RAWE-RAWE RANTAS, MALANG-MALANG PUTUNG
Paribasane rawe-rawe rantas, malang-malang putung merupakan bahasa Jawa dan semboyan pada masa perjuangan tentang kabeh pepalang bakal disingkirake. Samubarang kang ngalang-alangi bakal disingkirake (Kabeh kang ngalang-ngalangi bakal disingkirake).
Rawe-rawe rantas malang-malang putung adalah segala sesuatu yang merintangi maksud dan tujuan harus disingkirkan.
Arti harafiahnya adalah (tanaman) yang menjulur-julur harus dibabat sampai habis dan yang menghalang-halangi jalan harus dipatahkan.
Rawe-rawe rantas malang-malang putung adalah semua hal yang menghalangi akan disingkirkan atau dilewati (dilalui).
Rawe-rawe rantas malang-malang putung dalam bahasa Jawa ini artinya yaitu segala sesuatu yang merintangi maksud dan tujuan serta cita cita keinginan harus disingkirkan.
Makna kata :
- Rawe-rawe tegese tanduran sing sumulur artinya rawe-rawe adalah tanaman yang menjulur.
- Sedangkan arti rantas tegese yaiku dibabat nganggo gaman (biasane arit utawa parang) artinya rantas yaitu dibabat, disingkirkan.
- Sedangkan tegese malang yaiku ngalang-alangi kanti malang ana ing ndalan utawa sik arep diliwati artinya adalah suatu posisi yang menghalangi di tengah jalan atau yang hendak dilewati.
- Putung tegese yaiku di ceklek, artinya dipatahkan.
Dengan begitu, dalam arti harfiahnya adalah tanduran sing sumulur dibabati, barang kang malang di kethok, artinya tanaman yang menjulur dibabati (dibersihkan dengan cara memakai alat semisal sabit ataupun parang) dan sesuatu yang melintang menghalangi dipatahkan.
Pada intinya adalah Kabeh Pepalang bakal disingkirake, semua penghalang bakal disingkirkan.
Rawe rawe rantas malang malang putung semboyannya orang Jawa.
Dalam sejarah menyebutkan bahwa rawe rawe rantas malang malang putung adalah seruan Bung Tomo yang berarti semua yang menghalangi akan disingkirkan dalam peristiwa pertempuran 10 november rakyat indonesia berperang melawan tentara sekutu.