ARCA UMA / PARWATI
Arca Uma Kediri Jawa Hindia Belanda 1901-1911
Arca Uma/Parwati ini sekarang berada di Museum Nasional Jakarta Nomor Inventaris 113 a-3625 selasar timur, ditampilkan dengan posisi berdiri dengan gaya yang kaku digambarkan mengenakan busana
lengkap (sarvābharaṇa bhūṣita devatā).
Arca berukuran tinggi tujuh tala. Busana berupa kain semata kaki dan perhiasan yang tebal, detail, dan terkesan berat menunjukkan langgam Jawa Timur (Majapahit).
Pada tubuh arca terdapat ciri-ciri gaya Kediri tampak pada lapis bawah dari kelat bahu (keyura) yang longgar dan menjuntai dan uncal yang tebal dengan sikap tangan (mudra) juga terdapat malya (rangkaian bunga) dan kaṇṭhī (kalung yang paling dekat dengan leher) juga kaṅkana (gelang) dan akshabandha (sejenis gelang), kaṭisūtra (tali pinggang) atau kaṭibandha (ikat pinggang),
Adapun mahkota yang dikenakan Parwati pada arca ini bertumpuk dengan bagian bawah berupa
jamang yang tebal, Mahkota atau hiasan kepala sebagai
bagian dari atribut identitas tokoh (lakṣana), sedangkan bagian atasnya berbentuk kerucut terpotong (kirīṭamakuta). Kesan kirīṭamakuta ini diperkuat oleh bentuk mahkota yang kaku dan bersudut, berbeda dengan jatāmakuta yang biasanya lebih silindris dengan bagian atas membulat dan dihiasi detail rambut. Pada bagian puncak mahkota terdapat hiasan mahkota seperti jamang. Pada bagian depan jamang terlihat hiasan yang menonjol. Ciri-ciri khas era Jawa Timur lain pada arca ini adalah rambut yang mengembang di sisi kanan dan kiri kepala dengan detail yang halus. Berbeda dengan arca lain yang menggunakan bentuk ikal atau ukel untuk menggambarkan detail rambut, yaitu berupa garis-garis kecil. busana
lengkap (sarvābharaṇa bhūṣita devatā) yang terdiri atas perhiasan berupa kuṇḍala (anting-anting).
Berikut foto-foto dokumentasi Arca Uma Kediri Jawa Hindia Belanda 1901-1911 :