Makam Pesarehan Sedhah Mirah di Situs Keraton Kartasura ada di Sebelah Utara Paseban atau Pendopo Istirahat Pengujung
(Seri Menelusuri Jejak Sedah Mirah / Sedhah Mirah)
Sedah dalam bahasa Jawa berarti sirih.
Makna lain adalah obat atau pengobatan.
Mirah artinya murah atau mudah, atau juga warna merah.
Bahwa Sedhah Mirah adalah sosok yang dermawan, bisa bermanfaat untuk orang lain dengan cara paling sederhana, tidak perlu biaya besar.
Tak hanya cantik, sosok Sedhah Mirah ini pintar dan memiliki kharisma, wibawa, dan ilmu pengasihan tinggi.
Kepintarannya olah kanuragan membuat ia diberi gelar tambahan Adipati.
Jadilah gelar lengkapnya Bendoro Raden Ayu Adipati (BRAA) Sedhah Mirah, gelar yang jarang didapat perempuan bangsawan Mataram.
Letak makam Sedhah Mirah di situs Keraton Kartasura ada di sebelah utara paseban atau pendopo istirahat pengujung.
Ada kavling khusus, yang menurut Freddo Candra (juru kunci), berisi makam Sedhah Mirah dan para pembantunya yang semuanya perempuan.
Komplek makam ini terbilang yang paling awal dibangun sejak keraton itu ditinggalkan bangsawan Mataram sesudah Geger Pacinan pada 1742.
Peristiwa ini merupakan puncak konflik yang ditandai serbuan Raden Mas Garendi atau Sunan Kuning yang ditahtakan sebagai Sunan Amangkurat V.
Ia didukung laskar Tionghoa, dan sukses mendepak Sunan Pakubuwana II yang dilindungi tentara VOC. Tapi Sunan Kuning tak bertahan lama di Kartasura.