Sejarah Islam
Sejarah
Islam adalah sejarah
agama Islam mulai turunnya wahyu pertama pada tahun 622 yang diturunkan kepada
rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah
di Gua Hira, Arab Saudi sampai dengan sekarang.
Pendahuluan
Risalah Islam dilanjutkan oleh Nabi Muhammad saw. di Jazirah Arab pada abad
ke-7 ketika Nabi Muhammad s.a.w. mendapat wahyu dari Allah swt. Setelah
wafatnya nabi Muhammad s.a.w. kerajaan Islam berkembang hingga Samudra Atlantik
di barat dan Asia Tengah di Timur. Hingga umat Islam berpecah dan terdapat
banyak kerajaan-kerajaan Islam lain yang muncul.
Namun, kemunculan kerajaan-kerajaan Islam seperti kerajaan Umayyah,
Abbasiyyah, Turki Seljuk, dan Kekhalifahan Ottoman, Kemaharajaan Mughal,
India,dan Kesultanan Melaka telah menjadi kerajaaan yang besar di dunia. Banyak
ahli-ahli sains, ahli-ahli filsafat dan sebagainya muncul dari negeri-negeri
Islam terutama pada Zaman Emas Islam. Karena banyak kerajaan Islam yang menjadikan
dirinya sekolah.
Pada abad ke-18 dan ke-19, banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke tangan
Eropa. Setelah Perang Dunia I, Kerajaan Turki Utsmani yang merupakan kerajaan
Islam terakhir tumbang.
Nabi Muhammad
Jazirah Arab sebelum kedatangan Islam merupakan sebuah kawasan yang sangat
mundur. Kebanyakkan orang Arab merupakan penyembah berhala dan
yang lain merupakan pengikut agama Kisten dan Yahudi. Mekah ketika itu merupakan tempat suci bagi bangsa
Arab. karena di tempat tersebut terdapat berhala-berhala agama mereka dan juga
terdapat sumur zam-zam
dan yang paling penting adalah Ka'bah
Nabi Muhammad saw dilahirkan di Makkah pada tahun gajah yaitu pada tanggal 12 Rabi'ul Awal
atau pada tanggal 20 April (570 atau 571 Masehi). Nabi Muhammad merupakan
seorang anak yatim sesudah ayahnya Abdullah bin Abdul Muttalib meninggal ketika
ia masih dalam kandungan dan ibunya Aminah binti Wahab meninggal dunia ketika
ia berusia 7 tahun. Kemudian ia diasuh oleh kakeknya Abdul Muthalib. Setelah
kakeknya meninggal ia diasuh juga oleh pamannya yaitu Abu Thalib. Nabi Muhammad kemudiannya menikah
dengan Siti Khadijah ketika ia berusia 25 tahun. Ia pernah menjadi penggembala
kambing.
Nabi Muhammad pernah diangkat menjadi hakim. Ia tidak menyukai suasana kota
Mekah yang dipenuhi dengan masyarakat yang memiliki masalah sosial yang tinggi.
Selain menyembah berhala, masyarakat Mekah pada waktu itu juga mengubur
bayi-bayi perempuan. Nabi Muhammad banyak menghabiskan waktunya dengan
menyendiri di gua Hira untuk mencari ketenangan dan memikirkan masalah penduduk
Mekah. Ketika Nabi Muhammad berusia 40 tahun, ia didatangi oleh Malaikat
Jibril. Setelah itu ia mengajarkan ajaran Islam secara diam-diam kepada
orang-orang terdekatnya yang dikenal sebagai "as-Sabiqun al-Awwalun (Orang-orang
pertama yang memeluk agama Islam)" dan selanjutnya secara terbuka kepada
seluruh penduduk Mekah.
Pada tahun 622, Nabi Muhammad dan pengikutnya pindah dari Mekah ke Madinah. Peristiwa ini dinamai Hijrah.
Semenjak peristiwa itu dimulailah Kalender Islam atau kalender Hijriyah.
Penduduk Mekah dan Madinah ikut berperang bersama Nabi Muhammad saw. dengan
hasil yang baik walaupun ada di antaranya kaum Islam yang tewas. Lama kelamaan
para muslimin menjadi lebih kuat, dan berhasil menaklukkan Kota Mekah. Setelah
Nabi Muhammad s.a.w. wafat, seluruh Jazirah Arab di bawah penguasaan Islam.
Perkembangan Islam
Secara umum
Sejarah Islam setelah meninggalnya Nabi Muhammad telah berkembang secara luas
di seluruh dunia. Bani Ummayah, Bani
Abbasiyyah, dan Kesultanan Utsmaniyah boleh dikatakan penyambung kekuatan Islam setelah
pemerintahan Khulafaur Rasyidin
Khulafaur Rasyidin
- 632 M - Wafatnya Nabi Muhammad dan Abu Bakar diangkat menjadi khalifah.Usman bin Zaid memimpin ekspedisi ke Syiria . Perang terhadap orang yang murtad yaitu Bani Tamim dan Musailamah al-Kadzab.
- 633 M - Pengumpulan Al Quran dimulai.
- 634 M - Wafatnya Abu Bakar.Umar bin Khatab diangkat menjadi khalifah. Penaklukan Damaskus .
- 636 M - Peperangan di Ajnadin atas tentara Romawi sehingga Syiria , Mesopotamia , dan Paletina dapat ditaklukkan. Peperangan dan penaklukan Kadisia atas tentara Persia.
- 638 M - Penaklukan Baitulmuqddis oleh tentara Islam . Peperangan dan penkalukan Jalula atas Persia.
- 639 M - Penaklukan Madain, kerajaan Persia.
- 640 M - Kerajaan Islam Madinah mulai membuat mata uang Islam. Tentara Islam megepung kota Alfarma, Mesir dan menaklukkannya.
- 641 M - Penaklukan Mesir
- 642 M - Penaklukan Nahawand, kerajaan Persia dan Penaklukan Persia secara keseluruhan.
- 644 M - Umar bin Khatab mati syahid akibat dibunuh. Ustman bin Affan menjadi khalifah.
- 645 M - Cyprus ditaklukkan.
- 646 M - Penyerangan Byzantium di kota Iskandariyah Mesir.
- 647 M - Angkatan Tentara Laut Islam didirikan & diketuai oleh Muawiyah Abu Sufyan. Perang di laut melawan angkatan laut Byzantium.
- 648 M - Pemberontakan menentang pemerintahan Utsman bin Affan.
- 656 M - Utsman mati akibat dibunuh. Ali bin Abi Talib dilantik menjadi khalifah. Terjadinya Perang Jamal.
- 657 M - Ali bin Abi Thalib memindahkan pusat pemerintahan dari Madinah ke Kufah.Perang Syifin meletus.
- 659 M - Ali bin Abi Thalib menyerang kembali Hijaz dan Yaan dari Muawiyah. Muawiyah menyatakan dirinya sebagai khalifah Damaskus.
- 661 M - Ali bin Abi Thalib mati dibunuh. Pemerintahan Khulafaur Rasyidin berakhir. Hasan (Cucu Nabi Muhammad) kemudian diangkat sebagai Khalifah ke-5 Umat Islam menggantikan Ali bin Abi Thalib.
- 661 M - Setelah sekitar 6 bulan Khalifah Hasan memerintah, 2 kelompok besar pasukan Islam yaitu Pasukan Khalifah Hasan di Kufah dan pasukan Muawiyah di Damsyik telah siap untuk memulai suatu pertempuran besar. Ketika pertempuran akan pecah, Muawiyah kemudian menawarkan rancangan perdamaian kepada Khalifah Hasan yang kemudian dengan pertimbangan persatuan Umat Islam, rancangan perdamaian Muawiyah ini diterima secara bersyarat oleh Khalifah Hasan dan kekhalifahan diserahkan oleh Khalifah Hasan kepada Muawiyah. Tahun itu kemudian dikenal dengan nama Tahun Perdamaian/Persatuan Umat (Aam Jamaah) dalam sejarah Umat Islam. Sejak saat itu Muawiyah menjadi Khalifah Umat Islam yang kemudian dilanjutkan dengan sistem Kerajaan Islam yang pertama yaitu pergantian pemimpin (Raja Islam) yang dilakukan secara turun temurun (Daulah Umayyah) dari Daulah Umayyah ini kemudian berlanjut kepada Kerajaan-Kerajaan Islam selanjutnya seperti Daulah Abbasiyah, Fatimiyyah, Usmaniyah dan lain-lain.
Kerajaan Bani Ummaiyyah
669 M - Persiapan perang melawan Konstantinopel
670 M - Penaklukan Kabul.
677 M - Penyerangan Konstantinopel yang pertama namun gagal.
679 M - Penyerangan Konstantinopel yang kedua namun gagal karena Muawiyah meninggal di tahun 680.
680 M - Kematian Muawiyah. Yazid I menaiki tahta. Peristiwa pembunuhan Husain bin Ali di Karbala.
685 M - Khalifah Abdul Malik menjadikan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi kerajaan.
700 M - Tentara Islam melawan kaum Barbar di Afrika Utara.
711 M - Penaklukan Sepanyol, Sind, dan Transoxiana.
712 M - Tentara Bani Ummayyah ke Spanyol, Sind, dan Transoxiana.
713 M - Penaklukan Multan.
716 M - Serangan kepada Konstantinopel.
717 M - Umar bin Abdul Aziz menjadi khalifah. Pembaharuan yang hebat dijalankan.
725 M - Tentara Islam melawan Nimes di Perancis.
749 M - Kekalahan tentera Ummayyah di Kufah, Iraq ditangan tentara Abbasiyyah.
750 M - Damaskus ditaklukkan oleh tentera Abbasiyyah. Runtuhnya Kerajaan Bani Ummaiyyah.
Kerajaan Bani Abbasiyyah
756 M -Abd ar-Rahman I mendirikan Kerajaan Bani Ummaiyyah di Spanyol.
763 M - Pendirian kota Bagddad. Kekalahan tentara Abbasiyyah di Spanyol.
786 M - Harun ar-Rasyid menjadi Khalifah.
792 M - Penyerangan selatan Perancis.
800 M - Aljabar diciptakan oleh Al-Khawarizmi.
805 M - Perlawanan atas Byzantium. Penyerangan Pulau Rhodes dan Cyprus.
809 M - Kematian Harun ar-Rasyid. Al-Amin diangkat menjadi khalifah.
814 M - Perang saudara antara Al-Amin dan Al-Ma'mun. Al-Amin terbunuh dan Al-Ma'mun menjadi khalifah.
1000 M - Masjid Besar Cordoba siap dibangun.
1005 M - Multan dan Ghur ditaklukkan.
1055 M - Baghdad diserang oleh tentara Turki Seljuk. Pemerintahan Abbasiyyah-Seljuk dimulai, yang berdiri sampai tahun 1258 ketika tentara Mongol memusnahkan Baghdad.
1085 M - Tentara Kristen menyerang Toledo (di Spanyol).
1091 M - Bangsa Norman menyerang Sicilia, pemerintahan Islam di sana berakhir.
1095 M - Perang Salib pertama dimulai.
1099 M - Tentara Salib menaklukkan Baitul Maqdis. Mereka membunuh semua penduduknya.
1144 M - Nuruddin Zengi menaklukkan Edessa dari tentera Kristian. Perang Salib kedua berlaku.
1187 M - Salahuddin Al-Ayubbi menaklukkan Baitulmuqaddis dari tentera Salib. Perang Salib ketiga berlaku.
1194 M - Pasukan Muslim menaklukkan Delhi, India.
1236 M - Pasukan Kristen menaklukkan Cordoba (di Spanyol).
1258 M - Pasukan Mongol menyerang dan memusnahkan Baghdad. Ribuan penduduk terbunuh. Runtuhnya Baghdad. Tamatnya pemerintahan Kerajaan Bani Abbasiyyah-Seljuk.
1260 M - Kebangkitan Islam. Kerajaan Bani Mamluk di Mesir (merupakan pertahanan Islam yang ketiga terakhir setelah Makkah & Madinah) pimpinan Sultan Saifuddin Muzaffar Al-Qutuz mengalahkan pasukan Mongol di dalam pertempuran di Ain Jalut
Kerajaan Turki Utsmani
1243 M - Bangsa Turki yang hidup secara nomad menetap secara tetap di Asia Kecil.
1299 M - Sebuah wilayah pemerintahan kecil Turki di bawah Turki Seljuk didirikan di barat Anatolia.
1301 M - Osman I menyatakan dirinya sebagai sultan. Berdirinya Kerajaan Turki Usmani.
1345 M - Turki Seljuk menyeberangi Selat Bosporus.
1389 M - Tentara Utsmani menewaskan tentara Serb di Kosovo.
1402 M - Timurlane, Raja Tartar (Mongol) menumpaskan tentera Uthmaniyyah di Ankara.
1451 M - Sultan Muhammad al-Fatih menjadi pemerintah.
1453 M - Constantinople ditaklukkan oleh tentara Islam pimpinan Sultan Muhammad al-Fatih. Berakhirnya Kerajaan Byzantium.
1520 M - Sultan Sulaiman al-Qanuni dilantik menjadi sultan.
1526 M - Perang Mohacs
1529 M - Serangan dan kepungan ke atas Vienna.
1571 M - Perang Lepanto terjadi.
1641 M - Pemerintahan Sultan Muhammad IV
1683 M - Serangan dan kepungan ke atas Vienna untuk yang kedua kalinya.
1687 M - Sultan Muhammad IV meninggal dunia.
1703 M - Pembaharuan kebudayaan di bawah Sultan Ahmed III.
1774 M - Perjanjian Kucuk Kaynarca.
1792 M - Perjanjian Jassy.
1793 M - Sultan Selim III mengumumkan "Pentadbiran Baru".
1798 M - Napoleon mencoba untuk menaklukkan Mesir.
1804 M - Pemberontakan dan kebangkitan bangsa Serbia pertama.
1815 M - Pemberontakan dan kebangkitan bangsa Serbia kedua.
1822 M - Bermulanya perang kemerdekaan Greece.
1826 M - Pembunuhan massal tentara elit Janissari. Kekalahan tentera laut Uthmaniyyah di Navarino.
1829 M - Perjanjian Adrianople.
1830 M - Berakhirnya perang kemerdekaan Greece.
1841 M - Konvensyen Selat.
1853 M - Dimulainya Perang Crimea.
1856 M - Berakhirnya Perang Crimea.
1878 M - Kongres Berlin. Serbia dan Montenegro diberi kemerdekaan. Bulgaria diberi kuasa autonomi.
1912 M - Perang Balkan pertama.
1913 M - Perang Balkan kedua.
1914 M - Kerajaan Turki Utsmani memasuki Perang Dunia I sebagai sekutu kuasa tengah.
1919 M - Mustafa Kemal Atatürk mendarat di Samsun.
1923 M - Sistem kesultanan dihapuskan. Turki menyatakan sebagai sebuah Republik.
1924 M - Khalifah dihapus. Berakhirnya pemerintahan Kerajaan Turki Utsmani.
Islam di Indonesia
Islam telah dikenal di Indonesia pada abad pertama Hijriyah atau 7 Masehi, meskipun dalam frekuensi yang tidak terlalu besar hanya melalui perdagangan dengan para pedagang muslim yang berlayar ke Indonesia untuk singgah untuk beberapa waktu. Pengenalan Islam lebih intensif, khususnya di Semenanjung Melayu dan Nusantara, yang berlangsung beberapa abad kemudian.
Agama islam pertama masuk ke Indonesia melalui proses perdagangan, pendidikan dan lain-lain.
Tokoh penyebar agama islam adalah walisongo antara lain,
Sunan Ampel
Sunan Bonang
Sunan Muria
Sunan Gunung Jati
Sunan Kalijaga
Sunan Giri
Sunan Kudus
Sunan Drajat
Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim
Kedatangan dan penyebaran Agama Islam di Nusantara
Sejarah tentang kedatangan dan penyebaran agama Islam di Nusantara bersumber dari catatan para pengelana yang telah mengunjungi wilayah nusantara pada abad ke-7 Masehi. Pendapat ini didasarkan atas pernyataan pengelana Cina
Bukti masuknya Islam ke Nusantara
Bukti awal mengenai agama Islam berasal dari seorang pengelana Venesia bernama Marco polo. Ketika singgah di sebelah utara pulau Sumatera, dia menemukan sebuah kota Islam bernama Perlakyang dikelilingi oleh daerah-daerah non-Islam. Hal ini diperkuat oleh catatan-catatan yang terdapat dalam buku-buku sejarah seperti Hikayat Raja-Raja Pasai dan Sejarah Melayu.
Bukti kedua berasal dari Ibnu Batutah ketika mengunjungi Samudera Pasai pada tahun 1345 megatakan bahwa raja yang memerintah negara itu memakai gelar Islam yakni Malikut Thahbir bin Malik Al Saleh.
Bukti ketiga berasal dari seorang pengelana Portugis bernama Tome Pires, yang mengunjungi Nusantara pada awal abad ke-16. Dalam karyanya berjudul Summa Oriental, dia menjelaskan bahwa menjelang abad ke-13 sudah ada masyarakat Muslim di Samudera Pasai, Perlak, dan Palembang. Selain itu di Pulau Jawa juga ditemukan makam Fatimah binti Maimun di Leran (Gresik) yang berangka tahun 1082 M dan sejumlah makam Islam di Tralaya yang berasal dari abad ke-13.
Golongan lain berpendapat bahwa Islam sebenarnya sudah masuk ke Nusantara sejak -tsing]] yang berkunjung ke Kerajaan Sriwijaya pada tahun 671. Dia menyatakan bahwa pada waktu itu lalu-lintas laut antara Arab, Persia, India, dan Sriwijaya sangat ramai.
Bukti kelima menurut catatan Dinasti Tang, para pedagang Ta-Shih(sebutan bagi kaum Muslim Arab dan Persia) pada abad ke-9 dan ke-10 sudah ada di Kanton dan Sumatera.
Penyebar Islam di Nusantara
Penyebar Agama Islam menurut teori Gujarat, salah seorang pendukung teori ini adalah Muhammad Fakir. Hal ini dapat dibuktikan, di mana teori ini mendasarkan argumentasi bahwa pada pengamatan terhadap bentuk relief nisan Sultan Malik Al Saleh yang memiliki kesamaan dengan nisan-nisan yang terdapat di Gujarat.
Penyebar Agama Islam menurut teori Makkah, salah seorang pendukung teori ini adalah Sjech Ismail dari Makiyah. Hal ini dapat dibuktikan, bahwa kelompok penduduk Nusantara pertama yang Islam adalah menganut mazhab Syafi'i. Mazhab Syafi'i merupakan mazhab istimewa di Makiyah.
Penyebar Agama Islam menurut teori Persia, salah seorang pendukung teori ini adalah P.A. Hoessein Djajaningrat. Ha; ini dapat dibuktikan, bahwa ada beberapa kesamaan budaya yang hidup di kalangan masyarakat Nusantara dengan bangsa Persia dengan adanya peringatan Asyura di kalangan masyarakat, dan hal ini merupakan suatu kebiasaan bagi kaum Syi'ah.
Penyebar Agama Islam menurut teori para Sejarawan, salah satu penyebarnya adalah Wali Songo yang ada di Demak
Islamisasi di Nusantara
Alasan yang menyebabkan penduduk nusantara banyak yang beragama Islam antara lain:
Pernikahan antara para pedagang dengan bangsawan. Contoh: Raja Brawijaya menikah dengan Putri Jeumpa yang menurunkan Raden Patah.
Pendidikan pesantren
Pedagang Islam
Seni dan kebudayaan. Contoh: Wayang, disebar oleh Sunan Kalijaga.
Dakwah
Faktor-faktor penyebab Agama Islam dapat cepat berkembang di Nusantara antara lain:
Syarat masuk agama Islam tidak berat, yaitu dengan mengucapkan kalimat syahadat.
Upacara-upacara dalam Islam sangat sederhana.
Sejarah masuknya Islam
Penyebaran Islam (1200 - 1600)
Berbagai teori perihal masuknya Islam ke Indonesia terus muncul sampai saat ini. Fokus diskusi mengenai kedatangan Islam di Indonesia sejauh ini berkisar pada tiga tema utama, yakni tempat asal kedatangannya, para pembawanya, dan waktu kedatangannya. Mengenai tempat asal kedatangan Islam yang menyentuh Indonesia, di kalangan para sejarawan terdapat beberapa pendapat. Ahmad Mansur Suryanegara mengikhtisarkannya menjadi tiga teori besar. Pertama, teori Gujarat, India. Islam dipercayai datang dari wilayah Gujarat – India melalui peran para pedagang India muslim pada sekitar abad ke-13 M.
Kedua, teori Makkah. Islam dipercaya tiba di Indonesia langsung dari Timur Tengah melalui jasa para pedagang Arab muslim sekitar abad ke-7 M. Ketiga, teori Persia. Islam tiba di Indonesia melalui peran para pedagang asal Persia yang dalam perjalanannya singgah ke Gujarat sebelum ke nusantara sekitar abad ke-13 M.[1]. Melalui Kesultanan Tidore yang juga menguasai Tanah Papua, sejak abad ke-17, jangkauan terjauh penyebaran Islam sudah mencapai Semenanjung Onin di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
Kalau Ahli Sejarah Barat beranggapan bahwa Islam masuk di Indonesia mulai abad 13 adalah tidak benar, HAMKA berpendapat bahwa pada tahun 625 M sebuah naskah Tiongkok mengkabarkan bahwa menemukan kelompok bangsa Arab yang telah bermukim di pantai Barat Sumatera (Barus) . Pada saat nanti wilayah Barus ini akan masuk ke wilayah kerajaan Srivijaya.
Pada tahun 674M semasa pemerintahan Khilafah Islam Utsman bin Affan, memerintahkan mengirimkan utusannya (Muawiyah bin Abu Sufyan) ke tanah Jawa yaitu ke Jepara (pada saat itu namanya Kalingga). Hasil kunjungan duta Islam ini adalah raja Jay Sima, putra Ratu Sima dari Kalingga, masuk Islam .
Pada tahun 718M raja Srivijaya Sri Indravarman setelah kerusuhan Kanton juga masuk Islam pada masa khalifah Umar bin Abdul Aziz (Dinasti Umayyah).
Sanggahan Teori Islam Masuk Indonesia abad 13 melalui Pedagang Gujarat
Teori Islam Masuk Indonesia abad 13 melalui pedagang Gujarat, menurut pendapat sebagian besar orang, adalah tidaklah benar. Apabila benar maka tentunya Islam yang akan berkembang kebanyakan di Indonesia adalah aliran Syi'ah karena Gujarat pada masa itu beraliran Syiah, akan tetapi kenyataan Islam di Indonesia didominasi Mazhab Syafi'i.
Sanggahan lain adalah bukti telah munculnya Islam pada masa awal dengan bukti Tarikh Nisan Fatimah binti Maimun (1082M) di Gresik.
Masa kolonial
Masa kolonial
Pada abad ke-17 masehi atau tahun 1601 kerajaan Hindia Belanda datang ke Nusantara untuk berdagang, namun pada perkembangan selanjutnya mereka menjajah daerah ini. Belanda datang ke Indonesia dengan kamar dagangnya, VOC, sejak itu hampir seluruh wilayah Nusantara dikuasainya kecuali Aceh. Saat itu antara kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara belum sempat membentuk aliansi atau kerja sama. Hal ini yang menyebabkan proses penyebaran dakwah terpotong.
Dengan sumuliayatul (kesempurnaan) Islam yang tidak ada pemisahan antara aspek-aspek kehidupan tertentu dengan yang lainnya, ini telah diterapkan oleh para ulama saat itu. Ketika penjajahan datang, para ulama mengubah pesantren menjadi markas perjuangan, para santri (peserta didik pesantren) menjadi jundullah (pasukan Allah) yang siap melawan penjajah, sedangkan ulamanya menjadi panglima perang. Potensi-potensi tumbuh dan berkembang di abad ke-13 menjadi kekuatan perlawanan terhadap penjajah. Ini dapat dibuktikan dengan adanya hikayat-hikayat pada masa kerajaan Islam yang syair-syairnya berisi seruan perjuangan. Para ulama menggelorakan jihad melawan penjajah Belanda. Belanda mengalami kewalahan yang akhirnya menggunakan strategi-strategi:
Politik devide et impera, yang pada kenyataannya memecah-belah atau mengadu domba antara kekuatan ulama dengan adat, contohnya perang Padri di Sumatera Barat dan perang Diponegoro di Jawa.
Politik devide et impera, yang pada kenyataannya memecah-belah atau mengadu domba antara kekuatan ulama dengan adat, contohnya perang Padri di Sumatera Barat dan perang Diponegoro di Jawa.
Mendatangkan Prof. Dr. Snouk Cristian Hourgonye alias Abdul Gafar, seorang Guru Besar ke-Indonesiaan di Universitas Hindia Belanda, yang juga seorang orientalis yang pernah mempelajari Islam di Mekkah. Dia berpendapat agar pemerintahan Belanda membiarkan umat Islam hanya melakukan ibadah mahdhoh (khusus) dan dilarang berbicara atau sampai melakukan politik praktis. Gagasan tersebut dijalani oleh pemerintahan Belanda dan salah satunya adalah pembatasan terhadap kaum muslimin yang akan melakukan ibadah Haji, karena pada saat itulah terjadi pematangan pejuangan terhadap penjajahan.
Di akhir abad ke-19, muncul ideologi pembaruan Islam yang diserukan oleh Jamal-al-Din Afghani dan Muhammad Abduh. Ulama-ulama Minangkabau yang belajar di Kairo, Mesir banyak berperan dalam menyebarkan ide-ide tersebut, di antara mereka ialah Muhammad Djamil Djambek dan Abdul Karim Amrullah. Pembaruan Islam yang tumbuh begitu pesat didukung dengan berdirinya sekolah-sekolah pembaruan seperti Adabiah (1909), Diniyah Putri (1911), dan Sumatera Thawalib (1915). Pada tahun 1906, Tahir bin Jalaluddin menerbitkan koran pembaruan al-Iman di Singapura dan lima tahun kemudian, di Padang terbit koran dwi-mingguan al-Munir.