Optimis
Optimis adalah paham keyakinan atas
segala sesuatu dari segi yang baik dan menyenangkan dan sikap selalu mempunyai
harapan baik di segala hal atau orang yang selalu berpengharapan (berpandangan)
baik dalam menghadapi segala hal.
A. Perlu diketahui hal-hal tentang optimis :
1. Untuk mengetahui
optimis tidaknya seseorang, dapat diketahui cara berpikir dia terhadap penyebab
terjadinya suatu peristiwa.
2. Pakar Seligman
menamakan cara atau gaya yang menjadi kebiasaan individu dalam menjelaskan
kepada diri sendiri mengapa suatu peristiwa terjadi sebagai gaya penjelasan
(explanatory style).
Seligman
adalah :
a. Profesor
Psikologi Keluarga Zellerbach di Departemen Psikologi Universitas Pennsylvania
.
b. Dia sebelumnya
adalah Direktur Program Pelatihan Klinis di departemen tersebut, dan sebelumnya
mengajar di Universitas Cornell .
c. Dia adalah
direktur Pusat Psikologi Positif universitas. Seligman terpilih sebagai
Presiden American Psychological Association untuk tahun 1998.
d. Ia adalah
pemimpin redaksi Pencegahan dan Pengobatan (jurnal elektronik APA) dan
merupakan dewan penasihat majalah Parents .
3. Gaya penjelasan
yang dipakai merupakan indikator optimis atau pesimisnya seseorang. Gaya
penjelasan tersebut lebih dari sekadar apa yang dikatakan seseorang ketika
menemui kegagalan melainkan juga merupakan kebiasaan berpikir yang dipelajari
sejak masa kanak-kanak dan masa remaja menurut Darmaji. Dasar dari gaya penjelasan tersebut terbentuk
melalui cara pandang- terhadap diri dan lingkungannya apakah dirinya merasa
berharga dan layak atau tidak.
4. Menurut Seligman
(1991), gaya penjelasan seseorang terdiri dari tiga aspek yaitu :
a.
Permanensi,
merupakan gaya penjelasan masalah yang berkaitan dengan waktu, yaitu temporer
dan permanen. Orang yang pesimis akan menjelaskan kegagalan atau kejadian yang
menekan dengan cara menghadapi peristiwa yang tidak menyenangkan dengan
kata-kata "selalu", dan "tidak pernah", sebaliknya orang
yang optimis akan melihat peristiwa yang tidak menyenangkan sebagai sesuatu
yang terjadi secara temporer, yang terjadi dengan kata-kata
"kadang-kadang", dan melihat sesuatu yang menyenangkan sebagai sesuatu
yang permanen atau tetap.
b.
Pervasivitas,
adalah gaya penjelasan yang berkaitan dengan dimensi ruang lingkup, dibedakan
menjadi spesifik dan universal, orang yang pesimis akan mengungkap pola pikir
dalam menghadapi peristiwa yang tidak menyenangkan dengan cara universal.
c.
Personalisasi,
yaitu gaya penjelasan yang berkaitan dengan sumber penyebab, intenal dan
eksternal.
B. Menjadi Pribadi yang Optimis
Ada ragam cara
yang bisa KITA tempuh untuk menjadi pribadi yang optimis. Caranya memang tidak
mudah, tapi penting untuk diterapkan, lho. Alasannya, penelitian menunjukkan
bahwa orang yang bersikap optimis cenderung memiliki umur yang lebih panjang. Optimis merupakan sikap berpikir
positif yang ditunjukkan seseorang saat menghadapi berbagai macam aspek
kehidupan. Orang yang memiliki sikap optimis memiliki pikiran akan masa depan
yang baik dan sudut pandang yang positif dalam melihat suatu perkara.
C. Cara Menjadi Pribadi yang Optimis
Sikap ini amat
berbeda dengan pesimis. Seseorang dengan sikap pesimis cenderung menyalahkan
diri sendiri atas sebuah masalah dan memiliki pikiran bahwa masalah ini akan
bertahan selamanya dan memengaruhi kehidupannya.
Cara untuk
Menjadi Pribadi yang Optimis
Menerapkan sikap
optimis pada kehidupan sehari-hari penting untuk dilakukan. Pasalnya, orang
yang memiliki sikap optimis cenderung memiliki kesehatan mental dan fisik yang
lebih baik, sehingga kualitas hidupnya pun baik. Untuk itu, mari terapkan cara bersikap optimis berikut ini saat
dihadapkan dengan kegagalan atau masalah dalam hidup:
1) Berpikir positif
Latih keyakinan
dalam pikiran bahwa KITA dapat melakukan berbagai macam hal baik yang mampu
membawa KITA menuju gerbang kesuksesan. Misalnya, meyakini bahwa KITA mampu
belajar dengan giat untuk mendapatkan nilai yang memuaskan.
2) Mengambil hal
baik dari setiap kejadian
Usai melakukan
aktivitas seharian, luangkan waktu setidaknya 10 menit untuk memikirkan hal-hal
positif yang berhasil diraih pada hari itu, bahkan dari kejadian yang tidak
menyenangkan sekalipun. Syukuri hal sekecil apa pun yang KITA telah capai
dengan baik di hari itu.
3) Berhenti
menyalahkan diri sendiri
Saat kegagalan
menghampiri, jangan sepenuhnya menyalahkan diri sendiri. KITA harus membiasakan
diri untuk membuat pola pikir bahwa kesalahan yang KITA lakukan bisa diperbaiki
dan bisa menjadi pembelajaran di kemudian hari.
Misalnya, saat KITA
mengalami kegagalan dalam ujian, jangan berpikir bahwa ini terjadi karena KITA
bodoh. Berpikirlah bahwa kegagalan tersebut terjadi karena KITA tidak belajar
secara maksimal. Jadikan kegagalan tersebut sebagai dorongan untuk berupaya
lebih giat agar dapat memperoleh hasil yang lebih baik di kemudian hari.
4) Menghindari
kata-kata atau ungkapan negatif
Kurangi
kebiasaan menggunakan kosakata yang negatif dalam melakukan berbagai macam hal.
Ubah ungkapan “saya tidak bisa atau ini tidak akan berhasil dengan ungkapan
yang lebih positif seperti saya harus mencoba atau ini bisa diusahakan. Ungkapan
positif mampu membangun pemikiran yang positif pula, sehingga menimbulkan
perilaku kerja yang bersemangat dan berorientasi pada harapan kesuksesan pula.
5) Berfokus pada
masa sekarang dan masa depan
Jangan terperangkap
pada masa lalu, tapi jadikanlah masa lalu sebagai sebuah pelajaran yang
berharga. Cobalah untuk fokus dengan apa yang perlu dikerjakan hari ini dan apa
yang perlu direncanakan satu per satu untuk masa depan. Ingat, KITA tidak bisa
mengubah masa lalu. Namun, dari masa lalu KITA bisa mempelajari kesalahan KITA
dan menggunakannya sebagai acuan yang tidak boleh dilakukan di hari ini atau
masa depan.
6) Bergaul dengan
orang-orang berpikiran positif
Jika orang-orang
di sekitar banyak yang memberikan aura negatif atau bahkan sengaja menghambat
kesuksesanmu, mungkin kini saatnya KITA mencari suasana baru dalam pergaulan.
Carilah teman yang mampu berpikir positif dalam menghadapi sesuatu, sehingga Kita
dapat menjadi orang yang memiliki pikiran positif pula. Selain hal-hal di atas,
Kita juga bisa mengalihkan pikiran pesimis KITA dengan melakukan kegiatan yang
bisa membuat KITA senang ataupun tenang. KITA bisa mencoba melakukan meditasi,
menyibukkan diri dengan berolahraga, ataupun melakukan hobi Kita.
Menerapkan sikap
optimis tidak hanya membuat KITA lebih mudah untuk menjalani hidup, tapi juga
baik untuk kesehatan. Sebuah studi menyebutkan bahwa orang dengan sikap optimis
memiliki kesehatan kardiovaskular dan sistem imunitas tubuh yang lebih baik
sehingga cenderung memiliki kesehatan yang lebih prima. Jadi, mari coba
terapkan perilaku di atas untuk bersikap optimis di kehidupan sehari-hari dan
jauhkan sikap pesimis secara bertahap. Jika KITA masih merasa berat untuk
melakukannya, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan psikolog, apalagi jika
pemikiran KITA mulai membuat KITA tidak bisa menjalani hari dengan optimal.
D. Sikap Orang yang Optimis
Kata optimis
selalu menjadi lawan kata dari pesimis, dan kata optimis ini selalu
dimasukkan ke dalam pernyataan-pernyataan motivasi yang diperuntukkan kepada
banyak orang agar kita memiliki sikap yang optimis dalam menjalani kehidupan. Optimis
adalah suatu sikap atau pandangan positif yang dimiliki seseorang dengan cara
berpikir positif, memberikan pemikiran yang kuat, selalu merasa gembira dengan
keadaan yang ada, merasa percaya diri, percaya bahwa selalu ada harapan di
dalam hidup, dan merasa yakin bahwa suatu saat dirinya akan meraih tujuan yang
diinginkan. Sedangkan, pesimis adalah segala sikap dan pandangan negatif yang
menjadi kebalikan dari pengertian optimis.
Manfaat optimis
adalah kita akan merasakan ketenangan hidup, karena kita yakin bahwa harapan
dalam kehidupan akan selalu ada. Dengan kata lain, kita tidak akan bersikap
gusar atau merasa khawatir dengan kehidupan di masa mendatang. Sekarang, mari
kami sebutkan perilaku yang bisa menjadikan seseorang optimis, beberapa
diantaranya adalah:
1. Memiliki
inisiatif yang kuat untuk menyelesaikan suatu masalah.
2. Memiliki rasa
percaya diri yang tinggi.
3. Memiliki niat
dan daya saing yang tinggi untuk bergabung dengan kompetisi.
4. Memiliki
keterampilan komunikasi yang baik.
5. Memiliki
keberanian dan tidak takut dengan kegagalan
6. Memiliki
pemikiran yang positif, dan lain sebagainya.
E. Cara Menjadi Orang yang Optimis
Kualitas diri
seseorang dapat dinilai dari bagaimana sikap yang diberikan seseorang dalam
menjalani segala hal di dalam kehidupannya. Misalnya, seseorang tetap memiliki
kualitas diri dalam bekerja dengan baik, meskipun dia sedang mengalami
kegagalan karena tidak berhasil meraih proyek kerja yang diinginkan dari klien.
Individu tersebut tetap merasa optimis dan yakin bahwa dirinya akan segera
mendapatkan proyek kerja lain yang jauh lebih baik. Intinya, kualitas diri
dilihat dari sikap atau reaksi yang diberikan seseorang dalam setiap kejadian
atau perkara di dalam hidupnya. KITA akan membahas tentang kualitas diri apa
saja yang perlu kita terapkan agar termasuk ke dalam kategori orang-orang yang
optimis. Tentunya, semua kualitas diri yang akan kita bahas di dalam artikel
ini termasuk ke dalam kualitas diri yang baik. 5 kualitas yang perlu kita terapkan untuk menjadi orang yang optimis di
dalam hidup adalah sebagaai beriku :
1. Mereka Memiliki
Motivasi Diri yang Tinggi.
Kualitas pertama
dan paling utama yang dimiliki oleh orang optimis adalah motivasi diri yang
tinggi. Orang-orang yang optimis akan selalu memotivasi diri mereka sendiri.
Mereka memiliki motivasi intrinsik yang sangat kuat dan tidak memerlukan
motivasi dari orang lain hanya untuk bersemangat. Apa alasan mereka selalu
memiliki motivasi diri yang tinggi? Karena orang yang optimis selalu melihat
segala sesuatu sebagai peluang yang harus digunakan dengan sebaik mungkin.
Bahkan, mereka menganggap kegagalan sebagai suatu peluang lain untuk mencapai
kesuksesan. Motivasi diri yang tinggi ini juga mereka peroleh dari sikap yang
selalu penasaran.
2. Mereka Bersikap
Cuek terhadap Para Penentang.
Tidak semua
orang akan mendukung tujuan-tujuan kita dalam hidup. Bahkan yang ekstremnya,
mereka akan meremehkan kualitas dan kemampuan diri yang kita miliki. Tenang
saja, kita hidup bukan untuk mendengarkan segala hal yang dikatakan oleh para
penentang atau kritikus di dalam hidup kita. Biarkan saja mereka menyampaikan
apa yang ingin mereka sampaikan kepada kita. Namun, jangan jadikan kritikan
pedas dan kalimat-kalimat negatif dari mereka sebagai acuan dalam hidup kita.
Faktanya, sebagian besar orang sukses di dunia ini adalah orang-orang yang
tidak pernah mendengarkan omongan orang. Mereka percaya dan selalu optimis
bahwa apa yang mereka cita-citakan PASTI akan mereka raih. Bagi orang-orang
yang optimis, mereka tidak akan percaya dengan pernyataan orang lain yang
meremehkan dirinya. Orang yang optimis akan lebih mempercayai dirinya sendiri,
dibandingkan kata-kata negatif dari orang lain.
3. Mereka Selalu
Mengelilingi Diri Mereka dengan Orang-Orang yang Positif dan Optimis.
Sudah menjadi
suatu hukum alam bahwa seseorang akan membuat suatu perkumpulan dengan
orang-orang lain yang memiliki sikap, kepribadian, minat, bakat dan kesukaan
yang sama dengan dirinya. Layaknya burung-burung yang berterbangan, mereka akan
berkumpul bersama burung-burung lain dengan bulu yang sama seperti yang mereka
miliki. Dengan kata lain, seorang yang optimis akan lebih nyaman untuk
berinteraksi dan bergaul dengan orang-orang lain yang memiliki sikap optimis
seperti mereka. Ada suatu pepatah menyatakan bahwa, “Kehidupan yang positif
tidak akan pernah datang dari pikiran yang negatif” Jadi, jika kita ingin
menjadi seorang yang optimis, maka kita perlu menerapkan kualitas diri ini
yaitu, mengelilingi diri dengan orang-orang yang berpikiran sama, yaitu
berpikir positif dan optimis. Nyatanya, energi yang positif itu akan menular
kepada orang-orang lain di sekitarnya. Ketika kita bergaul dengan orang-orang
yang suka mengeluh, maka tanpa disadari kita juga akan tertular menjadi seorang
yang sedikit-sedikit suka mengeluh, bahkan peluang kita untuk menjadi seorang
yang tidak bersyukur juga sangat tinggi. Cepat atau lambat, kita akan tertular
dengan sikap dan pemikiran dari orang-orang yang berada di sekitar kita. Jadi
intinya, kita perlu bersikap selektif untuk memilih teman-teman atau kerabat
dekat yang akan berada di samping kita.
4. Mereka Tidak
Segan untuk Mengucapkan Kata Terima Kasih.
Kualitas keempat
yang dimiliki orang-orang positif adalah mereka tidak pernah merasa segan atau
malu untuk mengucapkan “terima kasih”. Dengan kata lain, mereka adalah
orang-orang yang tahu bagaimana caranya berterima kasih. Yap! Tentu saja ini
termasuk ke dalam kualitas diri yang sangat baik. Apapun yang terjadi di dalam
hidup, mereka akan menerimanya dengan lapang dada dan tetap bersyukur. Entah
itu adalah kejadian yang baik ataupun buruk, mereka akan tetap bersyukur.
Bahkan, tidak segan untuk mengucapkan terima kasih pada orang-orang yang telah
menyakiti mereka. Orang-orang seperti ini sangat yakin bahwa dalam setiap
kesedihan dan kekecewaan yang dialami, pastinya akan selalu ada kebahagiaan dan
pelajaran yang bisa diambil. Ketika sesuatu tidak berjalan sesuai dengan apa
yang diharapkan, bagi mereka tidak ada gunanya untuk bersedih hati, memasang
wajah cemberut atau menyalahkan orang lain. Lantas, apa yang mereka lakukan?
Mereka akan berterima kasih kepada Tuhan atas segala kesedihan dan kesulitan
yang melKITA mereka. Dengan begitu, mereka akan menerima segala hal yang
terjadi dengan lapang dada dan tetap bersemangat untuk meraih kesuksesan yang
lainnya.
5. Mereka adalah
Orang yang Periang dan Selalu Merasa Bahagia.
Sangat sulit
menemukan kesedihan di dalam raut wajah para individu yang optimis. Kualitas
diri lainnya dari mereka adalah periang dan selalu merasa bahagia. Mengapa hal
ini bisa terjadi? Tentu saja, karena orang-orang yang optimis adalah para
pribadi yang selalu melihat segala hal dalam pandangan yang positif.
F. Berpikir Optimis Menuju Kesuksesan
Sejatinya,
berpikir optimis itu sendiri merupakan sebuah hal alamiah yang terdapat di
dalam diri setiap orang. Ketika KITA
melihat berbagai hal dari sisi baiknya, maka secara otomatis pula KITA akan
cenderung merasa lebih rileks dan anti stress. Hanya saja, memiliki pemikiran pesimis juga tidak bisa dihindari
begitu saja. Oleh karena itu, setiap orang perlu berlatih agar bisa selalu
berpikir optimis di dalam kehidupan sehari-hari.
G. Manfaat Berpikir Optimis
Manfaat berpikir
optimis sangatlah banyak dan tentunya bisa berdampak pada kehidupan KITA sehari-harinya.
Berpikir optimis bisa merubah hidup menjadi lebih baik
1. Manfaat berpikir optimis di dalam kehidupan :
a. Mengatasi Stress
Manfaat berpikir
optimis yang pertama adalah untuk mengatasi stress. Sebab, pikiran optimis itu
sendiri secara otomatis bisa membantu dalam mengurangi kecemasan atas masalah
yang tengah dihadapi. Ketika KITA mengembangkan sikap positif, maka secara
tidak langsung KITA juga bisa mengontrol hidup menjadi lebih baik lagi.
b. Membuat Diri
Menjadi Lebih Maju
Orang yang
memiliki sikap optimis biasanya tidak akan lari dari masalah. Sebaliknya,
mereka justru cenderung akan mencoba untuk mencari solusi dalam menyelesaikan
masalah dan menjadikannya sebagai wadah untuk belajar. Dikarenakan hal itulah,
banyak orang sukses yang lahir dari sikap optimis.
c. Menjadi Lebih
Sehat
Banyak yang
tidak menyadari bahwa sebenarnya, pikiran memberikan pengaruh yang sangat besar
terhadap cara bekerja tubuh. Ketika KITA mengganti pikiran negatif menjadi
ketenangan, kepercayaan, dan kedamaian, bukannya dengan kebencian, kecemasan,
dan kekhawatiran, maka secara otomatis KITA akan merasa lebih sejahtera. Dengan
begitu, KITA juga tidak akan mengalami gangguan tidur, tidak merasakan
ketegangan otot, kecemasan, serta kelelahan. Umumnya, orang dengan pikiran
negatiflah yang paling mudah mengalami depresi.
2. Membantu Dalam Melalui Masa Sulit
Manfaat berpikir
optimis selanjutnya adalah bisa membantu dalam melalui masa sulit. Sebab, semua
orang optimis akan merasa bahwa masalah yang tengah terjadi saat ini tidak akan
terjadi selamanya. Mereka hanya berpikir mengenai “hari ini” saja, sehingga para
orang optimis ini cenderung tidak terlalu mengkhawatirkan tentang masa lalu
ataupun masa depan.
3. Bisa Mengambil Keputusan yang Tepat
Manfaat berpikir
optimis selanjutnya yaitu, orang optimis biasanya akan lebih mudah dalam
mengambil keputusan yang tepat. Karena,
ketika mengambil keputusan, orang optimis akan cenderung lebih berpikir secara
bijak dan tidak merasa panik, meskipun tengah berada di situasi mendesak. Oleh karena itu, memiliki kesempatan
untuk mempertimbangkan berbagai solusi sebelum membuat keputusan yang tepat.
4. Membuat Lebih Panjang Umur
Berdasarkan
berbagai studi yang dilakukan, salah satu manfaat berpikir optimis adalah
membantu dalam menjaga kesehatan tubuh.
Secara tidak langsung orang optimis juga akan memiliki daya tahan tubuh
yang lebih kuat, sehingga KITA pun akan tetap sehat. Selain itu, berpikir optimis juga merupakan cara dalam meredakan
stress. Perlu diketahui bahwa selalu merasa cemas dan khawatir terhadap
berbagai hal juga bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental
lho.
5. Hidup Lebih Bahagia
Biasanya, orang
optimis akan cenderung merasa percaya diri karena mereka tidak mencoba untuk
menjadi orang lain. Ketika rasa percaya diri itu tumbuh, maka KITA akan menjadi
lebih bahagia, baik itu dalam mencintai diri sendiri maupun dalam hal-hal yang
terjadi di dalam kehidupan. Sehingga, semua yang terjadi akan terasa lebih
bahagia damai, serta penuh dengan tawa.
6. Kunci Menuju Kesuksesan
Manfaat berpikir
optimis yang terakhir adalah sebagai kunci dalam menuju kesuksesan. Orang yang
optimis biasanya akan selalu memiliki inisiatif untuk melakukan suatu hal,
daripada hanya menunggu keajaiban datang. Berpikir optimis itu sendiri menjadi
salah satu kunci dalam menuju kesuksesan. Karena tanpa berpikir panjang, mereka
akan langsung melakukan hal-hal yang dirasa bisa membantu dalam mencapai tujuan
yang diinginkan.
H. Tips Menjadi Pribadi yang Optimis
Berpikir optimis
tidak semudah membalikan telapak tangan. Sebab, baik itu optimis maupun pesimis,
keduanya merupakan hal alamiah yang terdapat di dalam diri setiap orang.
I. Merubah Sudut Pandang
Merubah sudut pandang
KITA. Sebab, cara KITA dalam memandang berbagai hal turut memberikan pengaruh
terhadap tingkah lakumu sehari-hari. Jangan pernah merendahkan atau
menyepelekan diri sendiri. Jangan pernah juga memikirkan perkataan orang lain
yang tidak memberikan dukungannya untukmu.