Prabu Darmasiksa (Prabu Sanghyang Wisnu, lahir : 962 M)
Prabu Darmasiksa (Prabu Sanghyang Wisnu)
Lahir : tahun 962 M.
Gelar : Sang Rakéyan Darmasiksa, Pangupatiyan Sanghiyang Wisnu, Inya Nu Nyieun Sanghiyang Binayapanti, Nu Ngajadikeun Para Kabuyutan Ti Sang Rama, Ti Sang Resi, Ti Sang Disri, Ti Sang Tarahan, Tina Parahiyangan.
Raja Sunda Galuh ke - 25 : 1175 - 1297 M.
Orang Tua : ♂️Prabu Darmakusumah, ♀️Ratna Wisesa.
Istri : ♀️Puteri Saungggalah, ♀️Puteri Darmageng, ♀️Puteri Dewi Suprabha (Sriwijaya).
Anak : ♂️Prabu Raga Suci/ Sang Moketeng Taman, ♂️Rakeyan Jayadarma - Putra Mahkota Pakuan Pajajaran ( almarhum), ♂️Raja Purana.
Wafat : Pakwan, Sunda 1297 M.
Makam : Situs Badigul, Rancamaya.
Keterangan :
Raja Kerajaan Sunda Galuh bersatu yang memerintah antara tahun 1175 hingga 1297 di Pakuan, Bogor. Sebelumnya didahului oleh ayahnya, Prabu Darmakusuma (1157-1175) M.
Prabu Darmasiksa putra Prabu Darmakusuma Cucu Batari Hyang Janapati dari Kerajaan Galunggung. Ibunya Ratna Wisesa putri Rakeyan Jayagiri Prabu Ménakluhur (1155-1157) penguasa Kerajaan Sunda Galuh. Prabu Darmasiksa mempunyai 3 orang isteri, yaitu:
Puteri Saungggalah, memperoleh putera Raja Purana, lahir tahun 1168 Masehi;
Puteri Darmageng, memperoleh putera, di antaranya Ragasuci yang bergelar Rahiyang Saunggalah;
Puteri Dewi Suprabha (Sriwijaya), memperoleh putera, Rahiyang Jayagiri atau Rahiyang Jayadarma.
Sang Darmasiksa, tahun 1175 Masehi, menggantikan tahta ayahnya, dengan nama nobat: Prabu Guru Darmasiksa Paramarta Sang Mahapurusa atau Sang Prabu Sanghyang Wisnu. la memerintah Kerajaan Sunda (termasuk Galuh dan Galunggung), beribu kota di Saunggalah I, Kuningan (persisnya sekarang di desa Ciherang,Kadugede, Kuningan, Kec. Kadugede, Kuningan, Kabupaten Kuningan selama beberapa tahun) yang selanjutnya diserahkan kepada puteranya dari istrinya yang berasal dari Darma Agung, yang bernama Prabu Purana.
Kemudian Prabuguru Darmasiksa pindah ke Saunggalah II (sekarang daerah Mangunreja di kaki Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya), yang nantinya kerajaan diserahkan kepada putranya yang bernama Prabu Ragasuci. Adapun Prabuguru Darmasiksa diangkat menjadi Raja di Kerajaan Sunda (Pakuan) dan kedudukan pusat pemerintahan Kerajaan Sunda Galuh tahun 1187 Masehi, pindah ke Pakuan, Bogor sampai akhir hayatnya.
Imajiner Nuswantoro

