KIDUNG BONANG
(Karya Sunan Bonang berserta huruf Jawa)
Bagi masyarakat Jawa, Kidung tidaklah sekedar nyanyian sebagaimana makna nyanyian di era sekarang. Akan tetapi mengandung kekuatan batiniah sebagaimana mantra yang dilagukan dengan nada-nada tertentu. Kidung Bonang ini adalah karya dari salah satu Wali Songo yaitu Sunan Bonang, Guru dari Sunan Kalijaga.
Masyarakat tradisional khususnya di Nusantara menggunakan mantra untuk tujuan tertentu. Hal tersebut sebenarnya sangat efektif bagi para penggunanya, Selain merupakan salah satu sarana komunikasi dan permohonan kepada Tuhan, mantra dengan kata yang berirama memungkinkan orang semakin rileks dan masuk pada keadaan trance.
Kalimat mantra yang kaya metafora dengan gaya bahasa yang hiperbola tersebut membantu perapal melakukan visualisasi terhadap keadaan yang diinginkan dalam tujuan mantra. Kalimat mantra yang diulang-ulang menjadi Afirmasi, Pembelajaran di level unconscious dan membangun sugesti diri yang sangat kuat.
Berikut kidung berisi mantra yang bisa dinyanyikan saat malam hari dalam kondisi hening dan sakral. Isinya adalah doa-doa pemagaran agar yang berdoa mendapatkan perlindungan dari Tuhan Yang Maha Kuasa dari penyakit, hama tanaman, teluh, tenung sihir dan bencana lainnya (Kidung Bonang penolak bencana).
DURMA
Ana kidung kidunge Paneran
ara namun na sakit (Bonang)
tekane sin sabran
rupane aran aban
kapunah in rasul muji
panakit ilan
kari waluya jati.
Kapayunan in luhur haras
anirnaken paksi (bale ban)
kan teka min sabran
walan lelembin kurikan
tikus celen uti-uti
lolodoh walan
saken ama suminkir.
Pager wetan Jabrail nulak
sakehe inkan mandi (baruwan)
lelenek tutukan
rujek wewerjit minman
kapunah in puji tasbik
bruwan aiyan
pada adoh tan wani.
Pager kidul Mikail anulak
in lara saketi (biriban)
senkel windu benan
memesus uban-uban
lara roga pada balik
enek apulan
in genahira lami.
Pager kulon Nijrail anulak
guna trahnana weri (sanyan)
teluh kunan-kunan
desti lan japa mantra
suwangi mula kabalik
marin guriyan
ira in biru tasik.
Pager lor Israpil nulak kala
in kala Kalasekti (nadan)
pejuh wurun kama
lalis lan kamaman gerah
oyod minman tali rawi
ambintan kala
teluh alas suminkir.
Lelemek esor walunsunanin
naga pameluk bumi (sanyan)
anulak muriyan
mudidi(n) pada wenkan
apikukuh lenabu kunin
kan andudulan
bale naras tumawin.
꧄ꦏꦪꦂꦱꦸꦤꦤ꧀ꦧꦺꦴꦤꦁ꧄
ꦢ꧀ꦈꦂꦩ꧀ꦄ
꧑꧉
꧄ꦄꦤꦏꦶꦢꦸꦁꦏꦶꦢꦸꦔꦺꦥꦤꦼꦫꦤ꧀
ꦫꦤꦩꦸꦤ꧀ꦤꦱꦏꦶꦠ꧀꧌ꦧꦺꦴꦤꦁ꧍
ꦠꦼꦏꦤꦺꦱꦶꦤ꧀ꦱꦧꦿꦤ꧀
ꦫꦸꦥꦤꦺꦄꦫꦤ꧀ꦄꦧꦤ꧀
ꦏꦥꦸꦤꦃꦆꦤ꧀ꦫꦱꦸꦭ꧀ꦩꦸꦗꦶ
ꦥꦤꦏꦶꦠ꧀ꦆꦭꦤ꧀
ꦏꦫꦶꦮꦭꦸꦪꦗꦠꦶ꧉
꧒꧉
꧄ꦏꦥꦪꦸꦤꦤ꧀ꦆꦤ꧀ꦭꦸꦲꦸꦂꦲꦫꦱ꧀
ꦤꦶꦤꦂꦏꦼꦤ꧀ꦥꦏ꧀ꦰꦶ꧌ꦧꦊꦧꦤ꧀꧍
ꦏꦤ꧀ꦠꦼꦏꦩꦶꦤ꧀ꦱꦧꦿꦤ꧀
ꦮꦭꦤ꧀ꦊꦊꦩ꧀ꦧꦶꦤ꧀ꦏꦸꦫꦶꦏꦤ꧀
ꦠꦶꦏꦸꦱ꧀ꦕꦼꦊꦤ꧀ꦈꦠꦶ-ꦸꦠꦶ
ꦊꦴꦊꦴꦢꦺꦴꦃꦮꦭꦤ꧀
ꦱꦏꦼꦤ꧀ꦄꦩꦱꦸꦩꦶꦤ꧀ꦏꦶꦂ꧉
꧓꧉
꧄ꦥꦒꦼꦂꦮꦼꦠꦤ꧀ꦗꦧ꧀ꦂꦍꦭ꧀ꦤꦸꦭꦏ꧀
ꦱꦏꦼꦲꦺꦆꦤ꧀ꦏꦤ꧀ꦩꦟ꧀ꦢꦶ꧌ꦧꦫꦸꦮꦤ꧀꧍
ꦊꦊꦤꦼꦏ꧀ꦠꦸꦠꦸꦏꦤ꧀
ꦫꦸꦗꦼꦏ꧀ꦮꦼꦮꦼꦗꦶꦂꦠ꧀ꦩꦶꦤ꧀ꦩꦤ꧀
ꦏꦥꦸꦤꦃꦆꦤ꧀ꦥꦸꦗꦶꦠꦱ꧀ꦧꦶꦏ꧀
ꦧꦿꦸꦮꦤ꧀ꦍꦪꦤ꧀
ꦥꦢꦄꦢꦺꦴꦃꦠꦤ꧀ꦮꦤꦶ꧉
꧔꧉
꧄ꦥꦒꦼꦂꦏꦶꦢꦸꦭ꧀ꦩꦶꦏꦻꦭ꧀ꦄꦤꦸꦭꦏ꧀
ꦶꦤ꧀ꦭꦫꦱꦏꦼꦠꦶ꧌ꦧꦶꦫꦶꦧꦤ꧀꧍
ꦱꦼꦤ꧀ꦏꦼꦭ꧀ꦮꦶꦟ꧀ꦢꦸꦧꦼꦤꦤ꧀
ꦩꦼꦩꦼꦱꦸꦱ꧀ꦈꦧꦤ꧀-ꦸꦧꦤ꧀
ꦭꦫꦉꦴꦒꦥꦢꦧꦭꦶꦏ꧀
ꦼꦤꦼꦏ꧀ꦄꦥꦸꦭꦤ꧀
ꦶꦤ꧀ꦒꦼꦤꦲꦶꦫꦭꦩꦶ꧉
꧕꧉
꧄ꦥꦒꦼꦂꦏꦸꦊꦴꦤ꧀ꦤꦶꦗ꧀ꦂꦍꦭ꧀ꦄꦤꦸꦭꦏ꧀
ꦒꦸꦤꦠꦿꦃꦤꦤꦮꦼꦫꦶ꧌ꦱꦚꦤ꧀꧍
ꦠꦼꦭꦸꦃꦏꦸꦤꦤ꧀-ꦏꦸꦤꦤ꧀
ꦢꦼꦱ꧀ꦠꦶꦭꦤ꧀ꦗꦥꦩꦤ꧀ꦠꦿ
ꦱꦸꦮꦔꦶꦩꦸꦭꦏꦧꦭꦶꦏ꧀
ꦩꦫꦶꦤ꧀ꦒꦸꦫꦶꦪꦤ꧀
ꦆꦫꦆꦤ꧀ꦧꦶꦫꦸꦠꦱꦶꦏ꧀꧈
꧖꧉
꧄ꦥꦒꦼꦂꦊꦴꦂꦆꦱꦿꦥꦶꦭ꧀ꦤꦸꦭꦏ꧀ꦏꦭ
ꦆꦤ꧀ꦏꦭꦏꦭꦱꦼꦏ꧀ꦠꦶ꧌ꦤꦢꦤ꧀꧍
ꦥꦼꦗꦸꦃꦮꦸꦫꦸꦤ꧀ꦏꦩ
ꦭꦭꦶꦱ꧀ꦭꦤ꧀ꦏꦩꦩꦤ꧀ꦒꦼꦫꦃ
ꦺꦴꦪꦺꦴꦢ꧀ꦩꦶꦤ꧀ꦩꦤ꧀ꦠꦭꦶꦫꦮꦶ
ꦩ꧀ꦧꦶꦤ꧀ꦠꦤ꧀ꦏꦭ
ꦠꦼꦭꦸꦃꦄꦭꦱ꧀ꦱꦸꦩꦶꦤ꧀ꦏꦶꦂ꧉
꧗꧉
꧄ꦊꦊꦩꦼꦏ꧀ꦌꦱꦺꦴꦂꦮꦭꦸꦤ꧀ꦰꦸꦤꦤꦶꦤ꧀
ꦤꦒꦥꦩꦼꦭꦸꦏ꧀ꦧꦸꦩꦶ꧌ꦱꦚꦤ꧀꧍
ꦤꦸꦭꦏ꧀ꦩꦸꦫꦶꦪꦤ꧀
ꦩꦸꦢꦶꦢꦶ꧌ꦤ꧀꧍ꦥꦢꦮꦼꦤ꧀ꦏꦤ꧀
ꦥꦶꦏꦸꦏꦸꦃꦊꦤꦧꦸꦏꦸꦤꦶꦤ꧀
ꦏꦤ꧀ꦄꦟ꧀ꦢꦸꦢꦸꦭꦤ꧀
ꦧꦊꦤꦫꦱ꧀ꦠꦸꦩꦮꦶꦤ꧀꧈ ꧄