HAKEKAT FORUM INSAN LAIL
Insan Lail merupakan forum untuk belajar menikmati & mensyukuri Takdir Illahi melalui Renungan, Diskusi, Kisah-kisah / Hikayah / Cerita Motivasi, Dzikir dan Do`a.
Forum Insan Lail ini mengajak saling berbagai untuk belajar membuka mata hati agar lebih peka terhadap persoalan dan nikmat kehidupan baik di dunia maupun di akhirat dengan dasar Qs: Ar-Rahman “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”.
Waktu malam dipilih karena keintiman bersama Allah SWT menjadi lebih romantis tatkala ribuan malaikat turun untuk menemani hamba-Nya yang terjaga, malaikat-malaikat itu ada yang memainkan orkestra melankolis yang getar nadanya mampu memeras mata air dalam kelopak hamba-Nya yang terjaga, sebagian malaikat-malaikat lain ada yang bersenandung mendendangkan pujian langit atas ketaatan hamba-Nya yang terjaga, ada juga malaikat-malaikat yang membawakan nampan berisi buah-buah surga untuk santapan rohani hamba-Nya yang terjaga itu ,
Cobalah bayangkan sejenak berbagai keberkahan lain yang tak tertembus pandangan, tak terjamah sentuhan, tapi terendap dalam keyakinan akan kekuasaan Yang Maha Berkuasa untuk mengutus berjuta malaikat-Nya, berbondong-bondong, bergotong royong, menyampaikan kabar gembira dari langit sebagai ganjaran atas keterjagaan hamba itu Hikmah yang terkandung dalam Al-Qur`an dan Al-Hadits.
Bangun di waktu yang orang-orang menyebutnya sebagai malam yang nikmat untuk beristirahat, kemudian berwudhlu disela sengatan dingin yang disebagian belah bumi orang-orang sedang bermesraan bersama hangatnya selimut, lalu sholat sunnah sekuat dan semampu lisan membaca, hati meyakini sampai dekapan khusuk menjadikanmu sadar siapa yang sedang dihadapi,
"Allahu Akbar"
Lisan yang bergetar menyengatkan keyakinan pada hati bahwa takbir ini dimulai sebagai pertanda waktu berkhalwat sudah dimulai , lesatan detik kan dirasa begitu cepat berlari meninggalkan, tatkala hamba yang terjaga itu merasa bahwa Allah SWT hadir memenuhi panggilan. ketika berucap: "Innii wajjahtuwajhiya lilladzii fatharassamaawaati wal ardha"
Bergoncanglah dada karena besarnya kekuatan yang sedang hadir dihadapan karena: "Aku hadapkan wajahku kepada Tuhan Pencipta seluruh langit dan bumi dengan penuh kepasrahan"
Perlahan isak akan mulai terdengar dan ketika kalimat ini sempurna terucap: “Inna shalaatii wa nusukii wamahyaaya wamamaatii lillahi Rabbil’aalamiin”
Hati menjerit, melesat membawakan sebuah ikrar, sayapnya mengepak gagah menerobos bimasakti, ekornya menghujam deras di pusat bumi, dan kepalanya bersarang anggun di pelataran Arsy yang suci dan ia berkata dengan lemah lembut pada Yang Memiliki Kursi.
Insan yang sedang terjaga berikrar pada Tuhan Yang Mulia yang berada di hadapan-Nya, bahwa Shalatnya, Ibadahnya, Hidupnya, Dan matinya. Semata-mata untuk Allah SWT Tuhan semesta alam!
Seketika Allah SWT mengabarkan ikrar itu pada seluruh penduduk langit dan bumi, dan ini belum masuk ke dalam cerita tatkala bacaan fatihah menjelma, belum rukuk, belum i'tidal, belum sujud, Dzikir dan seterusnya, masya allah indahnya sudah menghabiskan perbendaharaan kosakata, nikmatnya 1/3 malam, subhanallah, sesungguhnya tiada sesuatu yg sia-sia yang Allah SWT ciptakan dan takdirkan untuk Hamba-Nya.
Allahumma Amiin Wallahu a'lam bishawab.
Subhanaka Allahumma Wabihamdika Asyhadu Alla illaha illa Anta Astaghfiruka Wa Atubu ilaik