Aksara Honocoroko Bermakna Sangkan Paraning Dumadi
Sangkan Paraning Dumadi merupakan suatu ajaran yang berasal dari leluhur orang Jawa. Ajaran ini mengingatkan seorang manusia tentang dari mana ia berasal dan ke mana dia akan kembali.
Tujuan utama Sangkan Paraning Dumadi ialah agar seorang manusia dapat mengenali dirinya sendiri. Sehingga, nantinya manusia tahu tentang dari mana asal hidupnya, bagaimana dia harus menjalani kehidupan di dunia ini, dan tujuan yang harus ia capai dengan kehidupannya.
Lebih mudahnya, untuk memahami dan mengimplementasikan ajaran ini, seseorang diharuskan bisa menjawab tiga pertanyaan berikut :
- Urip kuwi sangka sapa ? (Hidup itu dari siapa ?)
Seorang manusia harus selalu ingat bahwa dirinya ialah makhuk, salah satu ciptaan dari Tuhan Yang Maha Esa yang lahir ke dunia melalui perantara ayah dan ibu.
- Urip kuwi kon ngapa ? (Hidup itu disuruh apa ?)
Seorang manusia harus dapat mengetahui bahwa hidup di dunia ini adalah sebagai seorang utusan yang diberikan tugas oleh sang pengutus agar mencapai tujuan hidupnya.
- Pungkasane urip kupiye ?
Manusia harus mengerti bahwa tujuan dari sebuah hidup adalah kembali kepada sang pengutus untuk menyampaikan apakah tugas yang diberikan kepadanya bisa terlaksana atau tidak. Kemudian, menerima konsekuensinya.
Penjelasan :
Pertanyaan pertama, "Urip kuwi sangka sapa ?", merupakan pertanyaan yang mengingatkan manusia bahwa ia berasal dari Tuhan. Dengan menyadari bahwa dirinya berasal dari Tuhan, manusia akan memiliki rasa syukur dan ketakwaan kepada Tuhan.
Pertanyaan kedua, "Urip kuwi kon ngapa ?", merupakan pertanyaan yang mengingatkan manusia bahwa ia diciptakan untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan menyadari tujuan hidupnya, manusia akan memiliki motivasi untuk menjalani kehidupannya dengan sebaik-baiknya.
Pertanyaan ketiga, "Pungkasane urip kupiye ?", merupakan pertanyaan yang mengingatkan manusia bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara. Dengan menyadari bahwa kehidupannya akan berakhir, manusia akan lebih menghargai waktu yang dimilikinya dan berusaha untuk memanfaatkannya sebaik-baiknya.
Pentingnya Sangkan Paraning Dumadi :
Ajaran Sangkan Paraning Dumadi memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Ajaran ini dapat membantu manusia untuk :
- Menemukan makna hidup.
- Memiliki motivasi untuk menjalani kehidupan
- Meningkatkan rasa syukur dan ketakwaan kepada Tuhan
- Menghargai waktu dan memanfaatkannya sebaik-baiknya
Ajaran ini sangat relevan untuk diterapkan di era modern ini, di mana manusia sering kali lupa akan makna hidup dan tujuannya. Dengan memahami ajaran Sangkan Paraning Dumadi, manusia dapat menjalani kehidupan dengan lebih bermakna dan bermanfaat.
Filosofi dari aksara Jawa Honocoroko
Konsep Dasar kepercayaan Jawa atau Javanisme adalah keyakinan bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini pada hakekatnya adalah satu kesatuan hidup. Javanisme Memandang kehidupan manusia selalu terpaut erat dalam Kosmos, dengan demikian perjalanan kehidupan manusia merupakan suatu perjalanan yang penuh dengan pengalaman pengalaman religius.
Dalam mencari eksistensi jati dirinya sebagai mahluk Hamba Tuhan maka, Daya upaya dilakukan melalui pengembaraan yang tidak pernah berhenti untuk mencari hakekat hidup dan kehidupan itu sendiri yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Hukum Alam (Sunatullah), hingga timbul pertanyaan dari mana kita berasal dan setelah itu mau kemana dan kembali kemana (Sangkan Paraning Dumadi), maka dikarenakan Wujud sang Pengeran / pangeran yang berarti Tuhan yang tidak berwujud sebagai tempat bernaung dan berlindung, yang tidak bisa ditembus dan dijangkau dengan pikiran serta panca Indra kita, maka sebagai wujud ekpresinya untuk menggambarkan itu semua maka ada istilah Tan Keno Kinoyo Ngopo.
Pengetahuan tentang konsep ketuhanan salah satunya disimbolkan kedalam Aksara Jawa, Aksara yang sejatinya untuk media menulis orang Jawa, digunakan sebagai simbol pengetahuan konsep Ketuhanan. Simbol tersebut terdapat dalam tiap huruf aksara Jawa Ha Na Ca To Ko, Da Tha Sha Wa La, Pa Da Jo Yo Nyo, Ma Ga Ba Ta NGO.
Bahwa setiap huruf mengandung arti makna berbeda dan berkaitan antara satu dengan yang lain, yang semuanya berjumlah 20 Huruf aksara Jawa yang merupakan pengembangan dari huruf Palawa, yang setiap huruf nya punya muatan yang berkaitan dengan Sifat Religius dalam Konsep Ketuhanan, yang dalam keseharian dijabarkan dalam entitas olah roso bagi orang Jawa yang menekankan sisi spiritualitas yakni dengan laku spiritual .
Dalam beberapa babad atau cerita diciptakannya Aksara Jawa pada tahun satu Saksi, penciptanya adalah Aji Saja dari tanah Hindustan India yang mengembara ke Tanah Jawa pada abad ke Dua Masehi, dengan demikian Aji Saka merupakan figur yang menyebarkan agama Hindu pertama di Tanah Jawa, maka tidak heran di Jawa banyak tempat tempat yang diadopsi dari tanah Hindustan di India misalnya gunung Muria, dan Gunung Semeru yang identik dengan gunung Mahemeru yang disesuaikan dengan lidah orang Jawa, kisah Aji Saka sampai saat ini tumbuh subur di Jawa dan kisah Aji Saka menjadi inspirasi kehidupan batin orang Jawa, sebagai pusaka jati diri, ibarat Pusaka adalah Curigo, sedangkan warongkonya bisa bernama apa saja, sebagai pakaian penutup aurat dan memperindah bentuk.
Aksara Jawa Ha Na Ca Ra Ko mewakili spiritualitas orang Jawa yang paling dalam yang merindukan harmoni, yang tidak suka atas terpecah belahnya Anak Bangsa.
Arti dan makna dari huruf Aksara Jawa tersebut adalah :
Ha Na Ca Ra Ka, yang berarti utusan yakni utusan Hidup berupa nafas yang berkewajiban menyatukan jiwa dengan jasad badan kasar manusia. Ada yang dipercaya untuk bekerja. Yang ketiga unsur nya adalah Tuhan, Manusia, dan kewajiban Manusia sebagai Hamba Tuhan.
Da Ta Sa Wa La yang berarti manusia setelah diciptakan sampai dengan saat meninggal tidak boleh SaWaLa atau mengelak sebagai manusia, harus bersedia melaksanakan , menerima takdir, dan menjalankan kehendak nya
Pa DHA Ja Ya Nya, yang berarti menyatunya Zat Pemberi Hidup (Tuhan) dengan yang diberi hidup (Mahluk) yang diberi sifat unggul atau jaya sebagai mahluk yang diberkati untuk memimpin di muka Bumi.
Ma Gha Ba Ta Ngo, yang artinya menerima yang diperintahkan dan melarang atas hukum yang dilarang dari Tuhan yang Maha Esa, yang maksutnya manusia harus berserah diri Sumarah pada garis Kodrati, meskipun manusia diberi hak meWiradat, atau berusaha. Sedangkan arti setiap Huruf nya adalah :
HA = Hana Hurip Wening Suci adanya hidup adalah kehendak dari yang Maha Suci (Tuhan).
NA = Nur Chondro, Ghaib Condro artinya pengharapan manusia hanya selalu pada Sinar cahaya ke Tuhanan untuk jadi penuntun .
CA = Cipto Wening artinya Arah dan Tujuan Manusia hanya pada yang Maha Tunggal atau Tuhan.
RA = Rasa Ingsun Handulusih artinya Rasa Cinta sejati muncul dari Cinta Kasih Nurani.
KA = Karsoningsung memayuning Bawono, artinya hasrat ditujukan untuk kesejahteraan Alam Semesta.
Dumading Dzat kang tanpo winangenan, artinya menerima hidup apa adanya.
TA = Tatas lan Wibowo, artinya totalitas dalam hidup untuk mencapai tujuan satu visi dan misi
Sifat Ingsun, artinya membentuk kasih sayang seperti sifat Tuhan yang penuh kasih.
Wujud Hana tan keno kiniro, artinya Ilmu manusia hanya terbatas , tapi implikasi nya bisa tanpa batas.
Lir Handoyo paseban jati, artinya mengalirkan hidup semata pada tuntunan Illahi .
Papan Tan tanpo Kiblat, artinya hakekat Tuhan yang ada di segala Arah , timur dan Barat milik Allah dimana wajahmu dihadapkan disitulah Allah berada.
DHA = Duwur wekasane endek wiwitane, artinya untuk bisa berada diatas, tentu selalu dimulai dari bawah / dasar.
JHA jumbuhing Kawulo LAN Gusti, artinya selalu berusaha menyatu memahami kehendaknya .
Yakin marang samubarang, artinya yakin atas titah kodrat illahi
NYA = Nyoto tanpo moto, artinya memahi kodrat kehidupan ,
Madep manteb nembahing illahi, artinya mantab dalam menyembah Illahi
GA = guru Sejati kang Muruki, artinya guru sejati adalah hati nurani dan belajar lah pada nya,
BA = Bayu sejati kang andalani, artinya menyelaraskan pada gerakan alam Semesta (Sunatullah).
TA = Tukul Soko niat, artinya sesuatu akan terjadi dari niat diri kita
NGA = Ngracut busaning Manungso, artinya melepas dan menghancurkan Ego pribadi , sebagai manusia.
Bahwa setiap huruf huruf aksara Jawa dalan Honocoroko tersebut penuh dengan dimensi spiritual yang punya kekuatan magis secara spiritual, dengan tata cara yang tentu diajarkan oleh para ahli filsafat dan kebatinan Jawa.
Apabila diringkas maka merupakan sebuah perjalanan, untuk menjawab segala pertanyaan kita dari mana kita berasal dan setelah dilahirkan untuk apa, di Dunia, lalu kita akan kembali Kemana dengan bekal apa kita berjalan.
Imajier Nuswantoro