AMANAH
Amanah Artinya Dapat Dipercaya, Kenali Sifat Wajib Rasul Lainnya.
Amanah artinya dapat dipercaya. Sifat ini merupakan sifat wajib bagi seorang rasul. Sebagai orang yang menerima wahyu Allah SWT untuk disampaikan kepada manusia, rasul memiliki beberapa sifat terpuji yang patut diteladani.
Ada 4 sifat wajib bagi rasul, di antaranya adalah :
1. SIDIQ.
Siddiq artinya adalah jujur, sedangkan amanah berarti dapat dipercaya. Sementara itu fatanah artinya cerdas, dan tablig memiliki makna menyampaikan. Keempat sifat tersebut wajib dimiliki oleh para rasul.
2. AMANAH.
Amanah artinya seseorang yang bisa dipercaya. Sifat ini merupakan sifat terpuji yang harus kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai salah satu sifat wajib bagi rasul, kamu tentunya harus meneladaninya. Sifat-sifat terpuji tersebut akan membawamu kepada keberkahan.
Amanah Artinya Dapat Dipercaya.
Menurut KBBI amanah artinya ada dua, yaitu dimaknai sebagai kata benda dan kata sifat. Sebagai kata benda atau nomina, amanah artinya sesuatu yang dipercayakan (dititipkan) kepada orang lain. Semantara itu, sebagai kata sifat atau adjektiva, amanah artinya dapat dipercaya (boleh dipercaya).
Ibrahim Mustafa dalam buku Ensiklopedi Al-Qur’an Kajian Kosakata yang ditulis Muhammad Quraish Shihab terbit tahun 2007 menjelaskan amanah artinya adalah pelunasan dan titipan. Di dalam bahasa Indonesia amanah artinya dipercayakan (dititipkan).
Seperti yang disebutkan sebelumnya, amanah artinya adalah terpercaya. Sifat ini wajib dimiliki oleh rasul dalam melaksanakan tugas-tugasnya menyampaikan kebenaran. Sebagai contoh, saat kaum nabi Nuh AS mendustakan Allah, Allah pun berfirman untuk menegaskan bahwa Nuh AS merupakan orang yang terpercaya melalui QS. Asy-Syu'ara ayat 106-107:
"Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka, 'Mengapa kamu tidak bertakwa? Sesungguhnya aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu."
Lawan Amanah adalah Khianat
Amanah artinya dapat dipercaya, sedangkan lawannya adalah khianat. Khianat adalah sifat yang mustahil dimiliki oleh rasul, yang berarti ingkar janji. Rasul tentunya tak mungkin berkhianat pada perintah Allah SWT. Hal tersebut juga terdapat dalam firman Allah berikut ini :
"Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru; Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut keinginannya. Tidak lain (Al-Quran itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)". (QS. An-Najm: 2-4).
Amanah adalah dapat dipercaya, sedangkan siddiq berarti jujur. Seorang rasul tentunya tidak akan pernah berbohong kepada siapa pun. Bahkan kejujuran Nabi Muhammad SAW tak hanya terkenal di kalangan sahabat, tapi juga para musuh. Hal tersebut sesuai hadis yang diriwayatkan Ali RA bahwa Abu Jahal pernah berkata kepada Rasulullah SAW :
"Kami tidak menganggap engkau dusta, tapi menganggap dusta ajaran yang engkau bawa."
3. FATANAH.
Fatanah merupakan sifat wajib rasul lainnya selain amanah adalah fatanah. Fatanah berarti cerdas. Seorang rasul adalah manusia pilihan yang memiliki kecerdasan yang tinggi. Hal ini tentunya sangat dibutuhkan dalam menjalankan tugas dari Allah SWT.
Bahkan, Rasulullah SAW menyampaikan ribuan ayat Al-Quran, menjelaskan dalam puluhan ribu hadis, menjelaskan firman-firman Allah, sehingga dituntut memiliki kemampuan berdebat dengan orang kafir dengan cara sebaik mungkin.
Oleh karena itu, wajar jika Rasulullah pun punya banyak peran semasa hidup. Beliau berperan sebagai tokoh Islam, pemimpin, pebisnis, panglima perang, hingga politisi.
4. TABLIG.
Tablig merupakan sifat wajib rasul lainnya selain amanah adalah tablig. Rasul harus menyampaikan perintah dan larangan Allah SWT. Tak ada sesuatu yang disembunyikan Nabi Muhammad SAW, segalanya disampaikan kepada umat.
Terdapat sebuah riwayat yang diceritakan Ali bin Abi Talib ketika ditanya tentang wahyu yang tak ada dalam Al-Quran. Ali menegaskan ayat dalam Al-Quran berikut ini :
"Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir". (QS. Al-Maidah: 67)
Ali juga menegaskan dengan berkata :
"Demi Zat yang membelah biji dan melepas napas, tiada yang disembunyikan kecuali pemahaman seseorang terhadap Al-Qur’an."
LAWAN SIFAT WAJIB RASUL
1. KIZIB
Kizib adalah lawan dari siddiq. Arti kizib adalah dusta atau bohong. Seorang rasul harus menyampaikan kebenaran dan tentunya berlaku yang benar, tidak boleh berbohong. Hal tersebut terdapat dalam Firman Allah, berikut ini :
"Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru; Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut keinginannya. Tidak lain (Al-Quran itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)". (QS. An-Najm: 2-4).
2. BALADAH.
Lawan dari sifat wajib rasul fatanah adalah baladah atau al-baladah. Meski saat dipilih oleh Allah SWR, Rasulullah merupakan orang yang tak bisa membaca dan menulis, tapi beliau merupakan orang yang dianugerahi kemampuan untuk menyampaikan wahyu. Beliau juga seseorang yang adil dan bijaksana sehingga bisa menjalankan tugasnya dalam berdakwah dengan baik.
3. KITMAN.
Arti kitman atau al-kitman adalah menyembunyikan rahasia. Sebagai orang yang menyampaikan ajaran yang baik, seorang rasul tak mungkin menyembunyikan kebenaran. Bahkan, Rasulullah SAW juga benar-benar dilindungi oleh Allah SWT dari sifat tersebut. Hal ini pun dijelaskan dalam Al-Quran yang berbunyi :
"Katakanlah (Muhammad), Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan aku tidak mengetahui yang gaib dan aku tidak (pula) mengatakan kepadamu bahwa aku malaikat. Aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah, Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat? Apakah kamu tidak memikirkan(nya)." (QS Al-A'am: 50).
AMANAH DAN KHIANAT
Salah satu sifat wajib rasul yang patut diteladani adalah amanah. Orang yang amanah akan mendapat kepercayaan dari orang lain.
Islam untuk Pemerintahan yang Bersih dari Arief Subhan dkk, amanah terdiri dari huruf alif, mim, nun. Artinya adalah keadaan damai, selamat, dan aman.
Secara bahasa, amanah diartikan sebagai kepercayaan, loyalitas, kejujuran, dan integritas. Kata amanah juga memiliki kesamaan makna dengan iman, aman, dan amin. Seluruh kata tersebut berkaitan dengan kepercayaan.
Amanah disebut sebagai sifat dan akhlak utama Rasulullah. Hal ini dijelaskan dalam Al Quran surat An-Nisa ayat 58,
۞ إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا۟ ٱلْأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ ٱلنَّاسِ أَن تَحْكُمُوا۟ بِٱلْعَدْلِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ سَمِيعًۢا بَصِيرًا
Arab latin: Innallāha ya`murukum an tu`addul-amānāti ilā ahlihā wa iżā ḥakamtum bainan-nāsi an taḥkumụ bil-'adl, innallāha ni'immā ya'iẓukum bih, innallāha kāna samī'am baṣīrā
Artinya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. An-Nisa: 58)
Hadits riwayat Ahmad juga menjelaskan, iman seseorang tidak sempurna apabila tidak amanah.
لاَ إِيْمَانَ لِمَنْ لاَ أَمَانَةَ لَهُ، وَلاَدِيْنَ لِمَنْ لاَعَهْدَلَهُ
Rasulullah bersabda: "Tidak sempurna iman seseorang yang tidak amanah, dan tidak sempurna agama seseorang yang tidak menunaikan janji." (HR Ahmad).
Perilaku dan arti amanah dapat diterapkan di kehidupan masyarakat. Seperti dalam organisasi, bisnis, dan hubungan sesama manusia lainnya.
LAWAN AMANAH ADALAH KHIANAT
Diterangkan dalam Kitab Taisirul Khalaq dari Hasan Mas'udi yang diterjemahkan Zauton, khianat adalah menyisihkan sesuatu yang hak dengan merusak perjanjian.
Larangan berkhianat terdapat dalam QS. Al Anfal ayat 27 sebagai berikut :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَخُونُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ وَتَخُونُوٓا۟ أَمَٰنَٰتِكُمْ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
Arab latin: Yā ayyuhallażīna āmanụ lā takhụnullāha war-rasụla wa takhụnū amānātikum wa antum ta'lamụn
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui."
Berkhianat mendatangkan banyak kerugian, baik bagi diri sendiri maupun masyarakat. Berikut kerugiannya:
1. Orang yang berkhianat akan tertimpa sifat tercela.
2. Mengurangi ketaatan dalam agama.
3. Tidak memiliki cita-cita yang tinggi.
4. Hilangnya kepedulian dari masyarakat akibat selalu berbuat buruk kepada mereka.
5. Apabila melakukan hal yang bertentangan dengan norma di masyarakat, akan mendapatkan hukuman.
6. Akan menerima kutukan dan siksaan dari Allah karena enggan memelihara sesuatu yang diperintahkanNya (amanatNya).