakan aset berkelas dunia.
Kami memulai kegiatan produksi dan operasi di tahun 2000, dan telah memproduksi sekitar 3,6 juta ton tembaga serta 8 juta ounces emas, dengan masa tambang dan diikuti dengan pengolahan stockpile jangka panjang. Kami juga berencana untuk melakukan ekspansi melalui pengembangan cebakan Elang dan prospek Nangka, yang saat ini sedang dalam tahap kajian.
Fasilitas yang kami miliki sangat lengkap, termasuk armada peralatan tambang yang besar, pabrik pengolahan dengan kapasitas 120000 ton per hari, pembangkit listrik tenaga batubara 112 MW, pelabuhan dengan terminal kapal feri, layanan udara, dan townsite yang tertata dengan baik.
Newmont dan Sumitomo bertindak sebagai operator PTNNT.
Perusahaan ini mulai menandatangani Kontrak Karya (KK) pada 1986 dengan Pemerintah RI untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi di dalam wilayah KK di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Kemudian, pada 1990, PTNNT ini menemukan cebakan tembaga porfiri, yang kemudian diberi nama Batu Hijau.
Pada 1997 pembangunan Proyek Batu Hijau resmi dimulai dengan total investasi 1,8 miliar AS. Kemudian mulai beroperasi secara penuh pada Maret 2000. Saat ini, proyek tambang Batu Hijau mempekerjakan lebih dari 4.000 pekerja dan 3.000 pekerja kontrak. Lebih dari 64 persen pekerja berasal dari Provinsi NTB.
Kami memulai kegiatan produksi dan operasi di tahun 2000, dan telah memproduksi sekitar 3,6 juta ton tembaga serta 8 juta ounces emas, dengan masa tambang dan diikuti dengan pengolahan stockpile jangka panjang. Kami juga berencana untuk melakukan ekspansi melalui pengembangan cebakan Elang dan prospek Nangka, yang saat ini sedang dalam tahap kajian.
Fasilitas yang kami miliki sangat lengkap, termasuk armada peralatan tambang yang besar, pabrik pengolahan dengan kapasitas 120000 ton per hari, pembangkit listrik tenaga batubara 112 MW, pelabuhan dengan terminal kapal feri, layanan udara, dan townsite yang tertata dengan baik.
Newmont dan Sumitomo bertindak sebagai operator PTNNT.
Perusahaan ini mulai menandatangani Kontrak Karya (KK) pada 1986 dengan Pemerintah RI untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi di dalam wilayah KK di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Kemudian, pada 1990, PTNNT ini menemukan cebakan tembaga porfiri, yang kemudian diberi nama Batu Hijau.
Pada 1997 pembangunan Proyek Batu Hijau resmi dimulai dengan total investasi 1,8 miliar AS. Kemudian mulai beroperasi secara penuh pada Maret 2000. Saat ini, proyek tambang Batu Hijau mempekerjakan lebih dari 4.000 pekerja dan 3.000 pekerja kontrak. Lebih dari 64 persen pekerja berasal dari Provinsi NTB.
PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) berganti nama menjadi PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Hal ini seiring dengan rampungnya proses transaksi pengambilalihan kepemilikan saham di NNT sebesar 82,2 persen oleh PT Amman Mineral Internasional (AMI).
Pemilik saham NNT dan aset-aset terkait lainnya kini sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan nasional, yakni AMI yang menguasai 82,2 persen kepemilikan saham dan PT Pukuafu Indah sebagai pemegang saham sebanyak 17,8 persen.
AMI adalah perusahaan Indonesia yang pemegang sahamnya adalah AP Investment dan Medco Energi. Dalam proses transaksi pembelian saham NNT ini, AMI didukung oleh sebuah konsorsium perbankan Indonesia dan internasional.
Pemilik saham NNT dan aset-aset terkait lainnya kini sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan nasional, yakni AMI yang menguasai 82,2 persen kepemilikan saham dan PT Pukuafu Indah sebagai pemegang saham sebanyak 17,8 persen.
AMI adalah perusahaan Indonesia yang pemegang sahamnya adalah AP Investment dan Medco Energi. Dalam proses transaksi pembelian saham NNT ini, AMI didukung oleh sebuah konsorsium perbankan Indonesia dan internasional.